JELANG PPDB SMA Jateng Berakhir, Ribuan SKD Palsu Dicabut, Gegara Bunyi Ancaman Gubernur Ganjar Ini
Jelang PPDB SMA dan SMK di Jateng berakhir Kamis 25 Juni 2020, ribuan SKD palsu dicabut oleh orangtua siswa, gegara bunyi ancaman Gubernur Ganjar ini.
Editor: Agung Budi Santoso
Mereka dengan sadar menyatakan bahwa SKD yang digunakan Aspal, asli tapi palsu karena waktu dan periodenya tidak benar.
"Terima kasih yang sudah mencabut, tapi yang belum saya peringatkan."
"Ujungnya kalau tidak sesuai tetap kami coret, kasihan yang lain," tegasnya.
Ganjar juga memerintahkan seluruh Kepala Sekolah di Jateng untuk melakukan klarifikasi dan verifikasi data. Kalau ada yang tidak benar, pihaknya meminta tidak ragu untuk mencoret.
"Mari kita edukasi anak-anak kita ini untuk jujur."
"Kami masih memberi kesempatan untuk mencabut dan mendaftar kembali, tapi jangan gunakan SKD yang datanya tidak benar," tutupnya.

Akui Pakai SKD Palsu
Ganjar bahkan sempat menelpon salah satu orang tua siswa yang mencabut berkas SKD itu.
Kepada Ganjar, orang tua calon siswa berinisial S membenarkan bahwa SKD yang digunakan adalah palsu.
"Anak saya ingin sekolah di SMAN2 Pati pak, sementara rumah saya jauh."
"Saya ditangisi anak, jadi bingung."
"Anak saya coba pakai jalur prestasi, tapi kegeser."
"Akhirnya saya berusaha mencari itu (SKD)," kata S kepada Ganjar.
S menerangkan bahwa untuk memperoleh SKD itu, dirinya meminta tolong kepala desa di sekolah yang akan dituju.
Kebetulan, kepala desa tersebut masih saudara dengan S.