Inilah Berbagai Indikator Kesiapan Suatu Daerah untuk Menerapkan New Normal Terkait Covid-19
Berikut adalah indikator suatu daerah untuk melakukan new normal atau kenormalan baru.
Penulis: Anggie Irfansyah
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Berikut adalah indikator suatu daerah untuk melakukan new normal atau kenormalan baru.
Pandemi virus corona yang mewabah di seluruh dunia membuat masyarakat tidak bisa melakukan aktivitasnya di luar rumah.
Bahkan, pemerintah telah menerapkan PSBB atau pembatasan sosial berskala besar dan membatasi aktivitas masyarakat di luar rumah.
Akan tetapi, kini pemerintah mulai menyiapkan untuk skenario new normal atau kenormalan baru.
Skenario ini diterapkan untuk kembali menjalankan roda perekonomian yang sempat terhenti karena pandemi virus corona.
• Skenario Tahapan New Normal untuk Pemulihan Ekonomi yang Akan Dilakukan Mulai 1 Juni 2020
• 7 POTRET Perubahan Drastis di Amerika Saat New Normal Berlaku, Pada Saatnya Berlaku di Indonesia

Meski demikian, ada beberapa indikator untuk suatu daerah menerapkan new normal atau kenormalan baru.
Salah satu aspek yang perlu diukur olehdaerah untuk menerapkan aktivitas sosial ekonomi pada kenormalan baru adalah surveilans kesehatan masyarakat.
Salah satu indikator yang menunjukkan baiknya surveilans kesehatan masyarakat yaitu pemeriksaan jumlah spesimen Covid-19 yang meningkat dan diikuti dengan berkurangya kasus positif Covid-19.
"Giliran kenaikan pemeriksaannya naik, yang positifnya harus kecil, di bawah lima persen,” ujar Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers BNPB, Selasa (26/5/2020), seperti dilansir dari Kompas.com.
Aspek berikutnya yaitu terkait pelayanan kesehatan, indikatornya adalah jumlah ketersediaan tempat tidur untuk pasien baru di rumah saki, alat pelindung diri bagi tenaga medis, dan ventilator.
Meski demikia, Wiku mengakui pihaknya masih terkendala perolehan data untuk mengukur indikator terkait pelayanan kesehatan.
"Ini datanya memang belum terkumpul dengan baik, tapi dengan partisipasi pemerintah daerah dengan baik, kita akan dapat datanya," kata dia.
Aspek lainnya yang perlu diperhatikan dan menjadi indikator adalah gambaran epidemiologi pada suatu daera.
Salah satu indikatornya adalah jika kasus positif Covid-19 turun 50 persen selama dua pekan berturut-turut.
"Indikator epidemiologi, kita harus lihat penurunan jumlah kasus positif selama dua minggu sejak puncak terakhir," kata dia.