Breaking News:

Sejarah Kalender Hijriah, Tahun Baru Islam 1 Muharram, Simak Perbedaannya dengan Kalender Masehi

Kalender Hijriah adalah sistem penanggalan umat Islam yang didasarkan pada siklus peredaran bulan terhadap bumi.

Freepik
Tahun Baru Islam 1 Muharram 1442 H 

TRIBUNSTYLE.COM - Kalender Hijriah adalah sistem penanggalan umat Islam yang didasarkan pada siklus peredaran bulan terhadap bumi.

Satu bulan dalam penanggalan ini terdiri atas 29 atau 30 hari, sehingga dalam satu tahunnya ada 354 hari.

Satu tahun kalender Hijriah terdiri atas 12 bulan yakni dari pertama sampai ke-12 adalah Muharam, Safar, Rabiul Awal, Rabiul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Syakban, Ramadhan, Syawal, Zulkaidah, dan Zulhijah.

Pada penanggalan hijriah hari/tanggal dimulai setelah matahari terbenam.

Nama “hijriah” terkait dengan penentuan tahun pertama sistem kalender ini, yaitu pada peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah. 

Dalam kalender Masehi, itu terjadi pada tanggal 15 Juli 622 M yang jatuh di hari Kamis.

Tahun Baru Islam 1 Muharram 1442 H
Tahun Baru Islam 1 Muharram 1442 H (Freepik)

AMALKAN SEKARANG! Doa Menyambut Tahun Baru Islam 1442 H, Marhaban ya Muharram

Doa Awal Tahun Baru Islam 1 Muharram 1442 H, Panjatkan Sebanyak 3 Kali Setelah Maghrib

Penetapan bahwa itu adalah tahun 1 Hijriah baru dilakukan sekitar 6 tahun setelah wafatnya Nabi Muhammad, 17 tahun setelah hijrah.

Sejarah

Dilansir dari Tibunnews Wiki, ide pertama penanggalan Hijriah bermula saat Gubernur Basrah Abu Musa al-Asy'ari mengirim surat pada Khalifah Umar bin Khattab.

Abu Musa mengawali suratnya dengan kalimat, "Menjawab surat dari tuan yang tidak bertanggal."

Hal inilah yang kemudian menjadi pemicu khalifah Umar mengumpulan para sahabat untuk membuat sistem penanggalan sendiri.

Para sahabat yang ikut bermusyawarah antara lain, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Abdurrhaman bin Auf, Saad bin Abi Waqqash, Zubair bin Awwam, dan Thalhah bin Ubaidillah.

Konon, pertemuan tersebut cukup alot.

Namun, pada akhirnya berujung pada kesepakatan bahwa awal perhitungan kalender Islam disesuaikan pada awal waktu hijrah Rasulullah dari Mekah ke Yatsrib (Madinah).

Ide tersebut dilontarkan Ali bin Abi Thalib.

Karena momen hijrah tersebut maka penanggalan ini dinamai 'Hijriyah'.

Perhitungan tanggal bulannya dimulai dari 1 Muharram, walau sebenarnya hijrah terjadi pada bulan Safar.

Bukan tanpa alasan, penetapan Muharram sebagai awal tahun Hijriyah memiliki banyak pertimbangan.

Antara lain, pada bulan itulah Rasulullah bertekad sambil menyusun rencana untuk pindah ke Yatsrib.

Setelah Ramadhan adalah Syawal, Dzulqa'dah, dan Dzulhijjah yang lazim disebut "asyhurul-hajj" atau bulan-bulan haji.

Hal itu mengingat kesibukan persiapan haji telah dimulai sejak Syawal hingga pertengahan Dzulhijjah.

Perbedaan dengan Kalender Masehi

Sistem penanggalan pada kalender Hijriah didasarkan pada perubahan fase bulan, dari bulan penampakan hilal atau bulan sabit tipis ke hilal berikutnya.

Satu periode hilal sama dengan satu periode sinodis Bulan.

Lama periode itu adalah 29,5306 hari.

Baik hijriah atau masehi, satu tahun sama-sama terdiri dari 12 bulan.

Satu tahun Hijriah memiliki 12 periode sinodis Bulan atau 354,366 hari.

Dibulatkan jadi 354 hari atau 355 hari untuk tahun kabisat.

Kalender Masehi didasarkan atas peredaran Bumi mengelilingi Matahari dari satu titik tertentu yang disebut solstis atau equinox kembali ke titik itu.

Lama perjalanan Bumi mengelilingi Matahari 365,2422 hari.

Periode itu disebut satu tahun tropis, yang dibulatkan menjadi 365 hari atau 366 hari untuk tahun kabisat.

Penentuan Awal Bulan

Penentuan awal bulan dalam tahun Hijriah terdiri dari dua metode, yaitu hisab dan rukyat.

- Hisab

Hisab artinya adalah perhitungan secara astronomi.

Dalam ilmu falak, hisab sering digunakan untuk memperkirakan posisi matahari dan bulan terhadap bumi.

Metode hisab dipergunakan untuk menentukan awal Ramadhan atau awal bulan dalam kalender Hijriyah tanpa harus melihat hilal.

Di antara yang menggunakan metode hisab adalah Muhammadiyah.

- Rukyat

Rukyat merupakan aktivitas mengamati visibilitas hilal.

Artinya, pengamat harus melihat hilal untuk menentukan apakah sudah waktunya masuk bulan baru atau belum.

Hilal sendiri adalah bulan sabit muda setelah terjadi ijtimak (konjungsi geosentris).

Apabila hilal sudah terlihat, tandanya hari berikut sudah memasuki bulan baru.

Penampakan hilal bisa dilakukan dengan mata telanjang atau menggunakan alat bantu seperti teleskop.

Mengamati hilal biasanya dilakukan menjelang terbenamnya matahari pertama kali setelah ijtimak.

Apabila terlihat, waktu maghrib setempat sudah dihitung tanggal 1 bulan baru.

Metode hilal di Indonesia digunakan oleh Nahdlatul Ulama.

Dua metode tersebut merupakan metode kuat yang memiliki dasar hadits Rasulullah.

(TribunStyle.com / Triroessita Intan)

KUMPULAN Kartu Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 1442 H, Cocok Dibagikan di WA, FB, IG dan Twitter

Contoh Poster Gambar Tahun Baru Islam 1 Muharram 1442 H, Cocok untuk Pasang Status Medsos

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
kalender Hijriah1 Muharram 1442 HKalender Masehi
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved