Breaking News:

Viral Hari Ini

Patung yang Dianggap Simbol Perbudakan & Penjajahan Diserang Lagi, Christopher Columbus Dipenggal

Masih bergejolak demo George Floyd, patung-patung yang dianggap simbol perbudakan dan penjajahan diserang demonstran, kini Christopher Columbus.

Wikimedia Public Domain & AFP/Joseph Prezioso
Seorang wanita berpose di depan patung Christopher Columbus yang dipenggal di Taman Christopher Columbus, Boston, Massachusetts (10/6/2020). 

TRIBUNSTYLE.COM - Masih bergejolak demo George Floyd, patung-patung yang dianggap simbol perbudakan dan penjajahan diserang demonstran, kini giliran Christopher Columbus.

Dalam beberapa minggu terakhir semakin banyak patung-patung yang dianggap rasis oleh masa demonstran di berbagai penjuru dunia diserang.

Hal ini disebut buntut dari kematian George Floyd ditangan polisi Derek Chauvin di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat.

Sebelumnya patung Edward Colston di Bristol, Inggris dan Raja Leopold II di Belgia juga diserang oleh demonstran.

Kedua patung di atas dianggap mengglorifikasi sejarah perbudakan dan kolonialisme di berbagai penjuru dunia.

Bahkan belum lama ini, Goeden Koets (Kereta Emas Belanda) juga ikut jadi bahan pembicaraan di Indonesia karena menggambarkan kolonialisme Belanda di Indonesia.

Patungnya Kini Dirusak, Sejarah Brutalnya Perbudakan & Kolonialisme Raja Belgia Leopold II di Kongo

Demo George Floyd di Inggris, Patung Edward Colston Diceburkan ke Sungai, Punya Sejarah Kelam Ini

Pengunjukrasa menyeret patung Christopher Columbus ke kolam terdekat setelah menariknya di Richmond, Virginia, (9/6/2020).  Protes ini merupakan bagian dari gerakan Black Lives Matter di seluruh dunia dan termasuk mewakili penduduk asli Amerika.
Pengunjukrasa menyeret patung Christopher Columbus ke kolam terdekat setelah menariknya di Richmond, Virginia, (9/6/2020). Protes ini merupakan bagian dari gerakan Black Lives Matter di seluruh dunia dan termasuk mewakili penduduk asli Amerika. (Parker MICHELS-BOYCE / AFP)

Kali ini patung Christopher Columbus di Boston, Amerika Serikat ikut diserang demonstran.

Dilansir dari Kompas.com Kamis (11/6/2020), patung Christopher Columbus dilaporkan dipenggal, di tengah seruan untuk mencabut simbol yang dianggap penjajah atau pendukung perbudakan.

Selain di Boston, patung sosok yang dianggap penemu Benua Amerika itu juga dirusak di pusat kota Miami.

Bahkan ada yang dilempar ke laut di Richmond, Virginia.

Insiden patung Christopher Columbus dipenggal terjadi di tengah meningkatnya tekanan di AS untuk menyingkirkan simbol yang dianggap lekat dengan rasialisme.

Juru bicara kepolisian menerangkan, mereka langsung mengetahui insiden itu pada Selasa tengah malam waktu setempat (9/6/2020).

Saat ini, pihak berwajib tengah menggelar penyelidikan untuk mencari tahu pelakunya, dengan belum ada laporan penangkapan.

Tak Cuma Jadi Gerakan Demonstrasi, Kematian George Floyd Berakibat Pembubaran Kepolisian Minneapolis

Pemakaman George Floyd, Disemayamkan dengan Peti Mati Emas, Dihadiri Kevin Hart & Tiffany Haddish

Christopher Columbus di gerbang biara Santa Maria de la Rabida bersama putranya Diego. (Benito Mercade y Fabregas, 1858)
Christopher Columbus di gerbang biara Santa Maria de la Rabida bersama putranya Diego. (Benito Mercade y Fabregas, 1858) (Public Domain Wikimedia)

Mengingat siapa itu Christopher Columbus

Christopher Columbus adalah seorang penjelajah yang berasal dari Italia.

Ia sering dideskripsikan di buku sejarah sebagai sosok yang menemukan "Dunia Baru" yang merujuk pada Benua Amerika.

Dia juga dianggap sosok yang melakukan genosida terhadap suku asli Amerika yang kini sedikit ditemukan di daerah asalnya.

Sosok yang meninggal di Valladolid, Spanyol, pada Mei 1506 itu dikecam dan disamakan dengan jenderal era Perang Saudara yang mendukung perbudakan.

Disebutkan dalam sejarah, ia sudah menyelesaikan empat pelayaran melintasi Samudra Atlantik yang membuka Dunia Baru untuk penaklukan dan kolonisasi Eropa permanen di Amerika.

Ekspedisinya disponsori oleh Raja Katolik Spanyol, dan membuat kontak Eropa pertama dengan Karibia, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan.

Patung yang berdiri di jantung kota Boston itu menciptakan kontroversi sejak dulu, di mana sebelumnya dia sempat rusak karena vandalisme.

Christopher Columbus sendiri dianggap sebagai penemu Amerika dalam budaya populer AS dan Eropa.

Peta Columbus (1490) di bengkel Lisbon dari Bartolomeo dan Christopher Columbus.
Peta Columbus (1490) di bengkel Lisbon dari Bartolomeo dan Christopher Columbus. (Gallica Digital Library)

Amerika sebenarnya telah ditemukan dan dihuni oleh penduduk asli.

Dilansir dari berbagai sumber, Columbus sendiri dikalim bukan orang Eropa pertama yang mencapai pantainya, yang telah didahului oleh Erik the Red di abad ke-10 Greenland dan Leif Erikson di Vinland abad ke-11 di L'Anse aux Meadows .

Menurut salah seorang jurnalis yang lahir di Boston, AS melalui website kritikannya menyebutkan tak sedikit dosa yang dilakukan Christopher Columbus di masa lalu.

Dilansir oleh crosscut.com, pengarung laut biru dari Italia ini mencatatkan permemintaan emas pada warga asli Amerika, penyiksaan, penculikan, dan penerapan perdagangan budak.

Bahkan ia menyebutkan satu ungkapan yang masih banyak menggema di daerahnya yaitu:

"Satu-satunya orang Indian (suku asli Amerika) yang baik adalah orang Indian yang mati"

Kutipan ini berakar dari kaum Puritan New England, memperoleh penerimaan luas selama perang pemerintah abad ke-18 dan 19 melawan penduduk asli, dan bertahan dalam budaya film dan TV abad ke-20.

Kolonialisme Raja Belgia Leopold II di Kongo

Sebelumnya, patung Raja Belgia Leopold II dilaporkan telah dirusak dan dibakar imbas dari demonstrasi yang ramai terjadi di Eropa.

Patung Leopold lainnya di kota Ghent ditutupi dengan cat berawarna merah.

Protes besar pada Minggu (7/6/2020) di Brussel dilaporkan ada orang yang mengibarkan bendera raksasa Republik Demokratik Kongo dan meneriakkan "pembunuh" dan "reparasi" pada sejarah patung itu.

Bahkan dilaoporkan pada Selasa (9/6/2020) malam, 65.000 orang telah menandatangani petisi untuk menurunkan semua patung Raja Leopold II dari seluruh Belgia.

Hal ini terkait sejarah kepemerintahannya yang disebut sangat brutal ketika menguasai Kongo ratusan tahun silam.

 Demo George Floyd di Inggris, Patung Edward Colston Diceburkan ke Sungai, Punya Sejarah Kelam Ini

 Tak Cuma Jadi Gerakan Demonstrasi, Kematian George Floyd Berakibat Pembubaran Kepolisian Minneapolis

Patung Leopold II di Belgia dibakar pada minggu lalu oleh masa protes terkait rasisme Black Lives Matter.
Patung Leopold II di Belgia dibakar pada minggu lalu oleh masa protes terkait rasisme Black Lives Matter. (AFP/Roosens)

Raja Leopold II menguasai Kongo Belgia, kini bernama Republik Demokratik Kongo, pada 1885 dan 1908.

Bahkan disebutkan dalam berbagai sejarah dan tulisan, Raja Leopold II menjadikan daerah tersebut sebagai properti pribadi.

Dalam kurun waktu pendudukannya Raja Leopold II Belgia menerapkan kerja paksa untuk mengeksploitasi cadangan karet, di mana jutaan orang tewas, dan dianggap sebagai genosida.

Tentu perusakan patung berusia 150 tahun dari Leopold II di Antwerp, Belgia ini merupakan imbas di tengah gerakan Black Lives Matter, buntut kematian George Floyd di Minneapolis, AS.

Leopold II.
Leopold II. (Wikimedia)

Kisah kolonialisme Raja Leopold II Belgia di Kongo

Leopold II, putra dari Raja Leopold I dan Louise dari Orleans, dihormati dengan sejumlah momumen karena memerintah jauh lebih lama dari raja mana pun di Belgia.

Namun, eksplorasinya akan Negara Bebas Kongo dianggap sangat brutal pada masa itu, dengan jutaan orang tewas karena pemerintahannya.

Sang Raja Belgia disebutkan mengeruk untung besar, dengan banyak rakyat negara itu terbunuh atau mendapat siksaan luar biasa saat mengerjakan kebun karetnya.

 Naik Pitam Akibat Tewasnya George Floyd, Hacker Lancarkan Miliaran Serangan Siber di Situs Penting

 RASISME Terhadap George Floyd Memang Menyakitkan, 6 Artis Ini Pernah Alami Hal Menyebalkan Serupa

Congo Free State pada 1890, disebut sebagai milik pribadi Leopoold II.
Congo Free State pada 1890, disebut sebagai milik pribadi Leopoold II. (Wikimedia)

Warga yang gagal memenuhi target entah tangannya dipotong atau istri mereka ditahan hingga berhasil mendapatkan produksi yang diinginkan.

Penjarahan sumber daya itu juga meliputi gading, tembaga, dan berlian.

Bahkan, Leopold disebutkan mengimpor beberapa orang lokal.

Mereka akan dibawa ke negeri coklat, di mana mereka bakal dipamerkan di "kebun binatang manusia" yang berada di Belgia.

Sejarawan AS, Adam Hochschild, mengklaim dalam bukunya, King Leopold's Ghost, sebanyak 10 juta rakyat tewas karena kebrutalannya.

Eksploitasi tersebut memang membuat Brussels kaya raya.

Namun di sisi lain memunculkan isu hak asasi manusia terbesar pada masanya.

Keterangan asli:
Keterangan asli: "Kaki dan tangan anak yang potong oleh tentara, dibawa ke misionaris oleh ayah yang terlihat kebingungan". (Seorang ayah menatap tangan dan kaki putrinya yang berusia lima tahun, yang dipotong sebagai hukuman karena memanen terlalu sedikit caoutchouc / karet.). (Baringa, Kongo, Mei 1904). (Wikimedia)

Reaksi pemerintahan Belgia

Dalam keterangan pemerintah kota, patung itu akan diturunkan untuk direstorasi karena dirusak lapor NYTimes pada (9/6/2020).

Namun, kemungkinan tak akan dipasang di tempat yang sama kembali.

Sejumlah patung raja yang memerintah Belgia antara 1865 sampai 1909 itu adalah bagian dari gerakan anti-rasisme yang masuk ke Eropa.

Juru bicara wali kota, Bart de Wever, mengatakan patung tersebut menjadi target vandalisme serius pekan lalu, dan harus direstorasi oleh pakar.

Dia menerangkan, patung itu tidak akan ditempatkan lagi ke asalnya dikarenakan rencana renovasi yang bakal digelar 2023 mendatang.

"Kemungkinan patung itu akan menjadi koleksi museum," jelas De Wever sebagaimana diberitakan Daily Mail pada Selasa (9/6/2020).

Pernyataan itu dibenarkan juru bicara Museum Middelheim.

Mereka berujar akan merestorasi patung tersebut sebelum memutuskan apa yang akan mereka lakukan.

(Kompas.com Ardi Priyatno Utomo // Tribunstyle/Dhimas Yanuar)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Demo George Floyd, Patung Christopher Columbus di Boston Dipenggal" dan "Jalankan Aturan Kolonial Brutal di Kongo, Patung Raja Belgia Leopold II Dirusak"

Semakin Sengitnya China & Amerika Serikat, Pesawat Militer Dua Negara Saling Melintas di Atas Taiwan

Viral, Foto-foto Polisi Amerika Serikat Berlutut di Hadapan Pendemo Kematian George Floyd

Sumber: Kompas.com
Tags:
Christopher ColumbusGeorge FloydMinneapolisRaja Leopold II
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved