Kisah Pemuda Asal Singapura Jalani 68 Hari Isolasi Karena Corona & Tes Swab 22 Kali, Ini Penyebabnya
Cerita panjang tentang pemuda asal Singapura bernama Daviest Ong, yang harus jalani 68 hari isolasi karena positif Covid-19 dan tes swab 22 kali.
Penulis: Heradhyta Amalia
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
TRIBUNSTYLE.COM - Cerita panjang tentang pemuda asal Singapura yang harus jalani 68 hari isolasi karena positif Covid-19 dan tes swab 22 kali. Terkuak penyebabnya!
Salah seorang pelajar asal Singapura yang menempuh pendidikan di Inggris, Daviest Ong harus jalani serangkaian perawatan usai terpapar virus corona.
Pada pertengahan Maret lalu, diketahui pemerintah Singapura mengeluarkan kebijakan terkait pemulangan mahasiswa yang ada di luar negeri.
Sesampainya di tanah kelahirannya, Daviest menduga kuat jika memang dirinya positif Covid-19.
Hal itu lantaran sewaktu dirinya di Inggris, Daviest mendatangi sebuah pesta bersama teman yang lain untuk merayakan kemenangan tim tenisnya.
Saat itu, pria berusia 24 tahun ini mengaku telah menjalani protokol kesehatan dengan sebagaimana mestinya.
• Berlomba Kalahkan Covid-19, Dua Produsen Obat Siap Luncurkan Vaksin Corona Akhir Tahun 2020
• FAKTA BARU Cegah Corona, Pakai Masker & Jaga Jarak Lebih Manjur Dibanding Cuci Tangan, Ini Buktinya
Protokol kesehatan yang dilakukannya mulai dari rajin mencuci tangan, menggunakan masker, sarung tangan, dan hal lainnya.
Akan tetapi, ada suatu hal penting yang dilewatkannya yakni seharusnya Daviest tak ikut dalam berpesta.
"Saya lengah saat itu, saya setuju untuk pergi berpesta. Jika saya terjangkit pada malam itu, saya menyesal ikut berpesta.
Saya harusnya bisa menghindari itu," ungkap Daviest, seperti dilansir dari laman Channel News Asia, Jumat (5/6/2020).
Lebih lanjut, Daviest mengingat pasti bagaimana situasi di pesta kala itu.
Di mana banyak orang tak mencuci tangan, berbagi gelas, dan menyentuh benda-benda sekitar.
"Ketika kami berpesta, mereka tidak menunjukkan gejala. Kami begitu santai," ujar Daviest.
Buntut dari dugaan Daviest, ternyata semuanya benar bahwa dirinya terinfeksi Covid-19 dengan gejala awal demam 40 derajat celsius.
Tak sendiri, dua orang temannya yang juga berpesta lantas menghubungi Daviest dan mengabarkan bahwa mereka juga terjangkit.
Oleh karenanya, Daviest pun harus menjalani serangkaian isolasi mandiri untuk mendapat penanganan lebih lanjut di salah satu rumah sakit.

Di dua minggu pertama, Daviest mengalami gejala umum layaknya penderita Covid-19 seperti sesak napas, batuk kering, dan hilangnya kemampuan mengecap rasa dan mencium bau.