Idul Fitri 2020
MENGAPA Tiada Lebaran Tanpa Hidangan Ketupat Opor Ayam? Ternyata, Kisah Berawal dari Wali Songo Ini
Ketupat ternyata memiliki sejarahnya tersendiri mengapa dijadikan sajian saat lebaran, bermula pada zaman wali songo
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Agung Budi Santoso
Ketupat sering juga disebut dengan Kupat oleh masyarakat Jawa dan Sunda.
Kupat sendiri memiliki arti "ngaku lepat" atau mengakui kesalahan.
Selain itu, menurut Fadly, simbolis lain dari ketupat yakni laku papat.
Laku papat atau empat laku ini juga melambangkan empat sisi dari ketupat.
Sunan Kalijaga membaurkan pengaruh Hindu pada nilai keislaman.

Sehingga, menjadi akulturasi yang padu antara keduanya.
Fadly juga menjelaskan, tak memungkiri etupat bisa jadi berasal dari zaman Hindu-Buddha di Nusantara.
"Secara tertulis dalam prasasti yang diteliti oleh para ahli, tak disebut secara spesifikasi merujuk ke ketupat.
Akan tetapi indikasi makanan beras yang dibungkus nyiur sudah dilakukan sebelum masa pra-Islam," kata Fadly.
Pada zaman pra-Islam ini bahan makanan nyiur dan beras sangatlah penting.
Pasalnya bahan makanan ini dijadikan sumber daya alam pokok oleh masyarakat zaman itu.
Selain itu, masyarakat Bali hingga kini masih menggunakan tipat atau ketupat dalam ritual ibadah.
Ternyat ketupat tidak hanya ditemukan di Indonesia saja.
Ketupat juga bisa ditemukan di kawasan Asia Tenggara.
Khususnya negara yang penduduknya mayoritas dari Suku Melayu.