10 Sajak Sapardi Djoko Damono yang Fenomenal, 'Pada Suatu Hari Nanti, Jasadku Tak akan Ada Lagi'
Mengenang Sapardi Djoko Damono, ini 10 sajak fenomenal sang maestro puisi, 'Pada Suatu Hari Nanti' hingga 'Hujan Bulan Juni'.
Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Amirul Muttaqin
Mencintai angin harus menjadi siut
Mencintai air harus menjadi ricik
Mencintai gunung harus menjadi terjal
Mencintai api harus menjadi jilat
Mencintai cakrawala harus menebas jarak
Mencintai-Mu harus menjelma aku

6. Kuhentikan Hujan
Kuhentikan hujan. Kini matahari
merindukanku, mengangkat kabut pagi perlahan
ada yang berdenyut
dalam diriku:
menembus tanah basah
dendam yang dihamilkan hujan
dan cahaya matahari.
Tak bisa kuhentikan matahari
memaksaku menciptakan bunga-bunga.
(1984)
7. Sementara Kita Saling Berbisik
sementara kita saling berbisik
untuk lebih lama tinggal
pada debu, cinta yang tinggal berupa
bunga kertas dan lintasan angka-angka
ketika kita saling berbisik
di luar semakin sengit malam hari
memadamkan bekas-bekas telapak kaki, menyekap sisa-sisa
unggun api sebelum fajar. Ada yang masih bersikeras abadi.
(1966)