Produk Eucalyptus Ternyata Sudah Umum di Masyarakat, Apa Bedanya dengan yang Diproduksi Kementan?
Produk berbahan eucalyptus ternyata sudah umum di kalangan masyarakat, lantas apa bedanya dengan yang diproduksi Kementan sebagai antivirus corona?
Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: vega dhini lestari
TRIBUNSTYLE.COM - Produk berbahan eucalyptus ternyata sudah umum di kalangan masyarakat, lantas apa bedanya dengan yang diproduksi Kementerian Pertanian (Kementan) sebagai antivirus corona?
Sebenarnya, produk yang dibuat dari eucalyptus sudah digunakan banyak orang sejak lama, tak terkecuali masyarakat di Indonesia.
Pada umumnya, orang-orang lebih mengenalnya dengan minyak kayu putih.
Dilansir dari medicalnewstoday, eucalyptus adalah pohon cemara yang tumbuh di Australia.
Namun, sekarang telah banyak tumbuh di berbagai negara di seluruh dunia.
Pohon ini sebagai bahan dalam banyak produk, digunakan untuk mengurangi gejala batuk dan pilek.
• Sherina Munaf Ragukan Kalung Eucalyptus Kementan, Covid-19 Itu Virus, Bukan Nyamuk
• Soroti Kalung Antivirus Corona yang Akan Diproduksi Massal Kementan, Tompi: Ini Apa-apaan Sih?

Selain itu, dalam bentuk krim dan salep dipakai untuk menghilangkan rasa sakit otot dan sendi.
Minyak yang berasal dari pohon ini biasanya digunakan sebagai antiseptik, parfum, bahan dalam kosmetik, penyedap, hingga pelarut industri.
Meski produk eucalyptus sudah umum di kalangan masayarakat, tentu tetap ada perbedaan dengan produk buatan Balitbangtan Kementan.
Beda Produk Eucalyptus Buatan Kementan dengan yang Ada di Pasaran
Dikutip dari Kompas.com, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementan, Fadjry Jufry, menyatakan, kayu putih hanya satu dari sekitar 900 jenis tanaman eucalyptus yang ada di dunia.
Kementan sendiri telah membudidayakan beragam tanaman eucalyptus di Indonesia.
"Jadi sejak ada pandemi atau Maret 2020 kami lakukan riset, dari sekian banyak (tanaman) yang kami uji, dapatlah ekstrak eucalyptus (yang cocok untuk virus corona)," kata Fadjry dalam konferensi pers di Kantor Balai Besar Penelitian Veteriner Kementan, Bogor, Senin (6/7/2020).
Menurutnya, letak perbedaan eucalyptus yang dihasilkan Kementan dengan yang ada di pasaran adalah formulanya.
Tidak hanya dari eucalyptus saja, Balitbangtan mengklaim bahwa produknya menganding formula kombinasi dari beberapa bahan aktif.