Berita Terpopuler
POPULER Pemakaman Walikota Banjarbaru Nadjmi Andani Wafat karena Covid-19, Banjir Air Mata
Ini foto-foto pemakaman Walikota Banjarbaru Nadjmi Andani yang meninggal karena Covid-19, masker istri tercinta basah kuyub air mata.
Editor: vega dhini lestari
"Kami atas nama keluarga mohon maaf jika ada almarum ada salah dan kurang berkenan. Kami juga terimkasih kepada yang sudah membantu proses pemakaman ini.
Sebelum proses pemakaman dengan protokol covid-19, jenazah terlebih dahulu disalatkan di kawasan Taman Bahagia yang diimami Sekda Banjarbaru H Said Abdullah.
Jenazah ditempatkan di dalam mobil saat proses salat hingga pembacaan riwayat dari Alm H Nadjmi Adhani.
Setelah proses tersebut, jenazah yang masih di dalam mobil akhirnya dibawa ke lokasi pemakaman.
Jenazah yang berada di dalam kotak peti dibawa dengan protokol kesehatan covid-19, termasuk saat proses pemakaman juga menerapkan protokol kesehatan covid-19
Saturasi Oksigen Sempat Menurun, Wali Kota Banjarbaru Bernapas Dibantu Ventilator
Sebelum menigggal, kondisi kesehatan Nadjmi Adhani, dikabarkan menurun drastis di tempat perawatan Covid-19 , Minggu (9/8/2020).
Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin, Banjarmasin, merawatnya bahkan harus memasangkan ventilator untuk membantu pernapasan Nadjmi.
Pasalnya, saturasi oksigen di tubuh Wali Kota Banjarbaru ini menurun signifikan bahkan sempat menyentuh angka 35 persen.
Hal ini dibenarkan Direktur RSUD Ulin Banjarmasin, dr Hj Suciati. "Ya, saturasinya kurang baik. Dipasang ventilator pukul 10.00 Wita, seizin putera beliau," kata Suciati dikonfirmasi Banjarmasinpost.co.id, Minggu (9/8/2020).
Menurut Suciati, kondisi tersebut terjadi cukup mendadak karena sebelumnya saturasi oksigen di tubuh Nadjmi terpantau masih cukup baik, di atas 90 persen.
Hingga kurang lebih pukul 16.00 Wita, kondisi rendahnya saturasi oksigen di tubuh Nadjmi masih terjadi.
"Sampai sekarang masih dipasang karena belum stabil, saturasinya rendah sekali. Saturasi tadi pagi sampai 35," lanjutnya.
Dengan saturasi oksigen, demikian kata Suciati, jelas menunjukkan pernapasan seseorang terganggu.
"Kalau saturasi demikian ya pasti sesak. 80 atau 70 persen saja sudah sesak. Paling tidak 90," imbuh dia.