Idul Adha 2020
Panduan Pelaksanaan Sholat Idul Adha 2020 dari Kemenag: Simak Ketentuan yang Harus Dipenuhi
Panduan pelaksanaan sholat Idul Adha 2020 yang dikeluarkan oleh Kemenag. Simak syarat-syarat pelaksanaan sholat Idul Adha 2020
Penulis: Vega Dhini Lestari
Editor: vega dhini lestari
TRIBUNSTYLE.COM - Inilah panduan pelaksanaan sholat Idul Adha 2020 yang dikeluarkan oleh Kemenag. Simak syarat dan ketentuan pelaksanaan sholat Idul Adha 2020 dan penyembelihan hewan kurban sesuai protokol kesehatan.
Hari Raya Idul Adha 2020 jatuh pada 31 Juli mendatang.
Pemerintah telah mengeluarkan aturan terkait pelaksanaan sholat Idul Adha 2020 di tengah pandemi virus corona.
Aturan tersebut dibuat guna mencegah penularan virus corona semakin luas di masyarakat.
• Kumpulan Ucapan Selamat Idul Adha 1441 H, Bahasa Indonesia & Inggris, Cocok Dibagikan via WA, FB, IG
• Keutamaan Bulan Dzulhijjah dan Amalan Sunnah Sebelum Idul Adha 2020, Dzikir Hingga Puasa

Melalui Surat Edaran Nomor 18 Tahun 2020 tentang penyelenggaran sholat Idul Adha 2020 dan penyembelihan hewan kurban, Kemenag (Kementerian Agama) mengimbau ibadah di hari raya kurban tahun ini harus menerapkan protokol kesehatan.
Pelaksanaan sholat Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban dengan protokol kesehatan ini diharapkan tetap aman sesuai tuntunan agama Islam sekaligus meminimalisir risiko penularan virus corona akibat kerumunan dalam satu lokasi.
Baik panitia penyelenggara sholat Idul Adha dan para jemaah harus menerapkan protokol kesehatan sebagai berikut:
Ketentuan tempat penyelenggaraan sholat Idul Adha 2020

Tempat penyelenggaraan kegiatan sholat Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban dapat dilaksanakan di semua daerah dengan memperhatikan protokol kesehatan dan telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat.
Kecuali pada tempattempat yang dianggap masih belum aman Covid-19 oleh Pemerintah
Daerah/Gugus Tugas Daerah.
Penyelenggaraan shaiat Idul Adha tahun 144IH/2020 M dibolehkan untuk dilakukan di lapangan/masjid/ruangan dengan persyaratan sebagai berikut:
1. Menyiapkan petugas untuk melakukan dan mengawasi penerapan protokol kesehatan di area tempat pelaksanaan;
b. Melakukan pembersihan dan disinfeksi di area tempat pelaksanaan;
c. Membatasi jumlah pintu/jalur keluar masuk tempat pelaksanaan guna memudahkan penerapan dan pengawasan protokol kesehatan;
d. Menyediakan fasilitas cuci tangan/sabun/hand sanitizer di pintu/jalur masuk dan keluar;
e. Menyediakan alat pengecekan suhu di pintu/jalur masuk. Jika ditemukan jamaah dengan suhu >37,5°C (2 kali pemeriksaan dengan jarak 5 menit), tidak diperkenankan memasuki area tempat pelaksanaan;
f. Menerapkan pembatasan jarak dengan memberikan tanda khusus minimal jarak 1 meter;
g. Mempersingkat pelaksanaan sholat dan khutbah Idul Adha tanpa mengurangi ketentuan syarat dan rukunnya;
h. Tidak mewadahi sumbangan/sedekah Jemaah dengan cara menjalankan kotak, karena berpindah-pindah tangan rawan terhadap penularan penyakit.
Selain itu, penyelenggara memberikan himbauan kepada masyarakat tentang protokol kesehatan pelaksanaan sholat Idul Adha yang meliputi:
a. Jemaah dalam kondisi sehat;
b. Membawa sajadah/alas sholat masing-masing;
c. Menggunakan masker sejak keluar rumah dan selama berada di area tempat pelaksanaan;
d. Menjaga kebersihan tangan dengan sering mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer;
e. Menghindari kontak fisik, seperti bersalaman atau berpelukan;
f. Menjaga jarak antar jemaah minimal 1 (satu) meter;
g. Menghimbau untuk tidak mengikuti sholat Idul Adha bagi anak-anak dan warga lanjut usia yang rentan tertular penyakit, serta orang dengan sakit bawaan yang berisiko tinggi terhadap Covid-19.
• Idul Adha 2020 - Cara Menghilangkan Bau Prengus Daging Kambing untuk Diolah saat Hari Raya Kurban
• Resep Bumbu Sate Kambing untuk Idul Adha 2020, Ada Sate Saus Kecap Hingga Sate Sukiyaki
Syarat penyelenggaraan penyembelihan hewan kurban

Selain protokol kesehatan yang harus dilakukan saat pelaksanaan sholat Idul Adha, inilah syarat-syarat yang harus dipenuhi selama penyembelihan hewan kurban.
- Penerapan jaga jarak fisik (physical distancing), meliputi:
1) Pemotongan hewan kurban dilakukan di area yang memungkinkan penerapan jarak fisik;
2) Penyelenggara mengatur kepadatan di lokasi penyembelihan, hanya dihadiri oleh panitia dan pihak yang berkurban;
3) Pengaturan jarak antar panitia pada saat melakukan pemotongan, pengulitan, pencacahan, dan pengemasan daging;
4) Pendistribusian daging hewan kurban dilakukan oleh panitia ke rumah mustahik.
- Penerapan kebersihan personal panitia, meliputi:
1) Pemeriksaan kesehatan awal yaitu melakukan pengukuran suhu tubuh di setiap pintu/jalur masuk tempat penyembelihan dengan alat pengukur suhu oleh petugas;
2) Panitia yang berada di area penyembelihan dan penanganan daging, tulang, serta jeroan harus dibedakan;
3) Setiap panitia yang melakukan penyembelihan, pengulitan, pencacahan, pengemasan, dan pendistribusian daging hewan harus menggunakan masker, pakaian lengan panjang, dan sarung tangan selama di area penyembelihan;
4) Penyelenggara hendaklah selalu mengedukasi para panitia agar tidak menyentuh mata, hidung, mulut, dan telinga, serta sering mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer,
5) Panitia menghindari berjabat tangan atau kontak langsung, serta memperhatikan etika batuk/bersin/meludah;
6) Panitia yang berada di area penyembelihan harus segera membersihkan diri (mandi) sebelum bertemu anggota keluarga.
Kebersihan alat-alat yang digunakan saat penyembelihan hewan kurban jug harus diperhatikan.
Penerapan kebersihan alat penyembelihan hewan kurban meliputi:
a. Melakukan pembersihan dan disinfeksi seluruh peralatan sebelum dan sesudah digunakan, serta membersihkan area dan peralatan setelah seluruh prosesi penyembelihan selesai dilaksanakan;
b. Menerapkan sistem satu orang satu alat. Jika pada kondisi tertentu seorang panitia harus menggunakan alat lain maka harus dilakukan disinfeksi sebelum digunakan.
8 Cara Mengolah Daging Sapi agar Empuk
Selain itu, untuk mengolah daging kurban agar enak dan empuk, simak tips-tips berikut ini.
Marinasi dengan Nanas
Cara pertama adalah dengan marinasi nanas.
Ini merupakan cara alami dan sederhana yang bisa kamu coba.
Nanas memiliki kadar asam yang tinggi sehingga bisa membuat daging empuk.
Pertama, potong nanas tipis-tipis.
Haluskan nanas, lalu campur dengan daging dan tunggu hingga 30 menit.
Diamkan hingga zat asam dari nanas bekerja dan membantu mengempukkan daging.
Setelah selesai dimarinasi, daging siap dimasak.

Potong Daging Berlawanan dengan Arah Serat
Kali ini kita akan bicara teknis pemotongan daging.
Jika tak mendapat buah nanas, kamu bisa mengakali pengolahan daging sapi dengan menggunakan pisau.
Cobalah untuk memotong daging berlawanan dari arah seratnya.
Pernah dengar tips untuk memasak daging sapi dalam waktu yang lama agar empuk?
Sebaiknya kamu fokus pada cara potongnya saja, jangan ke lamanya pemasakan.
Semakin lama dimasak, sari daging dan rasa gurih khas daging akan hilang.
Kalau ingin merebus daging agar lebih empuk maksimal 45 menit.

Bungkus dengan daun pepaya
Ternyata tak cuma nanas yang punya kadar asam yang tinggi.
Daun pepaya juga memiliki kandungan serupa yang dipercaya mampu membantu mengempukkan daging.
Caranya, bungkus daging dengan daun pepaya kemudian diamkan selama lebih kurang 1 jam.
Terkadang ada pula yang mengempukkan daging dengan menusuk-nusuk daging menggunakan garpu yang bertujuan untuk mematikan serat.
Namun cara tersebut dinilai malah merusak daging dan membuat kualitas daging menurun.
Jadi, cukup bungkus daging dan tunggu selama 60 menit.
Rendam dengan baking powder
Baking powder bukan cuma untuk membuat kue.
Coba rendam daging selama semalaman dalam bumbu yang telah dibubuhi baking powder.
Cara ini cocok saat kita ingin membuat daging lada hitam atau sate.
Lumuri dengan jahe
Setiap ruas jahe mengandung enzim proteolitik alami yang dapat berperan mengurangi ikatan protein agar empuk.
Caranya adalah lumuri daging dengan jahe yang telah diparut.
Diamkan selama 30 menit sebelum daging diolah untuk dimasak.
Rendam dengan teh
Kandungan tanin dalam teh mampu berperan sebagai pengempuk alami.
Teh yang berwarna pekat bisa sebagai bahan perendam daging.
Kamu bisa merendam daging kurang lebih sekitar 30 menit.
Daging dipukul-pukul
Ini adalah cara yang paling umum dilakukan.
Memukul-mukul daging dipercaya bisa membuat daging jadi empuk.
Dengan bantuan alat pemukul daging, pukul-pukul kedua sisi daging sampai teksturnya jadi lebih empuk.
Jangan lupa memakai talenan sebagai alas, agar daging tidak bergeser saat dipukul.
Selain itu, jangan terlalu kencang memukulnya agar sari daging tidak keluar.
Gunakan Panci Presto atau Pressure
Nah, ini adalah cara paling sederhana.
Jika kamu memiliki panci presto, kamu tak perlu repot-repot mempraktikan tips-tips yang sudah disebutkan tadi.
Cukup gunakan teknologi presto dan voila, daging sapi jadi empuk hanya dalam hitungan menit.
Nah, itu tadi cara-cara mengolah daging sapi agar empuk.
Semoga tipsnya bermanfaat dan bisa membuat santapan Idul Adha-mu jadi lebih nikmat dan lezat.
(TribunStyle.com/Vega/Suli Hanna)
BACA JUGA:
• 8 Cara Mengolah Daging Sapi agar Empuk, Siapkan Santapan Idul Adha yang Lezat dan Tak Alot
• Inspirasi Olahan Khas Idul Adha, Rencanakan Mau Masak Apa di Hari Raya: Tengkleng, Tongseng, Semur