Nasib Miris Tabar, Gagal Permak Wajah bak Angelina Jolie, Kini Tetap Dipenjara Meski Positif Corona
Nasib Sahar Tabar penggemar Angelina Jolie makin miris. Hakim Iran tolak mentah-mentah permohonannya bebas dari penjara meski kini positif corona.
Editor: Monalisa
TRIBUNSTYLE.COM - Masih ingat dengan Sahar Tabar wanita yang sempat mengubah wajahnya mirip artis Hollywood Angelina Jolie?
Lama menghilang Sahar Tabar wanita yang sempat viral mengubah wajahnya mirip Angelina Jolie ini ternyata tengah menjadi tahanan di penjara Iran.
Tak hanya itu, Sahar Tabar ternyata diketahui positif virus corona saat menjadi pesakitan di dalam penjara.
Pengacara Sahar Tabar sempat mengajukan permohonan agar penggemar Angelina Jolie ini dapat dibebaskan lantaran terjangkit Covid-19.
Sayangnya pihak berwenang menolak pengajuan pembebasan Sahar Tabar dengan jaminan untuknya.
Menurut laporan The Sun, Sahar Tabar, nama lain dari Fatemah Khishvand, yang berusia 22 tahun dipenjara karena kasus penistaan terhadap ajaran agama dan penghasutan kaum muda untuk korupsi.
• POPULER Ingin Mirip Barbie, Wanita Ini 60 Kali Operasi Plastik hingga Wajah Asli Tak Dikenali Lagi
• Anaknya Diam-diam Operasi Plastik & Berubah Terlalu Cantik, Ibu Ini Malah Marah & Tak Sudi Mengakui

Pada Juli, Iran membebaskan sekitar 85.000 tahanan sebagai bagian dari upaya untuk memperlambat penyebaran virus corona di negara itu.
Pengacara Tabar yang berpendapat bahwa Tabar juga harus dibebaskan, kemudian mengajukan permohonan pembebasan dengan jaminan, tapi ditolak oleh hakim.
Tabar yang telah terinfeksi virus corona di penjara, diperkirakan telah mendapatkan perawatan dengan menggunakan ventilator.
"Kami tidak dapat menerima keputusan itu, bahwa wanita muda ini sekarang telah terinfeksi virus corona dalam keadaan ini.
Sementara perintah penahanannya telah diperpanjang selama ini di penjara," kata pengacara hak asasi manusia Payam Derafshan.
• Ketagihan Operasi Plastik Kilat, Intip 5 Potret Kecantikan Paripurna Barbie Kumalasari
Iran telah menghadapi peningkatan pengawasan atas penanganan krisis penyebaran virus corona.
Dan kemarin pihak parlemen mengakui bahwa jumlah korban sebenarnya mungkin dua kali lebih tinggi dari hitungan resmi, yaitu 4.869 kasus saat ini.
Derafshan menambahkan bahwa pihak berwenang bahkan telah mencoba untuk menyangkal bahwa Tabar telah terinfeksi virus corona.
"Tidak masuk akal untuk menyangkal ini.