Tokoh Viral Hari Ini
Profil George Floyd, Sosok Pria yang Dibunuh Polisi AS, Peduli dengan Orang-orang Terbuang
Siapa George Floyd? Berikut ini profil George Floyd, pria yang dibunuh polisi AS hingga viral dan bikin geger.
Penulis: Amirul Muttaqin
Editor: Delta Lidina Putri
TRIBUNSTYLE.COM - Siapa George Floyd? Berikut ini profil George Floyd, pria yang dibunuh polisi AS hingga viral dan bikin geger.
Tewasnya George Floyd, seorang pria Afrika-Amerika pada 25 Mei 2020 lalu, kini menjadi sorotan dunia setelah videonya viral di media sosial.
Floyd meninggal karena kekerasan yang dilakukan petugas kepolisian Minneapolis, Amerika Serikat.
Lehernya diinjak dengan lutut oleh seorang petugas polisi selama kurang lebih tujuh menit saat melakukan penangkapan.
Saat itu, pihak kepolisian menangkap Floyd karena diduga terlibat kasus pemalsuan.
• Kapan Diterapkan New Normal di Indonesia? dr Tirta Jelaskan Perbedaan dengan PSBB & Herd Immunity

Tewasnya George Floyd ini kemudian menjadi sorotan dunia hingga membuat sederet figur publik angkat suara.
Muncul pula isu rasisme yang membuat banyak warga berdemo menyuarakan keadilan untuk orang-orang kulit hitam.
Lantas siapa sebenarnya George Floyd ini?
Ia dikenal sebagai sosok yang penyayang dan baik di mata teman dan keluarganya.
Floyd bekerja di sebuah restoran dan punya reputasi sebagai orang yang selalu membantu siapapun yang kesulitan.
"Mengetahui kakakku adalah untuk mencintai saudaraku," kata Philonise Floyd, adik laki-lakinya, seperti dikutip dari Tribunnews.com, Jumat (29/5/2020).
"Dia 'raksasa lembut', dia tidak menyakiti siapa pun," ujarnya.
Floyd yang merupakan penduduk asli Houston, tumbuh dan besar di sana dan lulus dari Sekolah Menengah Jack Yates tempat ia bermain sepakbola.
Dia pindah ke Minnesota untuk bekerja dan mengendarai truk, menurut teman dan mantan pemain NBA, Stephen Jackson.
"Dia tahu dia harus pindah untuk menjadi yang terbaik," tulis Jackson di Instagram.
"Perbedaan antara saya dan kawan adalah saya memiliki lebih banyak peluang daripada dia," tulis Jackson, yang memenangkan kejuaraan bersama San Antonio Spurs pada 2003 silam.
Floyd bekerja di divisi keamanan di Conga Latin Bistro Minneapolis selama lima tahun.
"Dia dicintai oleh semua karyawan dan pelanggan saya," kata Jovanni Thunstrom, bos Floyd.
"Saya melihat video itu dan mengatakan itu bukan Floyd, tetapi kemudian terkejut. Itu Floyd. Dan saat itulah saya tersadar, itu sangat memukul saya," kata Thunstrom.
Dia bercerita bahwa Floyd sering membantunya membersihkan bar setelah tutup.
Di matanya, Floyd adalah sosok yang mencintai orang-orang 'terbuang' yang sedang dalam keadaan terpuruk.
"Kami berdoa setiap kali makan, kami berdoa jika kami mengalami kesulitan, kami berdoa jika kami bersenang-senang," kenang Thunstrom.

5 fakta kematian George Floyd
Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini deretan fakta kematian George Floyd selengkapnya.
1. George Floyd alami kekerasan
George Floyd tewas setelah mengalami kekerasan.
kepalanya diinjak oleh seorang petugas kepolisian Minneapolis, Amerika Serikat.
Aksi itu dilakukan saat empat polisi hendak menangkap Floyd.
Saat itu pihak kepolisian hendak menangkapnya lantaran mendapat laporan ia diduga terlibat kasus pemalsuan.
Floyd tewas setelah lehernya diinjak lutut oleh seorang polisi selama tujuh menit.
Ia sempat memohon-mohon agar polisi memberinya kesempatan untuk bernapas.
Namun rintihan Floyd tersebut tidak digubris.
Bahkan hingga ambulans tiba, polisi masih menindih lehernya.
Warga yang ada di sekitarnya meminta polisi untuk melonggarkan tindakannya, namun tidak dihiraukan.
Bahkan petugas menghalangi warga yang hendak mendekat untuk membantu Floyd.
Kejadian tersebut terekam oleh warga dan menjadi viral di media sosial.
• 7 Anak Artis Indonesia yang Ogah Ikuti Karier Orang Tua, dari Jadi Polisi hingga Tentara di Amerika
2. Para pelaku ditindak
Dikutip dari Tribunnews.com, Jumat (29/5/2020), juru bicara kepolisian Minneapolis, Garret Parten mengatakan, empat polisi tersebut telah dibebastugaskan.
Sementara itu, Wali Kota Minnepolis, Jacob Frey mengatakan, mendukung penuh keputusan Kepala Kepolisian Menneapolis, Medaria Arradondo.
"Itu keputusan yang tepat untuk kota kita. Keputusan yang tepat untuk komunitas kita, itu adalah keputusan yang tepat untuk Kepolisian Minneapolis," kata Frey.
Ia juga menyebut, teknik yang digunakan oleh polisi bertentangan dengan peraturan yang ada.
"Teknik yang digunakan tidak diizinkan. Ini bukan teknik yang dilatih petugas kami," katanya.
Pengacara hak-hak sipil Benjamin Crump, mengatakan dia telah mewakili keluarga George Floyd dan akan memperjuangkan proses keadilan.
Meskipun empat perwira Minneapolis yang terlibat dalam kematian George Floyd dipecat, anggota keluarganya mengatakan itu tidak cukup.
Mereka ingin melihat petugas didakwa melakukan pembunuhan.
"Mereka seharusnya ada di sana untuk melayani dan melindungi dan saya tidak melihat satu pun dari mereka mengangkat jari untuk melakukan apa saja untuk membantu ketika dia memohon untuk hidupnya."
"Tidak seorang pun dari mereka mencoba melakukan apa pun untuk membantunya," kata Tera Brown, sepupu Floyd, seperti dikutip dari Tribunnews.com, Jumat (29/5/2020).
FBI sedang menyelidiki dan mengatakan akan mempresentasikan temuannya ke Kantor Kejaksaan AS untuk Distrik Minnesota meyoal pertimbangan kemungkinan tuduhan federal.
Biro Penahanan Pidana Minnesota sedang melakukan penyelidikan sendiri terhadap kemungkinan pelanggaran undang-undang Minnesota, kata FBI.
4. Viral di media sosial
Aksi tidak manusiawi yang diterima George Floyd itu membuat dunia geram.
Sempat muncul tagar BlackLivesMatter yang merajai trending Twitter dunia pada Kamis (28/5/2020).
Lebih dari satu juta kicauan menentang keras rasisme yang berakhir duka.
Sederet figur publik juga turut angkat suara terkait insiden ini.
Mulai dari Justin Bieber hingga Gigi Hadid menyoroti kematian pria kulit hitam itu setelah lehernya diinjak oleh polisi.
"Ini harus dihentikan. Ini membuat saya benar-benar muak. Ini membuat saya marah, pria ini meninggal. Ini membuat saya sedih, rasisme adalah hal yang jahat, kita harus menggunakan suara kita! Tolong. Saya berduka George Floyd," tulis Justin Bieber di akun Instagram-nya.
Bieber bahkan mengunggah potongan video saat seorang petugas kepolisian menekan leher George dengan lutut.
Gigi Hadid juga angkat suara dengan harapan agar masalah rasisme tidak lagi diberikan celah.
"Dan sekarang mereka harus dituntut. Ini terjadi terlalu sering, dan tampaknya hanya ketika tertangkap kamera PEMBUNUHAN bahkan dipecat, " tulis Gigi Hadid di media sosial.
5. Terjadi demonstrasi

Kematian Floyd juga memicu kemarahan publik Amerika Serikat hingga ramai orang berdemonstrasi.
Bahkan terjadi bentrok antara demonstran dengan polisi di Minneapolis.
Terjadi penjarahan toko-toko dan pembakaran ketika seorang pria ditembak mati polisi pada malam kedua protes di sana, Rabu (27/5/2020).
Polisi menembakkan gas air mata dan membentuk pagar perlindungan untuk mencegah pengunjuk rasa memanjat pagar di sekitar Third Precinct, tempat para petugas yang dituduh membunuh George Floyd bekerja sebelum mereka dipecat pada Selasa.
Mereka mendorong pengunjuk rasa kembali ketika kerumunan bertambah, sehari setelah penembakan peluru karet dan lebih banyak gas air mata pada ribuan demonstran yang marah atas kematian seorang warga Afro-Amerika di tangan penegak hukum AS.
Gubernur negara bagian Minnesota, Tim Walz mendesak orang-orang untuk meninggalkan daerah di sekitar gedung kantor polisi di mana beberapa kebakaran terjadi, memperingatkan melalui kicauannya di Twitter bahwa "situasi sangat berbahaya" pada rabu malam.
(Tribunstyle.com/ Amir)
• 7 POTRET Perubahan Drastis di Amerika Saat New Normal Berlaku, Pada Saatnya Berlaku di Indonesia