Selain Pisang, Inilah 9 Jenis Makanan yang Baik Bagi Penderita Asam Lambung
Bolehkah penderita asam lambung makan pisang? Apa saja jenis makanan yang bak bagi penderita asam lambung? Simak penjelasannya berikut ini.
Editor: vega dhini lestari
lihat foto
TRIBUNSTYLE.COM - Bolehkah penderita asam lambung makan pisang? Apa saja jenis makanan yang bak bagi penderita asam lambung? Simak penjelasannya berikut ini.
Penderita asam lambung memiliki sejumlah pantangan soal makanan dan gaya hidup.
Ada beberapa jenis makanan dan minuman yang tidak baik bagi penderita asam lambung karena bisa memicu naiknya asam lambung.
Saat asam lambung naik, tentu saja rasa perih dan mual akan membuat penderitanya merasa sangat tidak nyaman.
Baca juga: Nyeri Akibat GERD? 6 Minuman Ini Cocok Redakan Nyeri yang Disebabkan Naiknya Asam Lambung
Baca juga: 3 Cara Menikmati Kopi untuk Penderita Maag dan Asam Lambung, Masih Aman Asal Tidak Berlebihan
Salah memilih makanan bisa berujung gangguan pencernaan seperti rasa tidak nyaman dan panas di dada (heartburn).
Tak berhenti di situ, rasa tak nyaman tersebut terkadang juga bisa merembet ke tenggorokan, sampai meninggalkan rasa pahit di mulut.
Selain gejala di atas, penderita penyakit juga bisa merasakan batuk, sesak, sendawa, mual, sampai ingin muntah.
Dengan beragam imbasnya tersebut, sejumlah penderita asam lambung cukup selektif memilih makanan dan minuman.
Ada juga yang sampai mempertanyakan, "Apakah penderita asam lambung boleh makan pisang?"
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, ada baiknya Anda menyimak pembahasan mengenai makanan yang baik bagi penderita asam lambung berikut.
Makanan untuk penderita asam lambung
Salah satu pola makan yang direkomendasikan bagi penderita asam lambung adalah diet asupan rendah asam.
Melansir Everyday Health, sebuah penelitian kecil yang diterbitkan di Annals of Otology, Rhinology & Laryngology mengamati 20 penderita penyakit asam lambung.
Penyakit asam lambung penderita tersebut kerap kambuh kendati mereka sudah minum obat asam lambung jenis PPI dan H2 blocker.
Namun, para peneliti mendapatkan temuan menarik setelah penderita diberi makanan dan minuman dengan pH atau kadar keasaman kurang dari lima selama dua minggu.
