Breaking News:

Virus Corona

5 Mitos Keliru Seputar Covid-19, Termasuk Sepelekan Terkena Corona karena Peluang Sembuh 99 Persen

Simak 5 mitos keliru seputar Covid-19 yang salah kaprah. Termasuk sepelekan terkena virus corona karena peluang sembuh 99 Persen.

Shutterstock
Ilustrasi: perawatan pasien positif terinfeksi virus corona 

TRIBUNSTYLE.COM - Tak disadari, ternyata lima mitos seputar Covid-19 ini sebenarnya salah kaprah.

Hingga saat ini pandemi Covid-19 masih terus berlangsung di berbagai belahan dunia termasuk Negara Indonesia.

Semua orang diwajibkan untuk menaati protokol kesehatan demi terhindar dari penularan Covid-19.

Namun sayangnya, di tengah usaha itu beredar mitos-mitos seputar Covid-19 yang nyatanya malah salah kaprah.

Alih-alih menenangkan, mitos seputar Covid-19 ini justru semakin mememperparah penyebaran virus corona.

Lantas apa saja mitos seputar Covid-19 yang ternyata salah kaprah tersebut?

Baca juga: JANGAN Keburu Panik, Ternyata Ini Bedanya Kehilangan Indra Penciuman karena Covid-19 dan Pilek Biasa

Baca juga: Terpaksa Kerja saat Covid-19, Penjual Koran Ini Patut Ditiru Patuhi Prokes: Pembeli Biar Tidak Takut

Ilustrasi virus corona
Ilustrasi virus corona (Shutterstock)

Dikutip TribunStyle.com dari laporan Cleveland Clinic, berikut lima mitos seputar Covid-19 yang beredar di masyarakat.

1. Anggapan Virus Corona Bermutasi Percuma Lakukan Prokes

Beredar mitos jika Covid-19 bermutasi.

Alhasil banyak orang beranggapan percuma menaati protokol kesehatan jika virus corona bermutasi.

Perlu diketahui, mutasi adalah kejadian alami dan umum pada virus.

Virus corona termasuk ke dalam jenis virus RNA, yang rentan terhadap perubahan dan mutasi.

Meski demikian, kita masih memiliki cara untuk memperlambat atau mencegah penyebarannya, salah satunya dengan menerapkan protokol kesehatan.

Protokol kesehatan masih menjadi cara terbaik untuk mencegah penyebaran dan penularan virus hingga ditemukan vaksin.

2. Sepelekan terinfeksi Covid-19 karena peluang sembuhnya mencapai 99 persen

Banyak orang menyepelekan Covid-19 lantaran anggapan peluang sembuh sangat besar.

Padahal sebenarnya, virus ini bisa mematikan dan dapat menyebabkan efek jangka panjang yang serius.

Meskipun tingkat kematian untuk individu yang sehat dan kelompok usia yang lebih muda rendah, masih ada kemungkinan mengalami sakit parah karena virus corona.

Gejala Covid-19 dapat berlangsung 10 hari atau lebih dan dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang yang serius, seperti pembekuan darah, masalah neurologis, dan kerusakan pada jantung, paru-paru, serta ginjal.

Secara umum, angka kematian berubah berdasarkan usia dan bergantung pada masalah medis lainnya.

3. Pakai masker hanya perlu dibagian mulut saja

Mulut dan hidung saling terhubung.

Saat kita bersin, batu, atau bernapas, kita menggunakan keduanya.

Itu sebabnya, masker yang kita pakai harus menutupi hidung dan mulut.

Menurunkan masker di bawah hidung berpotensi menularkan atau terinfeksi virus dari udara sekitar kita.

4. Pakai obat kumur atau alkohol adalah cara efektif untuk bersihkan masker

Obat kumur tidak mengandung cukup alkohol untuk membersihkan masker.

Kita juga tidak disarankan untuk merendam masker dalam alkohol.

Cara terbaik adalah membersihkan masker sesuai petunjuk yang tersedia di labelnya.
Sebagian besar masker kain tahan lama dan dapat bertahan di mesin cuci.

Jika ingin mencucinya dengan tangan, gunakan deterjen dan air panas atau hangat.
Kucek masker selama 30 hingga 60 detik, bilas, dan biarkan mengering.

Berhati-hatilah untuk tidak menggunakan deterjen secara berlebihan agar tidak ada residu yang tertinggal pada masker.

Pasalnya, residu deterjen yang tertinggal dapat mengiritasi kulit.

Jika memakai masker bedah sekali pakai, buang setelah digunakan.

Baca juga: WHO Sarankan Penggunaan Obat Remdesivir sebagai Pengobatan Covid-19 untuk Pasien Dirawat

5. Tes Covid-19 tidak ada yang akurat

Memang beberapa kesalahan bisa terjadi dalam tes medis apapun, namun itu jarang terjadi.

Hasil tes yang tidak akurat biasanya disebabkan oleh faktor waktu dan sampel.

Seseorang bisa saja terpapar virus namun belum mengalami infeksi atau menunjukan gejala.

Akhirnya, hasil tes pun dinilai tidak akurat.

Namun perlu diketahui semua tes pasti sudah memiliki standar masing-masing untuk mendeteksi virus secara dini.

Jadi ada baiknya Anda tidak meremehkan tes yang ada.

Nah itulah sedikitnya lima mitos seputar Covid-19 yang nyatanya salah kaprah.

Untuk itulah ada baiknya kita tetap mematuhi protokol kesehatan dan pesan ibu yakni, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. (TribunStyle.com/Octavia Monalisa)

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
virus coronaCovid-19mitos
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved