Virus Corona
Kisah Penggali Kubur Covid-19 di Jakarta, Kerja 15 Jam Sehari, Satu Makam Harus Jadi dalam 10 Menit
Media asing soroti kisah para penggali makam jenazah Covid-19 di Jakarta yang harus kerja berat dengan cepat.
Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNSTYLE.COM - Media asing soroti kisah para penggali makam jenazah Covid-19 di Jakarta yang harus kerja berat dengan ekstra cepat karena banyaknya jenazah pasien virus corona yang harus segera dimakamkan.
Adapun media besar tersebut adalah South China Morning Post, yang beritanya menyadur dari media Prancis, AFP.
Seorang penggali kubur, Junaidi Hakim, harus bekerja keras bersama rekan-rekannya untuk menyelesaikan pemakaman dengan cepat.
Mereka harus segera menyelesaikan pemakaman jenazah dalam kurun waktu kurang dari 10 menit.
Begitu peti diturunkan dari ambulans, jenazah harus segera dikuburkan dengan cepat.
Hal itu bertujuan untuk mengurangi risiko kemungkinan penularan.
• POPULER Curhat Wanita yang Kehilangan 5 Anggota Keluarga karena Corona, Suasana Lebaran Terasa Beda
• TANGIS Pasien Corona Diantar Pulang karena Anaknya Meninggal, di Jalan Sopir Mendadak Putar Balik

"Bagian yang paling mengkhawatirkan adalah ketika kita menurunkan peti mati karena kita harus menyentuhnya," kata Junaidi (42).
Penggali kubur lain, Minar, mengaku belum pernah bekerja seberat itu sebelumnya.
"Saya telah menggali kuburan selama 33 tahun sekarang dan saya belum pernah selelah ini sebelumnya," ungkap Minar (54).
"Ini mungkin ujian dari Tuhan," imbuhya.
Bekerja 15 jam Sehari
Ada sekitar 50 penggali kubur di Pondok Ranggon, salah satu pemakaman khusus bagi korban Covid-19 di Jakarta.
Mereka bekerja hingga 15 jam setiap hari dengan upah bulanan sekitar Rp 4,2 juta.

Setidaknya 20 makam baru harus selesai setiap hari, ditandai dengan tiang kayu putih yang mencantumkan nama, tanggal lahir, dan hari meninggal jenazah tersebut.
Dikisahkan para penggali makam harus bekerja di bawah teriknya sinar matahari, dikelilingi keluarga korban yang tidak bisa berlama-lama menghadiri pemakaman.