Profil JK Rowling, Penulis Harry Potter yang Trending di Twitter Gegara Kontroversi Buku Terbarunya

TRIBUNSTYLE.COM - Inilah profil J.K. Rowling, penulis novel Harry Potter yang trending di Twitter gegara kontroversi buku terbarunya.

Penulis novel ternama J.K. Rowling baru-baru ini mengabarkan perilisan buku terbarunya berjudul Trouble Blood.

Buku itu dijadwalkan rilis pada Selasa (15/9/2020).

Kabar tersebut sontak menjadi sorotan para warganet hingga tagar RIPJKRowling jadi trending di Twitter.

Tagar RIPJKRowling itu dibuat oleh para penggemar yang mengecamnya lantaran melalui novel terbarunya, JK Rowling dianggap membenci transgender.

“Untuk mengenang J.K. Rowling dia tidak mati, tapi dia membunuh karirnya sendiri dengan bangga membenci orang trans & tidak ada yang akan sangat merindukannya," tulis seorang pengguna Twitter dikutip dari NY Times.

• Tagar RIP JK Rowling Ramai di Twitter, Bukan karena Meninggal, Tapi Gegara Kontroversi Buku Terbaru

• Usai Rilis Buku Terbaru Berjudul Troubled Blood, Tagar RIP JK Rowling Trending di Twitter

Novel Trouble Blood itu adalah buku terbaru JK Rowling yang menggunakan nama pena, Robert Galbraith.

Penulis novel fenomenal ini terkenal berkat karya novel serinya, Harry Potter.

Dilansir dari berbagai sumber, inilah profil JK Rowling selengkapnya.

Biodata

J.K. Rowling memiliki nama lengkap Joane Kathleen Rowling.

Ia lahir di Yate, Gloucestershire Utara, Inggris, pada 31 Juli 1965.

Berdasarkan tanggal lahirnya, JK Rowling diketahui berzodiak Leo.

Ayahnya bernama Peter James Rowling, seorang insinyur pesawat terbang.

Sementara sang ibu Anne Volant Rowling, bekerja sebagai teknisi sains.

Perjalanan Karier

Setelah menyelesaikan studinya di Universitas Exeter, JK Rowling pindah ke London, Inggris.

JK Rowling pernah bekerja menjadi penerjemah di bagian penelitian untuk Amnesty International.

Pada tahun 1990, JK Rowling mulai berencana membuat seri novel 'Harry Potter'.

Rowling menjadi sorotan kesusasteraan internasional pada tahun 1999 saat tiga seri pertama novel Harry Potter mengambil alih tiga tempat teratas dalam daftar New York Times best-seller setelah memperoleh kemenangan yang sama di Britania Raya.

Kekayaan Rowling semakin bertambah saat seri ke-4, Harry Potter dan Piala Api diterbitkan pada bulan Juli tahun 2000.

Seri ini menjadi buku paling laris penjualannya dalam sejarah.

Total ada tujuh seri novel Harry Potter yang semuanya telah diangkat ke layar lebar.

Rowling telah memperluas dunia Harry Potter dengan menulis beberapa buku singkat yang diproduksi untuk berbagai kegiatan amal.

Pada tahun 2011, Rowling meluncurkan situs web untuk proyek barunya yang disebut Pottermore.

Tujuan utama dari situs web ini adalah mengajak pengguna untuk berpetualang ke sepanjang cerita dengan akses ke konten-konten yang tidak diungkapkan oleh Rowling sebelumnya.

Kontroversi Buku Terbaru

Diketahui, buku Trouble Blood mengangkat kisah seorang detektif swasta, Cormoran Strike yang menginvestigasi pembunuh berantai cisgender pria.

Pembunuh berantai itu dikisahkan berpakaian seperti wanita untuk memangsa para korban yang adalah perempuan.

Ini adalah buku kelima dalam seri Cormoran Strike di mana JK Rowling menggunakan nama pena Robert Galbraith.

Dalam The Silkworm, novel kedua dalam serial tersebut, Rowling menggambarkan karakter trans sebagai 'tidak stabil dan agresif'.

Sikap Rowling tentang masalah transgender di buku terbarunya itu dinilai seolah memberi pesan moral yakni jangan pernah mempercayai pria dalam berbusana.

Dikutip dari Standard, pada bulan Juni 2020, JK Rowling juga pernah menulis twit yang menyinggung soal gender.

"'Orang yang menstruasi'. Saya yakin dulu ada istilah untuk orang-orang itu. Seseorang bantu saya. Wumben? Wimpund? Woomud?" tulisnya dalam bahasa Inggris.

Twit tersebut merujuk pada artikel opini tentang menciptakan kesetaraan bagi 'orang yang sedang menstruasi' menyusul pandemi virus corona.

Opini itu muncul dari Devex, sebuah situs web yang menggambarkan dirinya sebagai platform media untuk komunitas pembangunan global.

Rowling membela komentar transphobia kontroversial masa lalu dalam sebuah esai yang panjang.

Dirinya juga mengaku pernah dilecehkan secara seksual saat masih muda.

“Saya prihatin dengan ledakan besar pada wanita muda yang ingin bertransisi dan juga tentang meningkatnya jumlah yang tampaknya mengurangi transisi (kembali ke jenis kelamin aslinya),

karena mereka menyesal mengambil langkah-langkah, yang dalam beberapa kasus, mengubah tubuh mereka tanpa dapat ditarik kembali dan menghilangkan kesuburan mereka," tulis JK Rowling dikutip dari NY Post.

Dia dan 100 penulis dan cendekiawan lainnya juga menulis esai yang menyerukan diakhirinya budaya membatalkan, mengutip sebuah 'intoleransi terhadap pandangan yang berlawanan' pada bulan Juli.

(TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)

BACA JUGA:

• Profil Jakob Oetama, Sepak Terjangnya dari Guru SMP hingga Pendiri Kompas Gramedia

• Profil Bella Thorne, Aktris Hollywood yang Viral setelah Kontennya Bikin Geger di Situs Dewasa