Syekh Ali Jaber Ditikam
TERBONGKAR, Bertemu Sosok Inilah yang Buat Pelaku Awalnya Kagum Jadi Nekat Tusuk Syekh Ali Jaber
Bertemu sosok inilah yang buat Alpin yang awalnya kagum berubah jadi benci hingga nekat tusuk Syekh Ali Jaber.
Editor: Monalisa
Kesukaan terhadap kepada Syekh Ali Jaber, berubah menjadi kebencian.
"Dia mulai berpikir, oh ternyata orang timur tengah jahat-jahat, sadis-sadis.
Karena dia secara agama tidak kuat.
Dari tadinya menyukai akhirnya kayak takut, 'Ngeri sekali berarti orang timur tengah'," imbuh Ken.
Ken mengatakan Alpin berbicara cukup lancar.
Tak ada tanda-tanda tidak waras.
Sebab, masih menjawab pertanyaan sesuai konteks pembahasan.
"Dan tadi aku tanya, kamu kok pegang pisaunya bagus banget kayak orang terlatih.
Dia mengakui pernah belajar pencak silat," kata Ken.
Ken berpandangan, sosok Alpin seperti tertekan.
Ditambah kedua orang tuanya telah bercerai.
Ken yang telah berpengalaman berbincang dengan kelompok radikal ini, melihat sosok Alpin tidak berafiliasi dengan kelompok radikal manapun.
"Dia masalah keluarga, ekonomi tidak mampu, secara agama dia Salat saja tidak bisa.
Jadi kalau saya melihat ini lone wolf, dia melakukan sendiri, tunggal, tidak berafiliasi dengan kelompok manapun.
Karena tayangan-tayangan dia akhirnya dari suka, menjadi tidak suka," tutur Ken.