Virus Corona
Ingat Dokter Wuhan yang Kulitnya Menghitam? Ternyata Baru Saja Meninggal, Kematiannya Jadi Sorotan
Dokter Hu Weifeng yang viral wajahnya menghitam usai tertular virus corona meninggal dunia.
Editor: Monalisa
Penyebab kematian Hu Weifeng tidak diketahui.
Kabar itu langsung memantik reaksi publik China, dengan media sosial dipenuhi kemarahan.
Bekerja di rumah sakit yang sama sebagai "whistleblower"

Banyak media, termasuk harian resmi pemerintah Global Times, memberitakan Dr Hu bekerja di rumah sakit yang sama dengan Dr Li Wenliang.
Dr Li dikenal sebagai "dokter whistleblower" China, yang pertama kali memperingatkan adanya virus mirip Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS).
Kematiannya pada Februari menuai reaksi kemarahan, setelah sebelumnya Dr Li mengungkapkan bahwa dia mendapat peringatan polisi karena dianggap meresahkan masyarakat.
Tidak dijelaskan apakah keduanya saling mengenal karena mereka bekerja di departemen berbeda, dengan RS Pusat Wuhan mempekerjakan 4.200 staf.
Tak dilaporkan juga apakah mereka saling tertular, di mana baik Li Wenliang dan Hu sama-sama terpapar patogen itu pada pertengahan Januari.
• MALU, AH! Masa Manusia Kalah Sama Monyet? Betapa Tertib Hewan-hewan Ini Jaga Jarak Demi Cegah Corona
Namun, Global Times mengulas ada 68 staf rumah sakit yang positif Covid-19, dengan lebih dari 200 tenaga medis menjalani pengawasan medis.
Penyebab kematian Hu tak dipublikasikan, dengan Global Times melaporkan kondisi dokter 42 tahun itu memburuk, dan emosinya jadi tidak stabil.
Setelah kabar meninggalnya terekspos, puluhan ribu pengguna Weibo kemudian memasang pagar #WuhanCentralHospitalDoctorHuWeifengPassesAway.
Sementara warganet lainnya mengunggah emoji lilin, cara umum yang dipergunakan untuk menghormati mereka yang sudah meninggal.
Ada netizen lainnya yang mempertanyakan bagaimana Hu meninggal, dan menyerukan agar pejabat kesehatan di ibu kota Provinsi Hubei itu dipecat.
"Kapan kiranya para pemimpin RS Pusat Wuhan diminta bertanggung jawab. Ini adalah tenaga medis kelima yang meninggal karena virus corona," kata netizen.
Harian Epoch Times, yang diblokir di China daratan, memberitakan, seorang staf senior anonim berujar, mereka dibungkam saat virus pertama merebak.
Sumber tersebut juga mengisahkan bagaimana dia dan pekerja medis lainnya tanpa perlindungan ketika berhadapan dengan penderita virus corona.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dokter di Wuhan yang Kulitnya Menghitam Meninggal, Publik China Marah"