Berita Terpopuler
POPULER Pakar Virologi China Bongkar Asal Virus Corona dari Laboratorium Wuhan, Ungkap Fakta Lain
Ilmuwan China Dr Li Meng Yan akhirnya membongkar rahasia pembuatan virus Covid-19 di Laboratorium Wuhan, cara pemerintah Tiongkok tutupi aib terkuak.
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
TRIBUNSTYLE.COM - Ilmuwan China Dr Li Meng Yan akhirnya membongkar rahasia pembuatan virus Covid-19 di Laboratorium Wuhan, cara pemerintah Tiongkok tutupi aib dengan mengalihkan perhatian seolah sumber pertama virus corona dari Pasar hewan Wuhan ternyata cuma kedok menutupi aib.
Dengan pengakuan Dr Li Meng Yan itu kini akhirnya China sulit berkelit lagi soal ssal virus corona dari Laboratorium Wuhan.
Ketika virus corona (Covid-19) ditemukan di Wuhan, China pada akhir tahun 2019 lalu, banyak yang meragukan asal muasalnya.
Ada yang mengatakan dari pasar hewan.
Nah, soal laboratorium, dikabarkan seorang pakar virologi China telah bersembunyi.
Ini karena takut keamanannya terusik membuat pernyataan publik yang menggemparkan.
Melansir New York Post, Dr Li Meng Yan mengklaim bahwa dia punya bukti pembuatan virus corona alias Covid-19 di Laboratorium Wuhan.
• INGAT Menteri India yang Sombong Kebal Covid-19 karena Lahir dari Kotoran Sapi? Kini Positif Corona
• Disuntik Vaksin Buatan China, Relawan Ini Malah Dinyatakan Positif Covid-19, Terungkap Kronologinya

Dr Yan, seorang ilmuwan yang sebelumnya melakukan penelitian Covid-19 tahun lalu membuat pernyataan itu pada Jumat (11/9/2020) selama wawancara dalam talk-show Inggris "Loose Women".
Ketika ditanya di mana virus mematikan yang telah membunuh lebih dari 900.000 orang di seluruh dunia itu berasal, Yan, dari sebuah lokasi rahasia melalui siaran video menjawab.
"Dari laboratorium di Wuhan yang dikontrol oleh pemerintah China."
Dia bersikeras bahwa laporan-laporan penyebaran tentang virus yang berasal dari pasar basah Wuhan, China hanyalah "kedok".
"Pertama, soal pasar basah di Wuhan, itu hanya kedok dan virus ini tidak berasal dari alam," klaim Yan, yang menjelaskan bahwa dia tahu itu semua dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular (CDC) China, dan dari dokter lokal.
Pakar virologi itu sebelumnya juga menuduh Beijing telah berbohong tentang pengetahuan soal virus mematikan corona dan selama ini mereka telah berusaha menutupi apa yang diupayakan Dr Yan.
Menurut Dr Yan, dia mengklaim juga mantan supervisor-nya di Hong Kong School of Public Health, sebuah laboratorium untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hanya bungkam ketika Dr Yan menyuarakan peringatan soal penularan dari manusia ke manusia pada Desember tahun lalu.

Pada bulan April, Yan dilaporkan melarikan diri dari Hong Kong ke Amerika karena dia sadar tentang wabah itu.
Kini, dia berencana untuk melepas semua bukti ilmiahnya untuk membuktikan bahwa virus itu dibuat di dalam sebuah laboratorium di Wuhan.
“Urutan genomnya seperti sidik jari manusia,” katanya dalam talk-show.
“Jadi berdasarkan ini Anda dapat mengidentifikasi hal-hal ini."
"Saya menggunakan bukti ... untuk memberi tahu orang-orang mengapa ini berasal dari laboratorium di China, mengapa hanya mereka yang membuatnya."
Yan menambahkan, "Siapa pun, meskipun Anda tidak memiliki pengetahuan biologi, Anda dapat membacanya, dan Anda dapat memeriksa serta mengidentifikasi dan memverifikasi sendiri."
Kita sekarang mungkin mengetahui asal-usul virus corona, menurut para ilmuwan.
“Ini yang terpenting bagi kami untuk mengetahui asal-usul virus,” katanya.
“Jika tidak kita tidak bisa mengatasinya - itu akan mengancam nyawa semua orang.”
Dr Yan berkata, dia baru berani mengungkapkan sekarang karena "Saya tahu jika saya tidak mengatakan yang sebenarnya kepada dunia, saya akan menyesal."

Yan juga mengklaim bahwa sebelum melarikan diri dari China, informasinya dihapus dari database pemerintah.
“Mereka menghapus semua informasi saya,” katanya dalam talk-show "Loose Women”, mengklaim bahwa orang-orang telah direkrut “untuk menyebarkan rumor tentang saya, bahwa saya pembohong.”
Yuan Zhiming, direktur Institut Virologi Wuhan, sebelumnya membantah laporan bahwa virus corona secara tidak sengaja menyebar dari fasilitasnya.
“Tidak mungkin virus ini berasal dari kami,” kata Zhiming kepada media pemerintah pada bulan April lalu.
Disuntik Vaksin Buatan China, Relawan Ini Malah Dinyatakan Positif Covid-19, Terungkap Kronologinya
Sementara itu, seorang relawan mendadak positif Covid-19 belum lama setelah disuntik vaksin virus corona. Terungkap begini kronologinya.
Menyediakan diri untuk disuntik vaksin Covid-19, seorang relawan justru dinyatakan positif virus corona.
Kronologi relawan terkena Covid-19 padahal sudah disuntik vaksin ini pun terungkap.
Tim uji klinis vaksin Covid-19 dari Sinovac, China pun menjelaskan kronologi tertularnya relawan tersebut.
“Relawan tersebut setelah mendapatkan suntikan (tidak diketahui vaksin atau plasebo) pertama, bepergian ke luar kota,” ujar Ketua Tim Riset Uji Klinis Fase 3 Vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Unpad, Prof Kusnandi Rusmil dalam rilisnya, Kamis (10/9/2020).
• Kasus Covid-19 Semakin Meningkat, Uut Permatasari Dukung PSBB Lagi di Jakarta: Demi Kesehatan Kita
• Pulse Oximeter Disebut Bisa Bantu Deteksi Covid-19, Perlukah Memilikinya di Rumah? Ini Penjelasannya

Kusnandi menjelaskan, pada kunjungan suntikan kedua, relawan secara klinis dinyatakan sehat dan diberikan suntikan kedua.
Keesokan harinya, relawan menjalani program pemeriksaan swab nasofaring dari Dinas Kesehatan karena ada riwayat ke luar kota.
Oleh petugas dilakukan pengambilan bahan dari apus hidung dan kemudian dikirimkan ke laboratorium BSL2 dengan hasil positif.
Hasil ini disampaikan pada yang bersangkutan.
Orang tersebut kini menjalani isolasi mandiri dan dipantau secara ketat setiap hari.
Selama 9 hari pemantauan, kondisi relawan dalam keadaan baik.
• POPULER Kelakuan Bejat Sopir Ambulans Perkosa Pasien Covid-19, Berawal dari Berputar-putar 18 KM
“Jadi, hasil pemeriksaan apus hidung positif bukan berasal dari tim penelitian tapi hasil dari program pemeriksaan swab nasofaring oleh pemerintah,” ucap dia.
Kusnandi mengingatkan, dalam uji klinis terdapat dua kelompok, yakni yang mendapat plasebo dan vaksin.
Uji klinis ini dilakukan dengan prinsip observer blind atau tersamar, sehingga tidak diketahui mana yang dapat plasebo dan mana yang mendapat vaksin.
“Karenanya, semua relawan diimbau wajib menerapkan protokol pencegahan yang sudah dianjurkan pemerintah,” ucap dia.
Pada relawan yang mendapat vaksin, kekebalan diharapkan muncul paling cepat dua minggu pasca-suntikan kedua.
Sukarelawan uji klinik pun masih akan dipantau kesehatannya selama 6 bulan setelah mendapat suntikan vaksin terakhir.
Sempat Takut Rasakan Ngantuk Berat Seusai Disuntik Vaksin Covid-19, Relawan: Ternyata Enak ke Badan
Sementara itu Fadly Barjadi Kusuma, seorang driver ojol yang menjadi relawan vaksin Covid-19 mengaku tidak mengeluhkan sakit apapun.
Bahkan, setelah bangun tidur justru yang dia rasakan badan terasa lebih enak dan nafsu makan meningkat.
"Pas pertama (disuntikan) ngantuk banget, saya kira saya jarang tidur, tapi ngantuknya enggak bisa ditahan.
Pas bangun, enak ke badan dan nafsu makan tinggi," ujar Fadly saat dihubungi, Jumat (14/8/2020).
• PULANG Liburan dari Solo Berujung Petaka, Suami Meninggal karena Covid-19, Istri Kini Positif Corona
• UPDATE Virus Corona Nasional Sabtu 15 Agustus 2020: 135.123 Kasus, Jawa Timur 26.979 Kasus

Meski demikian, ia mengaku setelah disuntikkan vaksin itu suhu badannya sempat naik.
Hanya saja masih dalam tahap wajar dan berangsur hilang.
"Bukan demam sih, tapi agak panas badan.
Tapi wajar, saya juga lihat kartu catatan harian kan ada tingkatannya.
Kalau bahaya itu suhu badan di atas 39 derajat," kata dia.
Sementara itu, Ketua Tim Riset Uji Klinis Fase 3 Vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Prof Kusnandi Rusmil saat dikonfirmasi mengatakan, hingga saat ini sudah ada 21 relawan yang sudah disuntik calon vaksin Covid-19.
Dari hasil evaluasinya sementara, para relawan yang telah disuntikkan tersebut mengalami reaksi ringan, seperti peningkatan suhu tubuh dan nyeri atau bengkak di bekas suntikan.
• ALHAMDULILLAH! Corona Makin Lemah, Mati Tanpa Vaksin, Proffesor Mateo: Dulu Harimau Sekarang Kucing
Namun demikian persentasenya cukup kecil.
Yaitu bengkak di bekas suntikan 1-2 persen dan peningkatan suhu tubuh kemungkinan di angka 15 persen.
“Ada beberapa reaksi yang bisa timbul setelah disuntik vaksin,” ujar Ketua Tim Riset Uji Klinis Fase 3 Vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Prof Kusnandi Rusmil saat dihubungi Kompas.com, Jumat.
Bila ditemukan kasus peningkatan suhu tubuh, lanjut dia, penanganan yang dilakukan hampir sama dengan anak bayi yang baru imunisasi.
Yaitu diberikan parasetamol atau obat penurun panas.
Selama menjalani uji calon vaksin itu, menurutnya setiap relawan akan dipantau kesehatannya selama enam bulan.
5 Jam Setelah Disuntik Vaksin Covid-19, Driver Ojol Ini Langsung Rasakan Efek Samping: Enggak Biasa
Sebelumnya Fadly Barjadi Kusuma mengaku dirinya merasakan ngantuk berat setelah disuntik vaksin Covid-19.
Lima jam setelah disuntik vaksin Covid-19 rupanya Fadly Barjadi Kusuma yang seorang driver ojol ini langsung merasakan efek samping.
Pria berusia 32 tahun ini mengaku merasakan sesuatu yang tak biasa dalam tubuhnya setelah disuntik vaksin Covid-19.
Secara umum sih Alhamdulillah enggak ada," ujar Fadly Barjadi Kusuma saat dihubungi pada Rabu (12/8/2020).
Efek samping vaksin disebutkan Fadly seperti bengkak di bekas penyuntikan hingga peningkatan suhu tubuh skala ringan, sedang dan berat mencapai lebih dari 39 derajat celcius.
• POPULER Pemakaman Walikota Banjarbaru Nadjmi Andani Wafat karena Covid-19, Banjir Air Mata
• Suami Tugas di Rumah Sakit Rujukan Covid-19, Isyana Sarasvati Mengaku Khawatir: Ya Pasti Cemas
"Efek samping itu Alhamdulillah enggak ada juga setelah 24 jam," ujar Fadly, yang sehari-hari bekerja sebagai driver ojek online (Ojol) di Kota Bandung itu.
Hanya saja, ia mengakui setelah disuntik vaksin, beberapa jam setelahnya, ia merasakan kantuk yang hebat. Ia tidak tahu kantuk itu efek vaksin atau bukan.
"Cuma sorenya, kemarin, lima jam setelah penyuntikan, saya merasa ngantuk sekali, ngantuknya enggak biasa.
Saya tidurin, pulas. Bangun-bangun tadi pagi dibangunin istri.
Enggak tahu apakah efek samping atau bukan," ucap dia.
Meski begitu, ia mengaku merasa lebih segar dan sudah kembali menjalani aktivitas seperti biasa.
"Sekarang sudah biasa bekerja, kembali beraktivitas seperti biasa," ucap Fadly.
Fadly yang seorang driver ojol ini, istrinya juga turut daftar jadi relawan ujicoba vaksin.
Namun, istrinya belum mendapat panggilan untuk disuntik.
(Miranti Kencana Wirawan)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pakar Virologi China Klaim Asal Virus Corona "dari Laboratorium Wuhan dan Relawan yang Disuntik Vaksin Buatan China Terpapar Covid-19, Pengakuan Relawan Usai Disuntik Vaksin Covid-19: Badan Terasa Enak dan Nafsu Makan Tinggi,