BREAKING NEWS Alfred Riedl Mantan Pelatih Timnas Indonesia Meninggal Dunia di Usia 70 Tahun
Alfred Riedl, mantan pelatih Timnas Indonesia meninggal dunia Selasa (8/9/2020).
Editor: Monalisa
TRIBUNSTYLE.COM - Kabar duka menyelimuti dunia sepak bola Tanah Air. Mantan pelatih Timnas Indonesia, Alfred Riedl, meninggal dunia.
Alfred Riedl meninggal dunia pada Selasa (8/9/2020) malam waktu Austria.
Dia menghembuskan napas terakhir di usianya yang ke-70 tahun.
Alfred Riedl pernah membesut Timnas Indonesia pada tahun 2010-2011.
Kemudian dia kembali lagi ke Tanah Air setelah merantau ke Laos (2011-2012) dan klub divisi kedua Belgia, Vise (2012-2013).

Abdul Malik Fadjar Meninggal Dunia, Menteri Agama Fachrul Razi Sampaikan Duka Mendalam
Kabar duka juga datang dari Tanah Air
Abdul Malik Fadjar, Menteri Agama di era pemerintahan Presiden B.J. Habibie Meninggal dunia.
Diberitakan, Abdul Malik Fadjar meninggal dunia pada Senin (7/9/2020) kemarin.
Ia meninggal pada usaia 81 tahun di Rumah Sakit Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan pada pukul 19.00 WIB.
"Ketua Badan Pembina Harian Universitas Muhammadiyah Malang ( UMM) Abdul Malik Fadjar berpulang di usia 81 tahun," dikutip dari keterangan pers UMM, Senin (7/9/2020), seperti dilansir dari Kompas.com
Abdul Malik Fadjar merupakan Menteri Agama pada era Presiden ke-3 RI BJ Habibie.
Ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di era Presiden Megawati Soekarnoputri.
• BREAKING NEWS INNALILLAHI Wainna Ilaihi Rajiun Tokoh Muhammadiyah Abdul Malik Fadjar Meninggal Dunia
• Idan Separo Meninggal Dunia, Eko Patrio Kenang Masa Lalu Bersamanya: Pekerja Keras

Kemudian, ia sempat menjabat sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) ad-interim menggantikan Jusuf Kalla yang saat itu mencalonkan disi sebagai wakil presiden pada Pemilu 2004.
Ucapan duka dari Menteri Agama Fachrul Razi
Menteri Agama Fachrul Razi menyampaikan duka yang mendalam atas kepergian Abdul Malik Fadjar.
Fachrul Menyebutkan bahwa kepergian Malik adalah kehilangan besar bagi Menteri Agama.
"Saya menyampaikan duka cita mendalam atas berpulangnya Prof. A. Malik Fadjar pada Senin malam ini," kata Fachrul seperti dilansir dari Kompas.com
"Ini menjadi kehilangan besar bagi kami Keluarga Kementerian Agama"
Fachrul mengatkan bahwa Malik bukan saja pernah menjabat sebagai Menteri Agama, tetapi juga tokoh pengembang pendidikan Islam.
Berkiprah di dunia pendidikan Islam Indonesia
Sejak muda, Malik memiliki kiprah yang besar dalam pendidikan Islam di Indonesia.
"Beliau ikut berjasa dalam pengembangan pendidikan Islam," ujar Fachrul.
Malik mengawari karier dengan menjadi guru Sekolah Rakyat Negeri atau SRN.
Kemudian sempat menjadi Dirjen pada Direktorat Jenderal Bimbingan Islam Kementerian Agama di tahun 1995.
Saat menjadi Dirjen dan Menteri Agama, Malik Banyak melakukan pembenahan dan inovasi, antara lain pengembangan manajemen berbasis sekolah, serta Madrasah Aliyah Model dan Madrasah Aliyah Keterampilan.
Selain di bidang pemerintahan, Abdul Malik juga aktif di Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan Himpunan Indonesia untuk Pengembangan Ilmu-Ilmu Sosial (HIPIIS).
Abdul Malik Fadjar juga merupakan tokoh Muhammadiyah
Selama puluhan tahun menjadi guru Muhammadiyah, ia tidak sekadar menjadi seorang pendidik, tetapi juga berkontribusi dalam membangun sekolah-seolah Muhammadiyah dan perpustakaan desa di Yogyakarta dan Magelang.
--
Menteri Agama di Era BJ Habibie, Prof Dr Malik Fajar, Meninggal Dunia Pada Usia 81 Tahun
Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Prof. Dr. (H.C.) Drs. H. Abdul Malik Fadjar, M.Sc. berpulang di usia 81 tahun.
Rektor UMM periode 1983-2000 ini menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 19.00 WIB di Rumah Sakit Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan.
Kabar meninggalnya Prof. Malik Fadjar itu dibenarkan pihak UMM pada Senin (7/9) malam melalui siaran resminya yang juga diterima Tribun Cirebon, malam ini.
Abdul Malik Fadjar lahir di Yogyakarta pada 22 Februari 1939. Ia dikenal sebagai tokoh bangsa yang sangat peduli pada dunia pendidikan.
Sebagai anak seorang guru yang juga aktivis Muhammadiyah, Malik Fadjar adalah sosok yang mewarisi jiwa aktivisme dan kepemimpinan ayahnya, Fadjar Martodiharjo yang di kalangan Muhammadiyah dikenal sebagai tokoh yang bijaksana dan mengayomi.
Darah guru terbukti menancap kuat dalam dirinya, terutama sejak ia menjadi guru agama di daerah terpencil di Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 1959, yaitu Sekolah Rakyat Negeri (SRN) Taliwang. Selanjutnya, perjalanan hidupnya tak pernah lepas dari dunia pengajaran dan pendidikan.
Selepas dari SRN Taliwang, ia berturut-turut kemudian mengajar di Sekolah Guru Bantu (SGB) Negeri dan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) Sumbawa Besar NTB pada rentang 1960-1963, dosen Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Malang pada 1972, dosen dan dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) hingga 1983, dan kemudian menjadi rektor di dua kampus, yaitu di UMM pada 1983-2000 dan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada 1994-1995.
Selama puluhan tahun menjadi guru di Muhammadiyah, ia tak sekadar menjadi seorang pendidik, tapi juga berkontribusi besar membangun sekolah-sekolah Muhammadiyah dan perpustakaan desa di daerah Yogyakarta dan Magelang.
Kesuksesannya dalam mengembangkan pendidikan, terutama pendidikan Islam, membuat namanya kian disegani dalam dunia pendidikan Indonesia.
Terlebih, ia mampu membawa UMM yang semula tak begitu dipandang menjadi kampus yang amat disegani dalam konteks nasional bahkan internasional.
Hal itu membuatnya dipercaya sebagai Menteri Agama di era Presiden BJ Habibie pada 1998-1999 dan Menteri Pendidikan Nasional di era kepemimpinan Megawati Soekarnoputri 2001-2004.
Bahkan, ia juga sempat menjabat Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) ad-interim menggantikan Jusuf Kalla yang ketika itu mencalonkan diri sebagai wakil presiden pada Pemilu 2004.
Di samping itu, Malik juga aktif di Ikatan Cendekiwan Muslim Indonesia (ICMI) dan Himpunan Indonesia untuk Pengembangan Ilmu-Ilmu Sosial (HIPIIS).
Jati diri Malik Fadjar sebagai seorang pendidik, begitu pula karakter kepemimpinannya yang memiliki pengaruh demikian besar itu tidak terjadi begitu saja. Dari riwayat pendidikannya, terlihat bahwa ia memang memiliki passion yang amat besar untuk menjadi seorang guru.
Malik memulai pendidikannya di SRN Pangenan Kertoyudan, Magelang, Jawa Tengah pada 1947.
Ia selanjutnya bersekolah di Pendidikan Guru Agama Pertama Negeri (PGAPN) Magelang pada 1953 dan Pendidikan Guru Agama Atas Negeri (PGAAN) Yogyakarta pada 1957.
Ia kemudian kuliah di IAIN Sunan Ampel Malang pada 1963 dan meraih gelar Sarjana Pendidikan Kemasyarakatan Islam pada 1972.
Tujuh tahun setelahnya, yaitu pada 1979, ia melanjutkan studinya di Florida State University, Amerika Serikat, dan meraih gelar Master of Science di bidang pengembangan pendidikan pada 1981.
Kepakarannya di bidang pendidikan kian lengkap setelah Malik dikukuhkan sebagai Guru Besar pada Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel pada 1995.
Kemudian pada 2001, Malik mendapat gelar kehormatan Doktor Honoris Causa di bidang kependidikan Islam dari Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tak perlu diragukan lagi, pada diri tokoh pendidikan yang tak pernah berhenti berkarya ini, mengalir darah guru dan darah Muhammadiyah, demikian ungkap Anwar Hudijono, penulis perjalanan hidup Malik Fadjar.
Sungguh lengkap kiprah Malik Fadjar, mulai dari praktisi pendidikan paling dasar, birokrat pendidikan, hingga cendekiawan Muslim yang senantiasa berpikir soal kemajuan bangsanya. Ibarat pena, Malik Fadjar adalah tinta yang tak pernah habis. Guru adalah jiwanya.
Penghayatan terhadap filosofi guru menjadikannya seorang guru yang sebenar-benarnya guru, hingga menjadi Menteri para Guru (Mendiknas). (*)
(TribunStyle.com/Anggie) (Kompas.com/Fitria Chusna Farisa)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dan Tribuncirebon.com dengan judul BREAKING NEWS, Mantan Pelatih Timnas Indonesia Alfred Riedl Meninggal Dunia, Menteri Agama di Era BJ Habibie, Prof Dr Malik Fajar, Meninggal Dunia Pada Usia 81 Tahun dan di Kompas.com dengan judul "Abdul Malik Fadjar Berpulang, Menag: Kehilangan Besar bagi Kami"