Breaking News:

10 Sajak Sapardi Djoko Damono yang Fenomenal, 'Pada Suatu Hari Nanti, Jasadku Tak akan Ada Lagi'

Mengenang Sapardi Djoko Damono, ini 10 sajak fenomenal sang maestro puisi, 'Pada Suatu Hari Nanti' hingga 'Hujan Bulan Juni'.

Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Amirul Muttaqin
Instagram @damonosapardi
Maestro puisi Sapardi Djoko Damono. 

Mencintai angin harus menjadi siut
Mencintai air harus menjadi ricik
Mencintai gunung harus menjadi terjal
Mencintai api harus menjadi jilat

Mencintai cakrawala harus menebas jarak

Mencintai-Mu harus menjelma aku

Sapardi Djoko Damono.
Sapardi Djoko Damono. (Kompas.Id)

6. Kuhentikan Hujan

Kuhentikan hujan. Kini matahari
merindukanku, mengangkat kabut pagi perlahan

ada yang berdenyut
dalam diriku:

menembus tanah basah

dendam yang dihamilkan hujan
dan cahaya matahari.

Tak bisa kuhentikan matahari
memaksaku menciptakan bunga-bunga.

(1984)

7. Sementara Kita Saling Berbisik

sementara kita saling berbisik
untuk lebih lama tinggal
pada debu, cinta yang tinggal berupa
bunga kertas dan lintasan angka-angka

ketika kita saling berbisik
di luar semakin sengit malam hari
memadamkan bekas-bekas telapak kaki, menyekap sisa-sisa

unggun api sebelum fajar. Ada yang masih bersikeras abadi.

(1966)

Halaman
1234
Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Sapardi Djoko Damonoberita Sapardi Djoko Damono meninggal duniapuisi Sapardi Djoko Damono terbaikHujan Bulan Juni
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved