Idul Adha 2020
Tips Mudah Menghilangkan Bau Prengus Daging Kambing & Cara Menyimpan Daging, Tahan hingga Setahun
Inilah tips menghilangkan bau prengus pada daging Kambing dan cara menyimpan agar awet, bisa tahan hingga satu tahun.
Penulis: Ika Putri Bramasti Ixtiar Rahayu Ing Pambudhi
Editor: Amirul Muttaqin
TRIBUNSTYLE.COM - Idul Adha memang identik dengan membludaknya daging kurban seperti daging sapi dan daging kambing.
Mengolah daging kurban memang bukanlah hal yang mudah, terutama mengolah daging kambing.
Daging kambing bisa diolah menjadi berbagai menu makanan, seperti sate, gule, tongseng dan sebagainya.
Untuk itu diperlukan tips dan cara agar daging kambing tidak bau prengus.
Selain menghilangkan bau prengus dari daging kambing, ada juga cara menyimpang daging agar lebih awet dan tahan hingga satu tahun.
Sebelum mengolah daging menjadi menu makanan spesial Idul Adha yang siap disantap, simak dulu cara menghilangkan bau prengus pada daging kambing dan cara penyimpanannya.
• Resep Sate Maranggi Daging Sapi Atau Kambing Spesial Idul Adha 2020, Simak 8 Tips Daging Cepat Empuk
• Resep Masakan Daging Idul Adha Mudah & Lezat: Daging Bumbu Rujak, Rendang Daging & Tongseng Kambing
Cara Menghilangkan Bau Prengus pada Daging Kambing
1. Jangan Mencuci Daging Kambing

Mencuci daging kambing justru akan membuat bau prengusnya makin kuat.
Itu karena air cucian akan mengeluarkan juice beserta juga bau prengus yang ada dalam daging.
Selain makin berbau, daging kambing juga akan jadi kering karena juice-nya telah terbuang bersama air.
Meski tidak dicuci, kuman pada daging kambing akan mati karena panas tinggi ketika dimatangkan.
Jadi, tidak perlu takut kotor karena tidak mencuci daging kambing, ya.
2. Direbus Dua Kali

Cara ini biasanya dilakukan jika kamu hendak mengolah daging kambing menjadi sop.
Pastikan untuk merebusnya dua kali.
Pertama, rebus kambing dalam air mendidih bersama aneka rempah seperti daun pandan, salam, daun jeruk, serai, sampai lengkuas untuk menutupi aroma prengusnya.
Setelah buih keabu-abuan terlihat di permukaan air rebusan, segera matikan api, tiriskan daging kambing dan buang air rebusannya.
Bau prengus dan kotoran kambing pun sudah ikut terbuang bersama air rebusan pertama ini.
Selama direbus dengan air mendidih, kaldu daging masih akan terkunci di dalam dagingnya.
Jadi, jangan sampai salah menggunakan air ya.
Rebus kembali untuk kedua kalinya dalam air dingin.
Air dingin punya efek mengeluarkan juice dalam daging sehingga sup dijamin makin gurih dan berkaldu.
3. Pakai Air Jeruk Nipis Ketika Dibuat Sate

Rempah bisa jadi jalan keluar kambing yang berbau prengus.
Jadi, kalau suka sate kambing yang polos, cukup kucuri dengan air jeruk nipis beberapa saat sampai menyerap.
Air jeruk nipis bisa memberi aroma segar yang menutupi bau prengus.
Kalau mau lebih aman lagi, marinasi dulu daging sate dengan aneka bumbu seperti ketumbar, gula merah, lada, bawang putih dan bahan lainnya.
Berikut ini adalah cara menyimpan daging agar tidak mudah busuk:
1. Daging jangan dicuci dulu
Mencuci daging sapi maupun kambing ketika akan disimpan hanya akan menambahkan kandungan air pada daging tersebut.
Menyimpan daging yang berair padahal akan membuat daging lebih mudah mengalami freezer burn.
Freezer burn adalah kondisi yang terjadi ketika makanan telah rusak oleh dehidrasi dan oksidasi, karena udara mencapai makanan.
Daging yang mengalami freezer burn akan terlihat mongering.
Selain itu, proses pencucian membuat daging rentan terkontaminasi bakteri lain yang berasal dari tempat pencucian maupun air itu sendiri.
2. Segera masukkan daging ke kulkas
Daging mentah, baik itu daging sapi, kambing, atau ayam akan lebih baik jika tidak disimpan terlalu lama di suhu ruangan.
Terlebih lagi, daging hanya ditaruh di sembarang tempat.
Jika demikian, bukan tidak mungkin daging dapat terkontaminasi berbagai bakteri, termasuk Salmonella penyebab tipes dan E. coli yang dapat menyebabkan diare hingga infeksi usus serius.
Seperti diketahui, suhu sendiri bisa sangat memengaruhi pertumbuhan mikroorganisme.
Jadi, penting untuk segera memasukkan daging ke dalam kulkas, setidaknya 1 jam setelah diperoleh.
Pada temperatur dingin, mikroorganisme pembusuk tidak aktif, sehingga daging yang disimpan tidak mudah rusak.
3. Potong kecil daging sebelum disimpan
Sebelum disimpan, daging sapi maupun kambing sebaiknya dipotong-potong terlebih dahulu menjadi bagian yang lebih kecil.
Tindakan ini punya beberapa manfaat.
Misalnya, daging yang berukuran lebih kecil tentu akan lebih mudah dicairkan daripada yang besar.
Selain itu, memotong daging menjadi lebih kecil akan meminimalkan kontak daging lain yang belum akan diolah dengan tangan yang mungkin saja telah tekontaminasi bakteri bibit penyakit.
4. Bungkus daging dengan plastik
Sebelum disimpan di lemari es, daging sebaiknya dibungkus dengan plastik agar permukannya tidak “kering” atau mengalami freezer burn, terlebih lagi jika daging tersebut memiliki kadar lemak yang tinggi.
Membungkus daging dengan plastik atau wadah tertutup juga bisa menghindarkan daging terkontaminasi bakteri dari bahan makanan lain selama disimpan dalam lemari es.
5. Simpan di dalam freezer agar lebih tahan lama
Agar lebih tahan lama, daging perlu disimpan di dalam freezer dengan suhu kurang dari –12 derejat Cesius.
Melansir Buku Aneka Olahan Daging Sapi: Sehat, Bergizi, dan Lezat (2005) oleh Ir. Hj. Komariah, MSi dkk, pembekuan telah diakui sebagai suatu cara yang sangat bagi untuk pengawetan daging.
Cara ini akan menghasilkan lebih sedikit perubahan yang tidak diinginkan dari sifat daging, baik kualitas maupun rasanya
Sebagian besar nilai gizi daging akan dipertahankan selama pembekuan dan hanya zat makanan yang larut dalam air yang akan hilang bersama cairan daging (drip) selama proses pencairan kembali.
Apabila cara pembekuan dan penyimpanannya benar, kerusakan warna, aroma, dan sari minyak akan lebih kecil.
Pembekuan pada temperature di bawah –10 derajat Celsius, sebagian besar kerusakan yang disebabkan oleh aktivitas mikroba dan enzim akan berkurang.
Lama penyimpanan maksimum daging sapi yang dianjurkan, yakni sebagai berikut:
2 bulan pada temperatur -12 derajat Celsius
4 bulan pada temperatur –18 derajat Celsius
8 bulan pada temperatur -24 derajat Celsius
12 blan pada temperatur -30 derajat Celsius
6. Daging jangan dicairkan di suhu ruangan
Jika ingin mengolah daging yang sudah dibekukan dalam freezer, jangan dicairkan di suhu ruangan.
Daging yang sudah bersentuhan dengan udara luar akan mulai bereaksi terhadap bakteri.
Sebagai solusi, pindahkan daging ke chiller terlebih dahulu agar daging mencair tanpa kehilangan suhu dinginnya. (TribunStyle.com/Ika Bramasti/Kompas.com/Irawan Sapto Adhi).
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "6 Cara Menyimpan Daging agar Tidak Mudah Busuk"
• Masak Daging Kambing Tanpa Khawatir Bau Prengus, Coba 9 Cara Ini: Gunakan Rempah, Nanas, Lemon
• Tips & Resep Bumbu Bakaran & Kacang Idul Adha 2020, Cara Agar Sate Daging Kambing Empuk Tanpa Ribet