Tokoh Viral Hari Ini
Profil Lucky Perdana, Bintang Sinetron yang Diterpa Prahara Rumah Tangga hingga Dituduh Berzina
Inilah profil lengkap Lucky Perdana, bintang sinetron yang diterpa prahara rumah tangga hingga dituduh berzina.
Penulis: Amirul Muttaqin
Editor: Amirul Muttaqin
Setelah memenangkan Top Guest tahun 2002, Lucky yang awalnya berkeinginan menjadi pemain bola profesional ini mulai kebanjiran tawaran untuk bermain di sinetron.
Hingga kini, tak kurang dari 35 judul sinetron telah ia bintangi.
Beberapa di antaranya adalah Pacarku Superstar (2005), Candy (2007), Putri Yang Ditukar (2010–2011), Aku Bukan Ustadz Reborn (2019) dan masih banyak lagi.
Sinetron Candy yang dibintanginya bersama Rachel Amanda berhasil menang sebagai sinetron terfavorit pada ajang Panasonic Gobel Awards (PGA) pada tahun 2007.
Di tahun yang sama, Lucky juga masuk dalam jajaran artis The Most Teen Licious Star of The Year 2007 versi majalah Teen.

Selain sinetron, Lucky juga banyak membintangi puluhan judul FTV, termasuk Pangeran Kodok Lala (2008), Cinta Buta Buat Mawar (2013), Romeo dan Juliet Pinggir Kali (2015), Cinta Ketoprak Setan (2017) dan masih banyak lagi.
Selain aktor, Lucky juga menjadi model dan bintang iklan untuk berbagai produk kenamaan.
Ia juga sempat terjun ke dunia musik dengan membentuk band.
Pada tahun 2009, Lucky membentuk band yang dinamakan Banyoo.
Band itu beranggotakan Tendy Yan sebagai vokalis, Ananda sebagai gitaris, Ronny sebagai gitaris dan Lucky sendiri sebagai drummernya.
Singel mereka berjudul Lelah Hati bergenre sedikit 'dark' pop rock tersebut kurang berhasil menembus pasar musik Indonesia yang saat itu lebih menyukai jenis musik sederhana.
Di tengah kesibukannya syuting sinetron kejar tayang, tahun ini Lucky dan dua sahabatnya, Deta Putra dan Michael G. Prathama, kembali membentuk band dengan format baru bernama Live Project Band.
Band ini masih mengusung genre pop rock dan posisi Lucky tetap sebagai Drummer.
Sayangnya, band yang dibentuk pada 2011 tersebut juga kurang laku di pasaran.
Kehidupan pribadi