Breaking News:

Virus Corona

KABAR GEMBIRA Soal Corona, Indonesia Tak Mungkin Separah Wuhan, Ahli Virus Beberkan Alasan Ilmiahnya

Ahli Virologi menjelaskan mutasi virus corona di indonesia menjadi dua turunan, namun tak seganas virus di Wuhan, tetap imbau patuh protokol kesehatan

AFP/STR/CHINA OUT
Pasien dengan gejala ringan virus corona COVID-19 menjalani perawatan di sebuah pusat pameran yang diubah menjadi rumah sakit darurat di Wuhan, Hubei, China (17/2/2020). Data hingga Rabu (19/2/2020) ini, korban meninggal akibat virus corona di China sudah mencapai 2.000 orang setelah dilaporkan 132 kasus kematian baru.(AFP/STR/CHINA OUT) 

TRIBUNSTYLE.COM - Virus corona yang ada di Indonesia rupanya sudah bermutasi berdasarkan hasil kajian ahli Virologi Universitas Udayana, Bali, Ngurah Mahardika.

Mahardika mengungkapkan bahwa Covid-19 ini bermutasi menjadi dua turunan virus corona.

Mengutip dari tayangan YouTube BNPB Indonesia, Kamis (18/6/2020), Mahardika berdiskusi virtual dan menjelaskan tentang mutasi virus corona tersebut.

"Virus Indonesia ada Clade GH dan Clade LO. Jadi hanya dua keturunan dari enam atau delapan clade yang ada di dunia. Dua sudah diidentifikasi di Indonesia," jelasnya.

Mahardika memastikan virus model baru ini belum bermutasi meski sudah teridentifikasi dua turunan virus corona di Indonesia.

Proses mutasi ini bisa terjadi jika virus tersebut menginfeksi manusia dan menularkan kepada orang lain.

Sudah Kantongi Izin, Ini Daftar Kota/ Kabupaten Zona Hijau Corona yang Diperbolehkan Membuka Sekolah

Viral Foto Kamar Kos Setelah 4 Bulan Ditinggal Karena Corona, Mahasiswi Ini Kaget Lihat Kolong Kasur

Prof. I Gusti Ngurah Kade Mahardika, Ahli Virologi Universitas Udayana, Bali.
Prof. I Gusti Ngurah Kade Mahardika, Ahli Virologi Universitas Udayana, Bali. (YouTube/ BNPB Indonesia)

Virus corona yang sudah bermutasi di Indonesia ini mengalami perbedaan dari aslinya.

Namun perubahan tersebut tidak terlalu signifikan.

Ia juga menjelaskan bahwa virus tersebut tidak menjadi lebih ganas karena proses perubahan nya tidak pada receptor binding site.

"Kalau berubah pada binding site, bisa jadi virus itu lebih ganas kemudian antibodi nanti tidak berperan dan sebagainya, vaksin mungkin kehilangan khasiatnya kalau dipakai di Indonesia," ungkap Mahardika.

Lebih lanjut, ia menyebut bahwa karakter virus ini tidak unik karena turunan Covid-19 di Indonesia tidak ganas.

Sehingga vaksin dari negara mana pun di dunia akan berkhasiat jika dipakai Indonesia.

"Virus Indonesia tidak unik, sehingga bibit vaksin dari mana pun di dunia akan berkhasiat di Indonesia. Ini data sementara," ujar Mahardika.

Karyawan perusahaan tekstil Zender Germany GmbH, membuat masker untuk digunakan di tengah pandemi coronavirus baru di Osnabrueck. Jerman. Senin (6 April 2020).
Karyawan perusahaan tekstil Zender Germany GmbH, membuat masker untuk digunakan di tengah pandemi coronavirus baru di Osnabrueck. Jerman. Senin (6 April 2020). (AFP/Friso Gentsch)

Ia berharap, pemerintah dan peneliti Tanah Air segera mengkaji model Covid-19 di Indonesia.

Ini berguna untuk mendeteksi apakah virus yang bermutasi di Indonesia menjadi lebih ganas atau tidak.

Selain itu, Mahardika menyarankan pemerintah untuk mendukung proses pengkajian virus corona.

Salah satunya dengan menyiapkan fasilitas riset dan produksi vaksin kelas dunia.

"Untuk masyarakat, kita punya kewajiban agar virus tidak punya peluang bermutasi atau berubah dengan cara menerapkan protokol aman Covid-19," tutup Ahli Virologi Universitas Udayana, Bali.

DEXAMETHASONE Diklaim Efektif Cegah Kematian Pasien Covid-19, Benarkah? Ini Penjelasan Ahli Inggris

Peneliti dari Universitas Oxford mengungkapkan obat yang biasa dijual murah di 'toko kelontong', Dexamethasone ampuh sembuhkan pasien Covid-19.

Dexamethasone ini mampu mengurangi rata-rata kematian hingga sepertiga pasien virus corona parah yang masuk rumah sakit.

Obat yang disebut ampuh ini adalah salah satu obat kortikosteroid yang banyak beredar di masyarakat.

Penyebutan 'obat ampuh' Dexamethasone bukan tanpa alasan.

Hal ini dikarenakan dalam dunia kesehatan dan pengobatan, obat ini bisa menyembuhkan beberapa penyakit sekaligus.

Oleh karena itu tak sedikit masyarakat yang sering mengonsumsinya.

 Jakarta Diprediksi Alami Puncak Wabah Corona di Bulan Agustus, Gara-gara Kelonggaran Aktivitas?

 Neneknya Meninggal Akibat Corona, Cucu Ini Histeris Coba Hidupkan dengan Nafas Buatan, Fotonya Pilu

Obat Dexametasone dinilai sembuhkan Covid-19
Obat Dexametasone dinilai sembuhkan Covid-19 (TribunKaltim.com)

Dexamethasone ini juga masuk ke dalam kelompok glukokortikoid sintetik.

Zat ini memiliki efek anti inflamasi dan imunosupresif.

Seperti obat kortikosteroid lainnya, dalam pemakaian jangka panjang obat ini tidak boleh dihentikan secara tiba-tiba.

Dokter akan memberikan dosis secara bertahap sebelum menghentikan obat ini.

Oleh karena itu, obat ini masuk ke dalam kategori obat resep.

Dexamethasone tersedia dalam beberapa bentuk seperti tablet, sirup, injeksi (suntikan), dan tetes mata.

Obat ini biasa digunakan untuk mengobati beberapa jenis keluhan.

Berbagai keluhan tersebut seperti untuk terapi pengobatan alergi, gangguan usus, arthritis, kanker jenis tertentu, masalah pernapasan, mengurangi efek pembengkakan, serta bisa juga digunakan sebagai tes untuk gangguan kelenjar adrenal.

Ilustrasi peneliti
Ilustrasi peneliti (Freepik)

Dexamethasone yang banyak beredar di masyarakat adalah jenis sintesis.

Memiliki efek terapi lebih cepat dari senyawa lainnya.

Dikarenakan mudah didapat serta efek terapinya yang cepat sehingga menyebabkan timbulnya penyalahgunaan dari obat tersebut.

Padahal, penggunaan kortikosteroid yang berlebih akan berakibat fatal bagi tubuh.

Obat ini bisa mengakibatkan kerusakan organ dalam dalam rentang waktu tertentu.

Salah satu contoh kerusakan pada heper dan ginjal.

Melansir Alodokter, ada beberapa merek dagang Dexamethasone yang dijual pasaran seperti Dextaf, Dexamethasone, Cortidex, Dexaharsen, Tobroson, Cendo Xitrol, Dexaton, Exitrol, Dextaco, Dextamine.

 Fakta Dexamethasone, Obat yang Diyakini Efektif Sembuhkan Pasien Covid-19

 5000 Nyawa Pasien Covid-19 di Inggris Selamat dengan Obat Dexamethasone, Pihak WHO Beri Reaksi

Terkhusus orang yang memiliki riwayat gejala TBC, herpes, infeksi jamur, diabetes, hipertensi, penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit hati, penyakit tiroid, penyakit mata, osteoporosis, gangguan pembekuan darah, gangguan mental, dan gangguan sistem pencernaan juga harus ekstra berhati-hati dalam mengkonsumsi obat ini.

Perlu kosnsultasi dengan dokter terlebih dahulu agar diberi resep dengan takaran yang sesuai.

Melansir Reuters, pemimpin studi di Universitas Oxford, Peter Horby, menjelaskan obat Dexamethasone merupakan obat murah yang bisa dijumpai di pasaran.

“Dexamethasone obat murah, ada di mana-mana dan bisa langsung digunakan untuk menyelamatkan nyawa orang-orang di seluruh dunia dengan segera,” ucap Horby.

Sementara itu, menurut HNS,“tablet steroid, juga disebut tablet kortikosteroid, adalah jenis obat anti-inflamasi yang digunakan untuk mengobati berbagai kondisi.

"Mereka dapat digunakan untuk mengobati masalah seperti alergi, asma, eksim, penyakit radang usus dan radang sendi.”

Secara signifikan, obat ini juga “obat pertama yang ditunjukkan untuk meningkatkan kelangsungan hidup pada Covid-19."

Ia juga menjelaskan bahwa obat ini memberi manfaat baik bagi pasien yang memerlukan perawatan oksigen.

“Ini adalah hasil yang sangat disambut baik.

"Manfaat bertahan hidup jelas dan besar pada pasien yang cukup sakit untuk memerlukan perawatan oksigen.

"Jadi dexamethasone sekarang harus menjadi standar perawatan pada pasien ini,” kata Horby.

Terlebih Kemeterian Kesehatan Inggris menyetujui penggunaan obat tersebut. (TribunStyle.com/Nafis)

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
virus coronaCovid-19WuhanUniversitas Udayana
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved