Mengenang Ajip Rosidi, Berikut 5 Karya Suami Nani Wijaya, Jante Arkidam hingga Manusia Sunda
Mengenang Ajip Rosidi, inilah 5 karya suami Nani Wijaya, dari Jante Arkidam hingga Manusia Sunda.
Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: vega dhini lestari
TRIBUNSTYLE.COM - Mengenang Ajip Rosidi, inilah 5 karya suami Nani Wijaya, dari Jante Arkidam hingga Manusia Sunda.
Belum lama Sapardi Djoko Damono meninggal, Indonesia kembali kehilangan sosok sastrawan besarnya, Ajip Rosidi.
Maestro sastra dan budayawan Ajip Rosidi meninggal pada Rabu (29/7/2020) malam.
Suami aktris senior Nani Wijaya itu meninggal akibat terjatuh dari rumah anaknya di Pabelan, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang.
Almarhum sempat menjalani operasi di RSUD Tidar Kota Magelang sebelum mengembuskan napas terakhirnya.
Menyoal sosok Ajip Rosidi, kiprahnya di dunia sastra Indonesia sudah tak diragukan lagi.
• Profil Ajip Rosidi, Sastrawan dan Budayawan Indonesia, Pernah Jadi Dosen di Jepang
• 10 Sajak Sapardi Djoko Damono yang Fenomenal, Pada Suatu Hari Nanti, Jasadku Tak akan Ada Lagi
Sastrawan yang berasal dari Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, itu menaruh minat besar terhadap perkembangan bahasa dan sastra Sunda.
Ada ratusan karyanya dalam bentuk prosa, sajak, serta esai yang telah terbit.
Dari sekian banyak karya yang ia lahirkan, banyak yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa asing.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini TribunStyle.com rangkum 5 karya terbaik Ajip Rosidi.
1. Jante Arkidam

Sepasang mata biji saga
Tajam tangannya lelancip gobang
Berebahan tubuh-tubuh lalang dia tebang
Arkidam, Jante Arkidam
Demikianlah sepenggal sajak karya Ajip Rosidi yang berjudul Jante Arkidam.
Sajak itu juga menjadi judul bukunya, Jante Arkidam, jeung salikur sajak lianna.
Isinya adalah kumpulan sajak bahasa Sunda, terbit pertama kali pada 1967.
2. Jeram (Tida Kumpulan Sajak)

Jeram adalah buku yang berisi gabungan dari tiga kumpulan sajak karya Ajip Rosidi.
Tiga sajak itu antara lain Sajak-Sajak Hijau, Kaki Langit Lain, dan Satu Saat dalam Sejarah.
Buku ini diterbitkan Pustaka Jaya dan diterbitkan kembali untuk menyambut 80 tahun Ajip Rosidi.
3. Mengenang Hidup Orang lain: Sejumlah Obituari

Buku ini diterbitkan Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) pada tahun 2010.
Pada buku ini, Ajip Rosidi menulis kenangan hubungannya dengan tokoh-tokoh terkemuka Indonesia.
Keakrabannya dengan 'yang dikenang' tdak hanya melahirkan pujian, tetapi juga mengungkap sisi kemanusian para tokoh yang kurang diketahui oleh publik.
4. Manusia Sunda

Selain sastrawan, Ajip Rosidi juga dikenal sebagai budayawan.
Salah satu buktinya terlihat dari buku satu ini, Manusia Sunda.
Pada buku ini, pembaca akan mendapati uraian secara garis besar tentang manusia Sunda dengan sejumlah cirinya serta budayanya yang tak kalah kaya dengan etnis-etnis besar lainnya di Indonesia.
Dalam menyingkap jatidiri manusia Sunda ini, Ajip Rosidi menggunakan pendekatan “membedah” karakter tokoh-tokoh sastra (imajiner) Sunda, baik sastra lama maupun baru, lisan maupun tulisan.
Tulisannya itu diikuti pula dengan mengupas tokoh-tokoh terkemuka dalam sejarah Sunda.
5. Bus, Bis, Bas: Berbagai Masalah Bahasa Indonesia

Ajip Rosidi juga sering menorehkan keresahannya terhadap perkembangan bahasa Indonesia.
Ia sempat menjadi penulis kolom tentang kebahasaan pada sebuah surat kabar Tanah Air di masa silam.
Buku ini memuat tulisan-tulisan Ajip Rosidi dalam kolom 'Stilistika' surat kabar Pikiran Rakyat.
Tulisan-tulisannya itu menyoal bahasa yang digunakan oleh para remaja, para mahasiswa, dan kaum selebriti.
Keresahan Ajip Rosidi terletak pada mereka yang lebih memperlihatkan kefasihan bahasa asing ketimbang bahasa nasionalnya sendiri.
(TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)
BACA JUGA:
• 5 Fakta Pierre Coffin, Kreator Karakter Minions, Putra Sastrawan Indonesia NH Dini
• 7 Puisi Terbaik Sapardi Djoko Damono, dari Hujan Bulan Juni hingga Yang Fana Adalah Waktu