Breaking News:

Virus Corona

Ingat Dokter Wuhan yang Kulitnya Menghitam? Ternyata Baru Saja Meninggal, Kematiannya Jadi Sorotan

Dokter Hu Weifeng yang viral wajahnya menghitam usai tertular virus corona meninggal dunia.

Editor: Monalisa
Kolase Pear Video/Beijing Satellite TV
Kulit Dokter Hu Weifeng juga berubah menjadi hitam setelah perawatan corona 

TRIBUNSTYLE.COM -  Dokter Hu Weifeng asal Wuhan dikabarkan meninggal dunia setelah sempat viral terpapar virus corona dan sekujur tubuhnya menghitam.

Dokter Hu Weifeng diketahui tertular virus corona sejak Januari lalu.

Lima bulan menjalani perawatan, Dokter Hu Weifeng asal Wuhan ini akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.

Sayangnya penyebab kematian Dokter Hu Weifeng hingga ini justru seperti disembunyikan.

Sebelumnya dikabarkan kondisi Dokter Hu sempat meningkat pertengahan Maret lalu.

Setelah itu ia mengalami pendarahan otak pada akhir April dan sempat menjalani operasi.

UPDATE Corona Nasional Kamis 4 Juni 2020: 684 Kasus Baru, Total 28.233, Kalsel Naik ke Posisi 6

SEKOLAH Dibuka, 2 Siswa Kena Corona, Guru dan Anak Didik Langsung Dipulangkan, Pelajaran dari Korea

Dokter Yi Fan dan Hu Weifeng wajahnya menghitam gara-gara tertular virus corona
Dokter Yi Fan dan Hu Weifeng wajahnya menghitam gara-gara tertular virus corona (CCTV, Intisari.grid.id)

Dr Hu dan koleganya, kardiologis Dr Yi Fan, menjadi viral pada April setelah media setempat mengabarkan "perjuangan keras mereka melawan Covid-19".

Pengguna Weibo terperanjat ketika melihat kulit menghitam dari dua dokter itu, dengan media mengulas perubahan itu karena "fungsi abnormal lever" mereka.

Dilansir BBC, Rabu (3/6/2020), keduanya kemudian dikenal sebagai "dokter Wuhan berwajah hitam", dan menuai pujian karena berjuang sembuh dari virus itu.

Liga Muda Komunis menyebut mereka "malaikat yang berjuang mengalahkan kematian", dengan netizen Weibo bersimpati dengan perjuangan mereka di garis depan.

Warganet saat itu berkomentar bagaimana kulit mereka yang menghitam disamakan dengan "luka" yang mereka dapatkan selama bertugas di garis depan.

Tetap Bekerja Selama Pandemi Corona, Tyas Mirasih Mengaku Jarang Bertemu Ibunda

China Daily melaporkan, Dr Yi dipulangkan dari rumah sakit pada 6 Mei. Namun, Dr Hu Weifeng nyatanya masih dirawat sebelum diumumkan meninggal.

Kematian Hu Weifeng, dokter garda terdepan di China tengah, memicu reaksi marah publik tentang cara pemerintah menangani virus corona.

Dr Hu meninggal pada Selasa (2/6/2020) setelah lima bulan berjuang mengalahkan virus yang pertama terdeteksi di Wuhan pada Desember 2019 itu.

Dia menjadi pemberitaan pada Maret, ketika kulitnya menghitam dikarenakan "masalah pada fungsi hati" selama mendapat pengobatan virus corona.

Penyebab kematian Hu Weifeng tidak diketahui.

Kabar itu langsung memantik reaksi publik China, dengan media sosial dipenuhi kemarahan.

Bekerja di rumah sakit yang sama sebagai "whistleblower"

Pasien corona sedang ditangani tim medis
Pasien corona sedang ditangani tim medis (Courtesy of Samaritan's Purse)

Banyak media, termasuk harian resmi pemerintah Global Times, memberitakan Dr Hu bekerja di rumah sakit yang sama dengan Dr Li Wenliang.

Dr Li dikenal sebagai "dokter whistleblower" China, yang pertama kali memperingatkan adanya virus mirip Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS).

Kematiannya pada Februari menuai reaksi kemarahan, setelah sebelumnya Dr Li mengungkapkan bahwa dia mendapat peringatan polisi karena dianggap meresahkan masyarakat.

Tidak dijelaskan apakah keduanya saling mengenal karena mereka bekerja di departemen berbeda, dengan RS Pusat Wuhan mempekerjakan 4.200 staf.

Tak dilaporkan juga apakah mereka saling tertular, di mana baik Li Wenliang dan Hu sama-sama terpapar patogen itu pada pertengahan Januari.

MALU, AH! Masa Manusia Kalah Sama Monyet? Betapa Tertib Hewan-hewan Ini Jaga Jarak Demi Cegah Corona

Namun, Global Times mengulas ada 68 staf rumah sakit yang positif Covid-19, dengan lebih dari 200 tenaga medis menjalani pengawasan medis.

Penyebab kematian Hu tak dipublikasikan, dengan Global Times melaporkan kondisi dokter 42 tahun itu memburuk, dan emosinya jadi tidak stabil.

Setelah kabar meninggalnya terekspos, puluhan ribu pengguna Weibo kemudian memasang pagar #WuhanCentralHospitalDoctorHuWeifengPassesAway.

Sementara warganet lainnya mengunggah emoji lilin, cara umum yang dipergunakan untuk menghormati mereka yang sudah meninggal.

Ada netizen lainnya yang mempertanyakan bagaimana Hu meninggal, dan menyerukan agar pejabat kesehatan di ibu kota Provinsi Hubei itu dipecat.

"Kapan kiranya para pemimpin RS Pusat Wuhan diminta bertanggung jawab. Ini adalah tenaga medis kelima yang meninggal karena virus corona," kata netizen.

Harian Epoch Times, yang diblokir di China daratan, memberitakan, seorang staf senior anonim berujar, mereka dibungkam saat virus pertama merebak.

Sumber tersebut juga mengisahkan bagaimana dia dan pekerja medis lainnya tanpa perlindungan ketika berhadapan dengan penderita virus corona.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dokter di Wuhan yang Kulitnya Menghitam Meninggal, Publik China Marah"

Sumber: Kompas.com
Tags:
virus coronaCovid-19WuhanDokter Hu Weifengmeninggal duniaChina
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved