Berita Terpopuler
POPULER Pemuda 16 Tahun Meninggal Terindikasi Corona, Awalnya Tangan Kesemutan & Tidur Seharian
Seorang pemuda 16 tahun dilaporkan meninggal terindikasi corona, sang ayah ungkap gejala selama satu bulan: sempat kesemutan dan tidur seharian.
Penulis: galuh palupi
Editor: Suli Hanna
Ia lantas teringat, tak lama sebelum Fabyan meninggal, sang putra kerap mengeluh tangan kesemutan hingga mati rasa.
"Jarak sekitar satu bulan sejak mengeluh kesemutan sampai meninggal," kata sang ayah.
• WAJAH-WAJAH Asli 6 Penyanyi Dangdut Tanpa Make Up Terungkap, Gara-gara Corona di Rumah Saja
Kondisi Fabyan lantas menurun semenjak rasa kebas di tangannya itu datang.
Ia kerap meminta bantuan ibu dan adik-adiknya untuk beraktivitas seperti menulis tugas sekolah.
Bahkan ketika makan, sang ayah sering memergoki Fabyan makan menggunakan bantuan tangan kiri.

Sepekan setelahnya, menurut sang ayah, Fabyan mulai memperlihatkan kebiasaan aneh.
Fabyan mulai tidur sepanjang hari.
"Bangun cuma untuk salat lantas tidur lagi, makan, mandi, terus tidur," kata dia, seperti yang dikutip Tribunnews.com dari akun Facebooknya, Kamis.
"Dalam sehari semalam dia bisa tidur 20 sampai 23 jam," tambahnya.
Karena kondisi tersebut, keluarga berinisiatif mencari dokter saraf untuk Fabyan.
Namun kala itu mencari dokter menjadi sulit disebabkan kebijakan PSBB.
Sampai akhirnya, ayah Fabyan menemukan dokter saraf yang aktif di sebuah RS di Pasar Rebo, Jakarta Timur.
• Selain Siap Suntik Corona, 3 Kontroversi Jerinx SID di Medsos, Singgung Via Vallen hingga Wiranto
"Diagnosa dokter saat itu ada masalah di otak kiri anak kami," terangnya.
Ayah Fabyan pun menanyakan apakah hal itu disebabkan oleh luka, infeksi, ataukah tumor, namun dokter membantahnya.
Menurut dokter, apabila hal itu benar, penderita akan mengalami sakit kepala, sementara Fabyan mengaku tidak merasakannya.