Breaking News:

Virus Corona

JANGAN Keburu Panik, Ternyata Ini Bedanya Kehilangan Indra Penciuman karena Covid-19 dan Pilek Biasa

Sama-sama tak bisa mencium bau, ini bedanya kehilangan fungsi indra penciuman karena Covid-19 atau hanya sekedar pilek biasa.

Ilustrasi 

TRIBUNSTYLE.COM - Kehilangan indra penciuman atau anosmia disebut sebagai salah satu gejala terinfeksi Covid-19 lantas apa bedanya dengan pilek biasa?

Perlu diketahui anosmia atau kehilangan fungsi indra penciuman memang adalah salah satu gejala terinfeksi Covid-19 atau virus corona.

Namun sebagian orang juga mengeluhkan saat mengalami pilek atau flu mereka sempat kehilangan fungsi indra penciuman.

Lantas apa bedanya anosmia akibat terinfeksi Covid-19 dengan pilek biasa?

TribunStyle.com mengutip hasil peneliti Office for National Statistics (ONS), disebutkan jika anosmia tidak hanya dialami oleh pasien Covid-19.

Nyatanya anosmia juga dialami oleh kelompok asimptomatik.

Baca juga: Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah Positif Covid-19, Kini Isolasi Mandiri & Berharap Segera Pulih

Baca juga: POPULER Kisah Pramugari Di-PHK Dampak Covid-19: Dulu Tenteng Koper, Kini Banting Stir Antar Gas LPG

Ilustrasi pilek
Ilustrasi pilek ()

"Jumlah orang yang dites positif Covid-19 dengan gejala kehilangan rasa atau bau (anosmia) meningkat paling banyak di semua kelompok umur," tulis tim peneliti dalam ringkasan laporannya.

Tak dipungkiri mereka yang pilek biasa bisa juga mengalami anosmia.

Lantas bagai membedakan keduanya?

Untuk menjawab kebingungan itu, Dokter spesialis THT RS Columbia Asia, Prof Dr dr Delfitri Munir, Sp.T.H.T.K.L(K) menjelaskan perbedaan keduanya.

Pada dasarnya virus corona itu menyerang saraf-saraf pada indra penciuman.

Lantaran bentuk hidung yang melengkung membuat sebagian partikel tertinggal atau nyangkut dan menjadi sasaran serangan virus corona.

"Karena atap hidung kita ini melengkung, maka partikel-partikel yang terbawa akan terbentur dan menyangku di sana," lanjutnya.

Karena sifat virus merusak sel, membuat peradangan, hal ini membuat saraf penciuman terganggu dan berakibat hilangnya indra penciuman.

"Ini bisa temporer dan bisa juga permanen. Kalau sarafnya sudah mati, enggak bisa sembuh lagi," jelas dia.

Halaman
123
Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Covid-19Office for National Statisticsanosmia
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved