Syekh Ali Jaber Ditikam
Tak Peduli Dirinya Bersimbah Darah, Syekh Ali Jaber Pilih Selamatkan Pelaku dari Amuk Massa: Kasihan
Dalam kondisi bersimbah darah dan alami luka parah, Syeh Ali Jaber justru pilih selamatkan pelaku dari amuk massa.
Editor: Monalisa
Ayahnya yang seorang penceramah mengharapkan Ali Jaber sebagai anak pertama bisa mengikuti jejaknya.
Semasa kecil, Syekh Ali Jaber telah belajar Alquran dan merasa punya tanggung jawab atas cita-cita ayahnya.
Menariknya, di usia 10 tahun, Syekh Ali Jaber sudah mampu menghapal 30 juz Alquran.
Bahkan di umur 13 tahun, Syekh Ali mendapat amanah untuk menjadi imam di salah satu Masjid Kota Madinah.
Selama belajar agama, Syekh Ali Jaber rutin mengajar dan berdakwah.
Ia juga aktif sebagai guru hafalan Alquran di Masjid Nabawi.
Pada 2008, Syekh Ali Jaber menikah dengan Umi Nadia, wanita asal Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Keduanya dikaruniai seorang anak yang diberi nama Hasan.
Baca: Foto dan Video Kondisi Syekh Ali Jaber Usai Ditusuk Orang Tak Dikenal, Begini Kronologinya
Saat di Lombok, Syekh Ali Jaber menjadi guru hafalan Alquran, Imam salat, dan khatib di Masjid Agung Al-Muttaqin Cakranegara Lombok, Indonesia.
Karier dakwahnya berlanjut saat ia diminta menjadi Imam salat tarawih di Masjid Sudan Kelapa, Menteng, Jakarta.
Ia juga menjadi pembimbing tadarus Alquran dan imam salat Ied di Masjid Sunda kelapa, Menteng, Jakarta.
Kehadiran Syekh Ali Jaber disambutan baik oleh masyarakat Indonesia karena dakwahnya yang menyejukkan, penyampaiannya sangat rinci dilengkapi dengan ayat-ayat Alquran dan hadis.
Syekh Ali Jaber mulai sering dipanggil keliling Indonesia untuk syiar Islam.
Pada 2012, Syekh Ali Jaber dianugerahi kewarganegaraan Indonesia oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Syekh Ali Jaber mulai rutin mengisi acara Damai Indonesiaku di TvOne dan menjadi juri Hafizh Indonesia di stasiun televisi RCTI.
Ia juga mendirikan Yayasan Syekh Ali Jaber yang berkantor di Jatinegara, Jakarta.
Karier Syekh Ali Jaber terus mengalir, bahkan ia juga mulai menjadi aktor dalam film "Surga Menanti" (2016).
Meski sudah tenar, Syekh Ali Jaber tetap berendah hati dan masih berkeliling menjadi khatib Jumat di masjid-masjid kecil di pelosok kota dan daerah. (*)
Sebagian isi artikel ini sudah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Syekh Ali Jaber Selamatkan Penusuknya dari Amukan Massa : Jujur Saya Kasihan