Breaking News:

Tak Patuh Aturan, Ratusan PSK Diamankan Aparat Gabungan di Pangkalpinang, Bangka Belitung

Ratusan wanita yang berprofesi sebagai PSK ditangkap polisi saat berkumpul hingga tengah malam, Razia digelar aparat gabungan pada Sabtu (26/9/2020)

news24.com
Ilustrasi PSK 

TRIBUNSTYLE.COM - Ratusan wanita yang berprofesi sebagai PSK ditangkap polisi saat berkumpul hingga tengah malam.

Lebih dari seratus wanita yang diduga Pekerja Seks Komersial (PSK) di kawsan Teluk Bayur, Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung terjaring razia yustisia.

Razia tersebut digelar oleh aparat gabungan yang berlangsung pada Sabtu (26/9/2020) malam, sebagaimana dilansir dari Kompas.com, Minggu (27/9/2020).

Ilustrasi Wanita Malam
Ilustrasi Wanita Malam (Alamy)

Operasi penertiban ini terpaksa dilakukan aparat gabungan.

Sekda Pangkalpinang Ratmida Dawam mengatakan, pengelola wisma telah melanggar kesepakatan dengan pihak pemkot.

"Kami sudah bicarakan sama papi dan mami di sini agar tidak ada aktivitas wanita hiburan malam di sini. Tapi kenyataannya masih banyak yang berkumpul hingga larut malam," kata Ratmida.

Pemkot Pangkalpinang, kata Ratmida, meminta pengelola wisma untuk memulangkan para pekerja hiburan malam ke daerahnya masing-masing.

Pekerja hiburan malam di Pangkalpinang, Sabtu (26/9/2020)
Pekerja hiburan malam di Pangkalpinang, Sabtu (26/9/2020) (Kompas.com/Istimewa)

Selain PSK, petugas juga menjaring sejumlah orang yang diduga bertindak sebagai muncikari.

Mereka yang terjaring dibawa ke Mapolres Pangkalpinang untuk pendataan dan pembinaan.

Penertiban tersebut melibatkan kepolisian dan TNI.

Ketika dilakukan operasi tersebut, aparat gabungan ini juga melakukan penertiban tentang pelaksanaan protokol kesehatan Covid-19.

Pemkot Pangkalpinang memberi tengat waktu sepekan kepada pengelola untuk memulangkan PSK ke daerah asal mereka.

Tersangka Pelecehan Seksual Rapid Test di Bandara Soetta Akhirnya Ditangkap di Toba Samosir

Viral Seorang Wanita Mengaku Jadi Korban Pelecehan Seksual saat Rapid Test di Bandara Soetta

Kabag Ops Polres Pangkalpinang AKP Johan Wahyudi mengatakan, penertiban dilakukan sebagai tindaklanjut kesepakatan pemkot dengan pengelola wisma untuk tidak melaksanakan aktivitas hiburan malam.

Ilustrasi PSK
Ilustrasi PSK (YouTube)

Para petugas juga memiliki hak untuk membubarkan kerumunan.

Hal tersebut dilakukan demi mencegah penyebaran virus corona.

"Tadi ada surat pernyataan agar tidak lagi beraktivitas dan mereka dipulangkan," ujar Johan.

Operasi penertiban juga bakal dilakukan di lokasi tempat hiburan malam lainnya di Kepulauan Bangka Belitung.

Viral Seorang Wanita Mengaku Jadi Korban Pelecehan Seksual saat Rapid Test di Bandara Soetta

Viral curhatan seorang wanita mengaku menjadi korban pelecehan seksual saat rapid test di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta).

Diketahui wanita tersebut berinisial LHI, yang kemudian menceritakan peristiwa itu melalui akun Twitter-nya, @listongs.

Menurutnya, hal tersebut terjadi saat ia menjalani rapid test di terminal 3 Bandara Soetta.

"Pemerasan dan pelecehan seksual oleh dokter rapid test Bandara Soekarno-Hatta, Terminal 3, tulisnya dalam sebuah utas Twitter, Jumat (18/9/2020).

Kala itu, tepatnya 13 September 2020, ia hendak terbang menuju Nias, Sumatra Utara.

LHI mengaku telah melaporkan apa yang telah dialaminya kepada pihak berwajib.

 

Ilustrasi rapid test.
Ilustrasi rapid test. (Shutterstock)

Namun, lantaran belum diproses, akhirnya ia memutuskan untuk membagikannya di media sosial.

"Sebenernya dari kemarin-kemarin mau bikin thread ini maju mundur, takut kenapa-kenapa, tapi karena laporan aku belum ada yang diproses, jadi ya sudah lapor ke netizen saja," ungkapnya melalui Twitter.

Dikutip dari Kompas.com, LHI menceritakan kronologi pelecehan seksual terhadapnya.

Ia mengaku datang lebih awal ke bandara untuk melakukan rapid test karena itu adalah syarat melakukan penerbangan.

"Saya penerbangannya kan jam 6 (pagi), enggak sempat rapid juga di RS (rumah sakit).

Jadi saya di bandara jam 4 pagi, sekalian mau rapid test di bandara," tutur LHI kepada Kompas.com, Jumat (18/9/2020)

Ia kemudian melakukan rapid test di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, di fasilitas yang dimiliki Kimia Farma.

Kronologi LHI Mengaku Alami Pelecehan Seksual

Setelah melakukan rapid test, hal tak terduga dilakukan oleh petugas kesehatan.

Awalnya, petugas tersebut mengatakan hasil rapid test LHI

Namun, petugas pria itu menyarankannya untuk melakukan tes ulang dan menjamin hasilnya akan nonreaktif.

LHI bingung dan merasa ada sesuatu yang tak beres, tapi tetap mengikuti usulan itu.

Ilustrasi pelecehan seksual.
Ilustrasi pelecehan seksual. (Indianexpress)

Setelah LHI mendapat hasil rapid test dengan hasil nonreaktif dan hendak menuju tempat keberangkatan, terduga pelaku rupanya mengejar dan menghampirinya.

Tak disangka, ternyata petugas itu meminta sejumlah uang untuk keterangan nonreaktif yang dikeluarkannya.

Menurut LHI, ia merasa diperas oleh petugas rapid test tersebut.

Tak mau ribet, LHI lantas mentransfer uang sejumlah Rp 1,4 juta melalui ponsel ke rekening petugas itu.

Tak selesai di situ, pria tersebut malah mencium dan meraba bagian dada LHI.

Hal itu sontak membuatnya kaget dan trauma.

Situasi bandara yang masih sepi, di mana waktu baru menunjukkan sekitar pukul 04.00 WIB, LHI tak bisa melawan atau teriak minta tolong.

Setelah tiba di Nias, LHI mengaku telah melaporkan kejadian yang dia alami ke polisi setempat.

Namun, polisi setempat menyarankan untuk melapor ke polisi di mana kejadian perkara berlangsung.

"Saya juga sudah telepon ke teman saya yang polisi," ujarnya dikutip dari Kompas.com.

Ilustrasi korban pelecehan seksual.
Ilustrasi korban pelecehan seksual. (Istimewa)

Polisi Minta Korban Membuat Laporan Resmi

Sementara itu, Polres Bandara Soekarno-Hatta mengaku belum menerima laporan terkait peristiwa pelecehan seksual dan pemerasan.

Kasat Reskrim Polres Bandara Soekarno-Hatta, Kompol Alexander Yurikho, mengatakan belum ada laporan secara resmi hingga Jumat (18/9/2020).

Alex pun meminta pemilik akun Twitter yang menulis utas terkait kekerasan seksual dan pemerasan di Bandara Soetta membuat laporan secara resmi.

"Penyelidik Sat Reskrim Polresta Bandara Soetta tetap bergerak pada tahap penyelidikan, minimal untuk awal kami mohon pemilik akun untuk dapat membuat laporan secara resmi," kata Alex, dikutip dari Kompas.com.

Untuk memastikan, Alex akan melakukan pemeriksaan CCTV terkait tindakan pelecehan seksual tersebut.

(TribunStyle.com/Nafis/Gigih Panggayuh)

 TEGANYA Dokter Ini Manfaatkan Situasi Keruh Pandemi Covid-19, Palsukan Hasil Rapid Test Demi Fulus

 MASIH JADI MOMOK, 5 Artis Ini Jadi Korban Pelecehan Seksual Secara Fisik Hingga Ekstrem

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
PSKPangkalpinangBangka BelitungPekerja Seks Komersial
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved