Virus Corona
Guru Positif Corona, Semua Sekolah di Kota Pariaman Kembali Ditutup, Padahal Sempat Masuk Zona Hijau
Sempat masuk zona hijau, kini Kota Pariaman hentikan langsung kegiatan belajar di sekolah. Ternyata 2 guru ketahuan positif corona.
Editor: Monalisa
TRIBUNSTYLE.COM - Semua sekolah di Kota Pariaman Sumatera Barat kembali ditutup setelah seorang guru dan operator dinyatakan positif virus corona. Para murid kembali diminta belajar dari rumah.
Sempat masuk dalam daftar zona hijau, kini Kota Pariaman, Sumatera Barat melaporkan dua warganya positif Covid-19.
Tak hanya itu, dua warga positif virus corona tersebut ternyata seorang guru dan operator yang bekerja di salah satu sekolah di Kota Pariaaman.
Seperti diketahui, masuk dalam daerah zona hijau, Kota Pariaman diperbolehkan untuk melaksanakan kegiatan belajar di sekolah.
Namun baru tujuh hari berjalan, kini semua sekolah di Kota Pariaman kembali ditutup.
Sekolah yang semula sempat dibuka secara tatap muka sejak 13 Juli 2020, terpaksa ditutup dan diganti dengan pembelajaran online terhitung Senin (20/7/2020) ini.
• 4 BULAN Kontrakan Ditinggal karena Corona, Mahasiswi Ini Syok Saat Balik, Fakta Mengerikan Neraka
• UPDATE Virus Corona Nasional Senin 20 Juli 2020: 86.521 Kasus, Jatim 18 Ribu Kasus, Jateng 6,9 Ribu

"Pada Minggu kemarin ditemukan kasus terkonfirmasi positif virus corona dua orang di Kota Pariaman.
Sekolah di daerah itu kembali ditutup," kata Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Sumbar Jasman Rizal saat dihubungi Kompas.com, Senin.
Jasman mengatakan, Kota Pariaman sebelumnya adalah satu dari empat daerah di Sumbar yang masuk zona hijau selain Pesisir Selatan, Kota Sawahlunto dan Pasaman Barat.
Kota Pariaman kemudian membuka sekolah mulai dari kelas IV SD hingga SMA secara tatap muka.
"Karena ditemukan dua kasus baru, maka di daerah itu sekolah kembali ditutup secara tatap muka," kata Jasman.
• SMP & SMA Masuk Sekolah Tatap Muka Besok Senin 13 Juli 2020, SD Bersiap Paling Cepat September
Menurut Jasman, Pemerintah Kota Pariaman telah melakukan tracing terhadap orang-orang yang pernah kontak dengan dua pasien tersebut.
Tracing dilakukan guna mengetahui orang-orang yang sudah kontak dan kemudian dilakukan tes swab agar memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
"Saat ini petugas melakukan tracing dan kemudian orang yang pernah kontak dilakukan tes swab," kata Jasman.
UPDATE Virus Corona Nasional Senin 20 Juli 2020: 86.521 Kasus, Jatim 18 Ribu Kasus, Jateng 6,9 Ribu