Breaking News:

Virus Corona

Bioskop Batal Dibuka Juli Ini, Orang Tanpa Gejala & Persoalan Protokol Kesehatan Jadi Keresahan

Pembukaan bioskop di Jakarta yang rencananya akan dilakukan bulan Juli ini batal dilakukan. Persoalan protokol kesehatan dan OTG jadi keresahan.

Editor: vega dhini lestari
freepik.com
ilustrasi nonton bioskop sendirian 

TRIBUNSTYLE.COM - Pembukaan Bioskop di Jakarta yang rencananya akan dilakukan bulan Juli ini batal dilakukan. Sejumlah persoalan protokol kesehatan dan OTG (Orang Tanpa Gejala) yang bisa menyebarkan virus corona masih menjadi keresahan.

Sudah berapa lama Anda di rumah saja dan membatasi aktivitas di tempat umum?

Bagi sebagian orang, kabar yang sempat beredar soal Bioskop akan dibuka bisa menjadi angin segar.

Tapi seiring berjalannya waktu, perkembangan kasus virus corona di Tanah Air kian meningkat.

Bahkan kini jumlah total pasien positif terjangkit virus corona di Indonesia sudah melampaui China.

Lalu bagaimana dengan rencana pembukaan bioskop?

 

Bangku Bioskop
Bangku Bioskop (?bbc.co.uk)

 

Aishwarya Rai & Anak Dirawat di RS karena Corona, Amitabh Bachchan Sang Mertua Unggah Postingan Haru

Najwa Shihab Pilu Dengar Cerita Dea Ayah, Ibu, Kakak & Ponakannya Tewas Akibat Corona: Mimpi Buruk

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta batal membuka kembali operasional Bioskop yang sempat direncanakan pada 29 Juli 2020.

Wacana membuka kembali Bioskop sempat menuai pro dan kontra dari berbagai pihak, termasuk pakar di bidang kedokteran.

Beberapa pakar lintas bidang ilmu di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia telah melakukan diskusi dan sepakat meminta Pemerintah DKI menunda pembukaan Bioskop hingga waktu yang belum dapat ditentukan.

Apa sebabnya? Apakah memang kembali menonton di Bioskop belum cukup aman saat ini?

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH menjelaskan, ruangan Bioskop pada umumnya adalah ruangan tertutup tanpa ventilasi dengan pendingin udara yang bersikulasi di dalam ruangan.

Jika ada satu orang pengunjung saja tanpa gejala namun membawa SARS CoV atau virus penyebab Covid-19, maka akan berpotensi menjadi sumber penyebaran virus kepada pengunjung lainnya.

"Durasi film yang minimal 1,5 jam akan meningkatkan waktu paparan dan meningkatkan jumlah partikel aerosol yang terhirup," kata Prof. Ari melalui siaran pers yang diterima Kompas.com.

Tetap Aman di Bandara dan Pesawat Selama Pandemi

Adapun WHO sebelumnya menyatakan bahwa Covid-19 kemungkinan dapat ditularkan melalui droplet, airborne, kontak langsung, kontak tidak langsung, fecal oral, darah, ibu ke anak, dan hewan ke manusia.

Dalam konteks bioskop, penyebaran virus bisa terjadi secara airborne.

Dalam siaran persnya, Prof. Ari menjelaskan bahwa transmisi secara airborne adalah penyebaran mikroba, dalam hal ini SARS CoV2, melalui aerosol yang tetap bersifat infeksius meskipun terbawa angin dalam jarak jauh.

Pada awalnya diketahui bahwa penyebaran virus dapat terjadi ketika dilakukan tindakan medis yang mengakibatkan terbentuknya aerosol.

Namun, beberapa data hasil penelitian membuktikan bahwa aerosol mengandung virus dapat terbentuk dari droplet yang mengalami penguapan ataupun ketika seseorang berbicara atau bernapas.

Virus dapat bertahan dalam keadan hidup pada aerosol selama 3-16 jam, tergantung beberapa faktor seperti suhu, kelembapan dan kepadatan orang.

Sehingga tidak hanya bioskop, namun beberapa ruangan tertutup lainnya seperti ruang kegiatan paduan suara, restoran, pusat kebugaran, dan lainnya juga dikhawatirkan menyebabkan transmisi secara airborne.

"Ruangan tertutup tersebut juga merupakan ruangan dengan ventilasi yang tidak optimal dan kegiatan atau pertemuan dalam waktu yang relatif lama," kata Prof. Ari.

Covid-19 Menular Lewat Udara, Bagaimana Kita Melindungi Diri?

Data lain yang juga perlu diperhatikan adalah bahwa seseorang yang tampak sehat dan tidak nemiliki keluhan belum tentu bebas dari SARS CoV.

Mereka lah yang bisa menjadi sumber penularan dalam komunitas.

Selain itu, secara umum masih banyak pula masyarakat yang belum bisa memenuhi tanggung jawab mereka untuk mematuhi protokol kesehatan, seperti menggunakan masker dengan benar, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan.

"Sampai saat ini tanggung jawab masyarakat untuk memenuhi protokol kesehatan sampai saat ini masih kurang," ungkapnya.

Menurut Prof. Ari, tingkat kepatuhan masyarakat perlu menjadi perhatian penting karena berpotensi menyumbangkan jumlah kasus baru ke depannya.

"Peningkatan jumlah kasus di DKI Jaya saat masa transisi PSBB selain karena adanya active case finding tetapi juga ada faktor masyarakat abai menerapkan protokol kesehatan," ucapnya.

(Kompas.com/Nabilla Tashandra)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kembali Menonton di Bioskop Disebut Belum Aman, Apa Sebabnya?"

Baca Juga:

Guru Positif Corona, Semua Sekolah di Kota Pariaman Kembali Ditutup, Padahal Sempat Masuk Zona Hijau

4 BULAN Kontrakan Ditinggal karena Corona, Mahasiswi Ini Syok Saat Balik, Fakta Mengerikan Neraka

Sumber: Kompas.com
Tags:
virus coronaBioskopJakartaprotokol kesehatan
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved