Ikut Demo Tolak UU Cipta Kerja, Orang Tua Siswa SMP Datangi Kepolisian, Minta Anaknya Dikembalikan
Sejumlah orangtua datangu Mapolrestabes Bandung, minta adaknya yang masih SMP dikembalikan setelah ikut demo tolak Undang-undang Cipta Kerja
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
Seorang ibu pun menannyakan kapan anaknya akan dikembalikan kepadanya.
"Anak saya umur 15 tahun pak, masih SMP, kapan mau dikembalikan?" kata seorang ibu dengan nada tinggi, Kamis (8/10/2020).

Petugas mencoba menenangkan para orangtua tersebut, namun mereka tetap mendesak.
Mereka meminta kepastian kapan anaknya akan dikembalikan.
Tak lama, Wakapolrestabes Bandung Yade Setiawan Ujung mendatangi para orangtua itu dan mencoba menenangkan mereka.
Yade menjelaskan bahwa anak-anak yang dikumpulkan tersebut pasti akan dikembalikan.
Namun, saat ini petugas masih harus melakukan pemeriksaan terhadap pedemo terkait perusakan fasilitas umum dan kericuhan yang terjadi pada demo UU Cipta Kerja, Rabu (7/10/2020) kemarin.
"Anak ibu dan bapak akan kami bawa ke Bandung tengah, nanti anak bapak kami kembalikan di sana, jadi ibu bapak tenang, disana kami beri makan dan akan dikembalikan," kata Yade.
"Ibu bapak mohon sabar, kita masih periksa nanti seperti apa. Ibu bapak bisa menunggu di kantor Bandung tengah," tambahnya.
Setelah mendengarkan penjelasan dari Wakapolrestabes Bandung tersebut, para orangtua kemudian membubarkan diri.
Truk yang membawa pedemo kemudian melaju menuju Kantor Sat Sabhara Polrestabes Bandung.
Baca juga: Paham Isinya? Tanya Ridwan Kamil Soal Kontroversi UU Cipta Kerja, Komen Menantu SBY Banjir Respon
Baca juga: POPULER UU Cipta Kerja Disorot, Cuitan Karni Ilyas di Twitter Jadi Bumerang, Banjir Protes Netizen
Aksi Tolak UU Cipta Kerja Berlangsung, Mahasiswa dan Aktivis Lingkungan Punguti Sampah di Area Demo
Saat ini banyak masyarakat yang tergabung mulai buruh hingga mahasiswa melakukan protes tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Mereka menggelar orasi penolakan tersebut di depan gedung DPRD Garut, di Jalan Patriot Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Kamis (8/10/2020), sebagaimana dilansir dari Kompas.com.
Sejumlah mahasiswa dan aktivis lingkungan melakukan unjuk rasa dengan cara memunguti sampah yang ada di tempat aksi.
Terlihat mereka membawa kantong sampah plastik (trash Bag) di tangannya.
