Virus Corona
Bertambah, Klaster Terbanyak di Tasikmalaya dari Pesantren, Total Ada 110 Santri Positif Covid-19
Klaster pesantren bertambah 31 kasus, kini total ada 110 santri di Tasikmalaya yang positif Covid-19, terbanyak terinfeksi virus corona
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Delta Lidina Putri
Ibu itu mengatakan, lanjut Adi, ingin melahirkan di kampung karena ditunggu keluarga.
Menurut Adi, temuan 11 bumil positif Covid-19 setelah Dinkes menggelar swab masal.
Para medis melakukan tes corona kepada 858 orang ibu hamil yang tersebar di 25 kecamatan di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

Tes swab dilakukan kepada bumil yang usia kehamilannya dua bulan sebelum melahirkan.
Swab masal pada bumil itu dilakukan untuk mengetahui kesehatan, keselamatan ibu hamil dan bayi yang dilahirkan di masa pandemi Covid-19.
Dengan begitu, bisa lebih mematangkan proses persalanan yang aman dari Covid-19.
Adi menyebut ada sebanyak 930 orang yang menjadi target tes swab.
Dari jumlah itu, hasl lab RT PCR yang sudah keluar sebanyak 836 sampel.
Hasilnya, 11 ibu hamil positif Covid-19 dan 852 dinyatakan negatif, serta 22 masih menunggu proses hasil swab.

Untuk 11 bumil yang positif, tiga berasal dari Ngadirojo, tiga dari Slogihimo, dua dari Kismantoro, dua dari Selogiri dan satu dari Girimarto.
Ke-11 bumil yang dinyatakan positif tidak memperlihatkan adanya gejala.
Hanya saja untuk seorang ibu hamil sudah dirujuk ke rumah sakit dr. Moewardi Solo lantaran sudah mendekati waktu perkiraaan lahir.
Dengan begitu, bila melahirkan di bidan akan sangat beresiko dalam kondisi terpapar Covid-19.
Sejauh ini belum ada yang menyebutkan transmisi vertikal dari ibu ke anak.
Namun, faktanya masih ada kasus ibu hamil yang terkonfirmasi positif, setelah bayinya lahir, bayi tersebut pun ikut terpapar corona.