JELANG PPDB SMA Jateng Berakhir, Ribuan SKD Palsu Dicabut, Gegara Bunyi Ancaman Gubernur Ganjar Ini
Jelang PPDB SMA dan SMK di Jateng berakhir Kamis 25 Juni 2020, ribuan SKD palsu dicabut oleh orangtua siswa, gegara bunyi ancaman Gubernur Ganjar ini.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNSTYLE.COM - Jelang berakhirnya Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB untuk tingkat SMA dan SMK di Jawa Tengah Kamis 26 Juni 2020 jam 16.00 WIB, ribuan Surat Keterangan Domisili (SKD) ramai-ramai dicabut oleh orangtua siswa.
Ini semua gara-gara ancaman Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo agar orangtua siswa tak coba bermain-main curang dengan menggunakan SKD palsu untuk merebut sekolah idaman buat anak-anaknya.
Apa bunyi ancaman Ganjar dan hukuman atas pelanggaran SKD palsu? Tengok saja isinya.
Yang pasti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berhasil bikin takut orangtua siswa pakai SKD palsu cabut berkas PPDB Jateng 2020.
Sebelumnya, Ganjar telah memberikan ultimatum untuk menyeret pemalsu Surat Keterangan Domisili (SKD) ke ranah hukum saat proses PPDB Jateng 2020.
Banyak dari orang tua siswa yang mencabut SKD saat pendaftaran berlangsung.

Dari laporan panitia, hingga hari ini ada 1.007 pendaftar yang menggunakan SKD mencabut berkasnya.
"Sampai hari ini sudah banyak pak yang mencabut berkas SKD."
"Sementara ada 1.007 pendaftar yang menggunakan SKD yang cabut berkas untuk mendaftar kembali dengan data yang benar," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Jumeri.
Ganjar menerangkan, ada banyak temuan saat dirinya sidak ke kantor Disdikbud Jateng hari ini.
Di antaranya terkait sertifikat lomba, zonasi dan SKD.
"Ternyata setelah pak Kepala Dinas membuat statemen dan saya juga, kami upload alhamdulillah ada mulai kesadaran orang menarik SKD."
"Bahwa hipotesis kami yang menduga ada banyak pemalsuan SKD ada benarnya, bahwa mereka mengada-ada."
"Buktinya sekarang banyak yang mencabut," kata Ganjar.
Kepada masyarakat yang menggunakan SKD palsu dan dengan sadar mencabutnya, Ganjar mengucapkan terima kasih.