Virus Corona
Belum Digaji, 80 Tenaga Medis Sumut yang Tangani Pasien Covid-19 di PHK Sepihak & Diusir dari Hotel
Puluhan tenaga medis yang tangani pasien virus corona diberhentikan sepihak dan diusir dari hotel tempatnya menginap. Bgini kronologinya.
Editor: Monalisa
Mereka tidak berkenan," tutur Alwi.
Ia menyebutkan bahwa pihak hotel tak lagi menyetujui terkait kesepakatan agar satu ruangan dua tenaga medis.
"Mereka tidak mau sama kita, itu masalahnya.
Mereka kalau masih mau bantu, silahkan masuk 2 orang 1 kamar, supaya budgetnya bisa cukup.
Tapi mereka memilih tidak mau," tuturnya.
Kabar ini sempat viral di media sosial usai dibagikan Akun YouTube Joniar News Pekan terkait kondisi para tenaga medis langsung dari pihak hotel yang bersangkutan.
"Hari ini pada tanggal 2 mei 2020 saya ada di seputaran Kualanamu, tepatnya di hotel tempat penginapan para pejuang Covid19 .
Saya dapat berita bahwa para pejuang rumah sakit dan paramedis dipaksa keluar dari rumah sakit harus meninggalkan hotel tempat penginapan mereka jam 12 siang tadi," ungkap Joniar.
Ia tampak mendatangi para resepsionis dan mempertanyakan kabar tersebut, dan para resepsionis menjawab bahwa para tenaga medis tersebut sudah menginap selama satu bulan.
"Mereka dipaksa keluar dan pihak rumah sakit menyatakan mem PHK mereka secara sepihak padahal mereka sama dari sejak mereka bekerja tidak ada dan belum ada menerima upah satu bulan lebih.
Saat ini mereka sekarang rapid test melihat kondisi mereka.
Saya akan coba menanyakan pihak manajamen dan jika ada beberapa medis saya akan coba mewawancarai.
Kita lihat apakah alasannya, dikeluarkan dari Hotel Travel Hub ini," tuturnya.
Akui Kekurangan Dana Tangani Covid-19
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Utara, Alwi Mujahit membenarkan bahwa pemerintah saat ini kekurangan dana untuk membiayai perawatan pasien yang terpapar wabah virus corona di Rumah Sakit GL Tobing, Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang.