Tokoh Viral Hari Ini
5 Fakta Meninggalnya Ki Seno Nugroho, Diiringi Lantunan Gending Jawa hingga Kenangan Soimah
Inilah 5 fakta meninggalnya Ki Seno Nugroho, lantunan gending Jawa jadi penghormatan terakhir hingga kenangan Soimah.
Penulis: Amirul Muttaqin
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Inilah 5 fakta meninggalnya Ki Seno Nugroho, lantunan gending Jawa jadi penghormatan terakhir hingga kenangan Soimah.
Dalang Ki Seno Nugroho asal Bantul, Yogyakarta, meninggal dunia pada Selasa (3/11/2020) malam.
Kabar meninggalnya dalang dengan gaya khas percampuran antara Yogyakarta dan Solo ini dibenarkan oleh salah seorang sindennya, Ayu Purwa Lestari.
"Iya benar, Mas (meninggal). Kalau penyebabnya kurang tahu," kata Ayu Purwa Lestari saat dihubungi wartawan melalui telepon, Selasa malam.
Baca juga: MENGENAL Gejala Serangan Jantung, Penyebab Meninggalnya Dalang Ki Seno Nugroho
Baca juga: Profil Ki Seno Nugroho, Dalang Kondang Asal Yogyakarta yang Pernah Pentas di Belgia hingga Argentina
Ayu mengaku menerima kabar duka pada pukul 22.00 WIB.
Sinden lainnya, Oriza, mengatakan, pada siang harinya Ki Seno masih bercanda di grup WhatsApp.
"Leres niki kulo (betul ini saya) di jalan mau OTW Sedayu (rumah duka)," kata Oriza ketika dihubungi wartawan.
Meninggalnya Ki Seno Nugroho kemudian menjadi trending topic di Twitter Indonesia hingga Rabu (4/11/2020).

Sederet fakta tentang meninggalnya Ki Seno Nugroho pun mulai bermunculan.
Dikutip dari berbagai sumber, inilah 5 fakta meninggalnya Ki Seno Nugroho selengkapnya.
Sempat bersepeda sebelum meninggal
Sebelum meninggal dunia, Ki Seno Nugroho diketahui sempat bersepeda.
Sang dalang disebut merasa kesakitan di tengah kegiatannya tersebut.
"Semalam habis bersepeda sama temannya orang sini, sesampainya di tengah jalan sudah berasa rasa sakit sampai dijemput warga sini," ucap Gunawan Widagdo dikutip dari Kompas.com, Rabu (4/11/2020).
Sesampainya di rumah, Ki Seno istirahat.
Sekitar Maghrib, ia kembali sakit sampai muntah.
Ki Seno lalu diantar warga dan sang istri Agnes Widiasmoro ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping.
"Masuk UGD masih sadar, menunggu dokter spesialis jantung," ucap Gunawan
Saat menunggu, Ki Seno lalu dipindah ke ICCU.
Di sana keadaannya memburuk sampai muntah-muntah lagi.
Akhirnya diketahui ada penyumbatan darah sekitar 100 persen yang menyebabkan dalang itu meninggal dunia.
"(Meninggal) sekitar pukul 22.15 WIB," kata Gunawan.
Idap penyakit jantung
Ki Seno ternyata pernah mengalami sakit penyumbatan jantung sekitar bulan September.
Namun, setelah diberi obat sudah diperbolehkan pulang dan kembali menggelar wayang streaming sampai tanggal 2 November 2020 lalu.
Tanggal 3 November 2020 lalu libur live YouTube.
"Sebelumnya pernah masuk rumah sakit dua bulan lalu di RS PKU Muhammadiyah Gamping juga," kata Gunawan.
"Tiga hari sebelumnya (meninggal) merasakan nyeri," ucap Gunawan.
Menurut dia, Ki Seno rutin bersepeda untuk menjaga kesehatan.
Bahkan sudah pernah berhenti merokok tetapi kembali merokok.
Ki Seno meninggal di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, sekitar pukul 22.15 WIB.
Lantunan gending sebagai penghormatan terakhir

Ki Seno menginginkan adanya iringan gending Jawa jika dirinya meninggal dunia.
Sebagai penghormatan terakhir, gending 'Ladran Gajah Seno' ciptaan Joko Porong pun dimainkan oleh pengrawit dan sinden sekitar pukul 11.07 WIB.
Suasana haru terlihat ketika sinden duduk di lokasi yang sudah disiapkan tepatnya di depan rumah duka di Dusun Gayam, Argosari, Sedayu, Bantul, Yogyakarta, sekitar pukul 10.30 WIB.
Saat akan duduk 11 sinden tampak tak henti menitikkan air mata.
Sekitar pukul 11.07 WIB gending mulai dimainkan, saat memainkan gending para sinden tetap menangis, diringi alunan gamelan dari grup Wargo Laras yang biasa mengiringi Dalang Ki Seno Nugroho.
Pencipta gending Ladran Gajah Seno, Joko Porong mengatakan, gending itu diciptakan sesuai permintaan Seno, untuk inovasi.
"Dia hanya minta tolong buatkan gending yang bisa untuk saya istirahat (saat pentas)," ucap Joko.
"Akhirnya saya membuat gending sebenarnya berangkat dari suluknya dalang, saya bawakan dalam gending agar dia (Seno) Istirahat," kata Joko di rumah duka, Rabu (4/11/2020).
Joko mengaku tidak mengetahui permintaan Seno untuk diiringi gending ciptaannya.
"Saya baru tahu ini tadi, bahkan saya (bertanya) kenapa harus itu (Gending Ladran Gajah Seno), kenapa harus ngomong itu. Semua pasti enggak ingin (Seno meninggal), Apalagi gawean (buatan) saya untuk itu (gending meninggal)," ucap dia.
Satu liang lahat dengan almarhum ayahnya
Jenazah dalang Ki Seno dimakamkan satu liang lahat dengan almarhum ayahnya di pemakaman Semaki Gede, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
Dikutip dari Kompas.com, dua wayang Bagong dan Bima milik almarhum ikut dimakamkan.
Beberapa anggota keluarga berdiri di pinggir pusara tempat peristirahatan terakhir sang dalang fenomenal itu.
Kerabat Ki Seno, Paulina Suratmi (86), mengatakan bahwa Ki Seno dimakamkan satu liang dengan ayahnya, yakni Ki Suparman. Hal itu sesuai dengan keputusan keluarga.
"Dikuburkan satu liang dengan ayahnya. (Ki Seno) anak keempat dari lima bersaudara," ucapnya saat ditemui di lokasi pemakaman, Rabu (4/11/2020).
Ungkapan belasungkawa
Kabar meninggalnya Ki Seno membuat banyak pihak merasa kehilangan.
Satu di antaranya adalah artis Soimah yang juga berasal dari Yogyakarta.
Ia pun membagikan kenangan saat bersama mendiang.
Hal itu terlihat pada postingannya di Instagram (4/11/2020).
Juri Pop Academy tersebut mengaku pertama kali menjadi bagian dari pagelaran wayang Ki Seno Nugroho pada tahun 1995.
Kala itu, Soimah dibayar Rp 10 ribu untuk menjadi sinden.
"Sugeng tindak mas Seno Nugroho, salah satu seniman (dalang) ternama dari Yogyakarta.
Pertama kali tahun 1995 ikut wayangan bersama beliau bayaran Rp 10.000, belajar berproses, sampai berkeluarga juga masih sempat jadi bintang tamunya di beberapa performnya," ungkap Soimah.
Ibu 2 anak itu pun mengaku sebenarnya sempat ingin menyambangi rumah Ki Seno Nugroho.
Namun karena waktu yang belum tepat, Soimah gagal melakukan hal tersebut.
Kini Soimah pun berdoa agar mediang diberikan tempat terbaik di sisi-Nya.
"Sebelum ke jakarta kemarin sempat ingin main ke rumah beliau, sudah janjian sama beberapa teman.
Tapi karna waktu belum tepat akhirnya saya belum sempat main ke rumah beliau dan saya berangkat ke Jakarta sampe sekarang.
Mendengar kabar beliau kapundut, sangat kehilangan sekali mas Seno, mugi2 padhang lan jembar kuburmu, semoga husnul khatimah, amin," tandas Soimah.
(Tribunstyle.com/ Amr)
Baca juga: Detik-detik Sebelum Ki Seno Meninggal Dunia Terungkap, Sempat Sepedaan, Muntah & Ngeluh: Gak Kuat
Baca juga: Profil Ki Seno Nugroho, Dalang Kondang Asal Yogyakarta yang Pernah Pentas di Belgia hingga Argentina