Kisah Pilu Arga 20 Tahun Lumpuh Tak Berdaya, Ibu Kandung Tiba-tiba Menghilang, Kini Dirawat Pemulung
Derita Arga 20 tahun lumpuh tak berdaya, ibu kandung menghilang, kini dirawat pemulung yang sudah lanjut usia.
Editor: Monalisa
Sejak saat itu, Suharto bersama istrinya Supriyatin hanya bisa pasrah merawat Arga tanpa mendapatkan pengobatan medis untuk kesembuhan bayi Arga.
Beban merawat Arga semakin berat dirasakan oleh Suharto, semenjak istrinya, Supriyatin, meninggal dunia pada tahun 2010 silam, akibat penyakit lambung yang diderita sejak lama.
Suharto harus merawat Arga yang telah tumbuh besar sendirian tanpa bantuan sang istri yang mendampinginya.

Di tengah keterbatasan ekonomi, Suharto berusaha sekuat tenaga menyambung hidup dan merawat Arga dengan baik dengan bekerja menjadi pemulung setiap hari.
Kondisi itu memaksa Suharto tidak bisa bepergian jauh dari rumahnya.
Sebab, setiap hari dan setiap saat, harus merawat Arga seperti menyuapi makan dan minum dikala lapar maupun haus.
"Cari rongsokannya ya paling sehari di sekitar sini saja sudah pulang, soalnya ada tanggungan merawat ini loh," kata Suharto, sambil mengelus kepala Arga.
Terkadang juga uang yang diperolehnya dari hasil mencari rongsokan dibagi dengan tetangga yang membantu menjaga Arga, selama Suharto bekerja mencari barang bekas atau rongsokan.
"Kalau dapat Rp 20.000 ya dibagi Rp 10.000, kalau dapatnya Rp 50.000 ya omzet paruhnya untuk yang jaga Arga," terang Suharto,
Arga Wahyu Pratama, sejatinya adalah anak angkat pasangan Suharto dan Supriyatin yang diadopsi dari ibu kandungnya bernama Kasmi, asal Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, yang masih kerabat dari Supriyatin.
Kala itu, pasangan Suharto dan Supriyatin bersepakat untuk mengadopsi anak Kasmi, lantaran puluhan tahun membina rumah tangga belum juga kunjung dikaruniai buah hati.
• Nekat Jual Ginjal Demi Bangun Rumah, Kisah Miris Warga Hokse Istananya Hancur Diguncang Gempa
Keberadaan Arga yang diadopsi dan diasuhnya sejak masih bayi adalah permata yang diharapkan bagi pasangan Suharto dan Supriyatin.
Takdir berkata lain, bayi yang telah diadopsi dari orangtua kandungnya yang diberi nama Arga Wahyu Pratama tersebut divonis sakit akibat adanya cairan yang masuk di dalam otaknya.
Meski telah divonis sakit oleh dokter dan menderita kelumpuhan sejak bayi, Suharto bersama istri tetap merawatnya hingga tumbuh dewasa dengan penuh kasih sayang.
"Dulu bersama istriku sudah komitmen untuk merawat Arga apapun kondisinya, dan sekarang sudah berkumis mas gini," ungkapnya.