Kisah Pilu Arga 20 Tahun Lumpuh Tak Berdaya, Ibu Kandung Tiba-tiba Menghilang, Kini Dirawat Pemulung
Derita Arga 20 tahun lumpuh tak berdaya, ibu kandung menghilang, kini dirawat pemulung yang sudah lanjut usia.
Editor: Monalisa
TRIBUNSTYLE.COM - Inilah kisah pilu Arga Wahyu Pratama pemuda desa Sobontoro, Balen, Bojonegoro, Jawa Timur yang selama 20 tahun lumpuh tak berdaya.
Tak hanya pedih 20 tahun mengalami kelumpuhan, kini Arga Wahyu Pratama harus menerima kenyataan ibu kandungnya justru memilih pergi meninggalkannya.
Selama 20 tahun ini, Arga Wahyu Pratama dirawat oleh pasangan suami istri yang berprofesi sebagai pemulung.
Sayangnya ibu angkat Arga Wahyu Pratama mendahuluinya tutup usia pada 2010 silam.
Kini sehari-hari Arga dirawat dengan penuh kasih oleh Suharto ayah angkatnya.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-sehari, Suharto masih harus memulung di sisa masa tuanya.
• Derita Kanker Ovarium & Jalani Kemoterapi, Kini Feby Febiola Gunduli Rambutnya Sampai Tak Bersisa
• Lama Menghilang, Jeremy Teti Muncul Bagikan Kabar Duka, Idap Penyakit Berbahaya: Hilang Tumbuh Lagi

Saat Kompas.com datang bertamu ke rumahnya, melihat Arga yang terbaring seperti memberikan isyarat menyapa dengan berusaha keras menggerak-gerakkan anggota tubuhnya yang kaku.
Di atas ranjang tempat Arga terbaring, tampak sejumlah botol minuman larutan penyegar yang masih terisi air di sekelilingnya untuk persediaan minum, serta toples berisi uang pemberian dari orang.
Suharto, orangtua Arga mengatakan, kelumpuhan yang mendera anak semata wayangnya itu sudah diketahui sejak masih balita di usia sekitar 7 bulan.
"Arga usianya sudah tujuh bulan tapi kok belum bisa tengkurap, gerakan tubuhnya juga kurang aktif layaknya bayi normal pada umumnya,'' kata Suharto, kepada Kompas.com, Selasa (4/8/2020).
Menyadari ada keganjilan terhadap pertumbuhan bayi Arga, Suharto lantas bergegas memeriksakan Arga ke dokter spesialis anak di Kota Bojonegoro.
Setelah dilakukan pemeriksaan medis termasuk melakukan foto scan atau rontgen pada tubuh Arga, hasilnya ternyata di dalam batang otak Arga terdapat cairan air yang menganggu sarafnya.
Pada saat itu juga dokter menyarankan untuk dilakukan tindakan operasi terhadap bayi Arga.
• POPULER Tak Muncul di TV, Kabar Pilu Teguh Vokalis Vagetoz, Tak Menikah Demi Rawat Ibu yang Sakit
Namun, biaya operasi yang amat mahal dan keterbatasan ekonomi membuat bayi Arga batal mendapatkan pengobatan secara medis.
"Waktu itu, biaya operasi ditaksir sekitar Rp 2 jutaan, tapi enggak punya duit, ya udah dirawat semampunya aja," terang dia.