Benarkah Makanan Pedas Mampu Menurunkan Risiko Kematian Dini? Cek Faktanya
Benarkah makan makanan pedas mampu menurunkan risiko kematian dini? Cek faktanya di sini.
Editor: vega dhini lestari
TRIBUNSTYLE.COM - Benarkah makan makanan pedas mampu menurunkan risiko kematian dini? Cek faktanya di sini.
Masyarakat Indonesia sudah tak asing lagi dengan berbagai olahan makanan pedas.
Bumbu pedas hampir ada di setiap masakan orang Indonesia.
Bahkan ada pula orang-orang yang tak bisa makan jika tak ada sambal yang ekstra pedas.
Belakangan, ada rumor yang beredar tentang makanan pedas mampu menurunkan risiko kematian dini.
Benarkah demikian?
• 5 Masakan Praktis Khas Rumahan, Resep Pindang Cumi, Otak-otak Balado Pedas, 10 Menit Siap Saji
• Kematian 8 Artis Ini Misterius & Bikin Heboh, Ada yang Koma Hingga Meninggal Tanpa Sadarkan Diri
Orang-orang yang memakan makanan pedas hampir setiap harinya disebutkan memiliki risiko kematian lebih rendah daripada orang-orang yang mengonsumsi makanan pedas satu kali dalam seminggu.
Hal itu terungkap dari sebuah penelitian yang dilakukan Harvard School of Publich Health, pada Agustus 2015.
Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal BMJ.
Melansir laman Harvard Health Publishing, peneliti mengevaluasi informasi kesehatan dan makanan yang dikonsumsi hampir 500.000 orang di China dari 2004 hingga 2008.
Peserta yang diamati berusia 30-79 tahun saat penelitian dimulai.
Kemudian, para peneliti melihat perkembangan hingga tujuh tahun setelahnya, yaitu saat sekitar 20.000 orang meninggal.
Tingkat kematian
Hasilnya, orang-orang yang mengonsumsi makanan pedas satu atau dua hari seminggu memiliki kemungkinan 10 persen lebih kecil untuk meninggal selama periode penelitian dibandingkan mereka yang mengonsumsi makanan pedas kurang dari satu kali seminggu.
Kemudian, orang-orang yang mengonsumsi makanan pedas tiga hari atau lebih dalam seminggu memiliki kemungkinan 14 persen lebih kecil untuk meninggal selama periode penelitian dibandingkan mereka yang mengonsumsi makanan pedas kurang dari satu kali seminggu.