5 Hasil Analisis ICW Tentang Kartu Prakerja, Desak Pemerintah Agar Programnya Dihentikan
Indonesia Corruption Watch ( ICW) menemukan sejumlah catatan terhadap program Kartu Prakerja.
Editor: Galuh Palupi
Dari dua pasal tersebut tidak ada penjelasan mengenai harga wajar yang berhak didapatkan oleh platform digital.
Lembaga pelatihan diduga tak miliki pengalaman
Wana mengungkapkan, ICW juga melakukan sampling acak untuk melihat latar belakang dari lembaga pelatihan yang ikut serta dalam program Kartu Prakerja.
Dari pengecekan acak ini, setidaknya ada 2 lembaga yang latar belakangnya dipertanyakan dalam melakukan pelatihan.
Menurut Wana, lembaga-lembaga itu dipertanyakan pengalamannya dalam melakukan pelatihan online dengan materi junior desain grafis.
Alasannya, menurut ICW, dari penelusuran di mesin pencarian, salah satu lembaga merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan dari tingkat taman kanak-kanak hingga politeknik.
"Namun lembaga ini diduga tidak memiliki pengalaman dalam melakukan pelatihan secara online," ujar Wana.
Potensi konflik kepentingan
Sorotan mengenai potensi konflik kepentingan sudah disoroti sejak beberapa bulan lalu, saat pendiri Ruangguru Adamas Belva Syah Devara masih menjadi staf khusus Presiden Joko Widodo.
Belva mendirikan Ruangguru bersama Muhammad Iman Usman. Belva mengundurkan diri dari jabatan sebagai staf khusus saat polemik prakerja muncul.
Selain itu, ICW juga menemukan beberapa mitra yang jika ditelusuri terafiliasi dengan tim kampanye dan partai politik. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Desak Program Kartu Prakerja Dihentikan, Ini 5 Hasil ICW "