Breaking News:

Virus Corona

Dikira Berdoa di Tengah Darurat Corona, Pria Ini Ternyata Baru Saja Melempar Istrinya dari Lantai 7

Tampak seperti orang berdoa, tak disangka pria yang sedang mengatupkan tangannya ini ternyata baru saja melemparkan istrinya dari lantai 7.

Editor: Monalisa
Daily Mail
Dave Mitchell tampak seperti berdoa padahal baru saja melempar istrinya dari lantai 7 

TRIBUNSTYLE.COM - Seorang pria di Thailand tega melempar istrinya dari lantai tujuh di tengah pendemi virus corona.

Tak ada yang menyangka jika pria yang dikira sedang berdoa ini ternyata baru saja melakukan kekerasan pada istrinya.

Dalam foto yang beredar, pria asal Inggris ini terlihat seperti sedang berdoa di tengah situasi darurat virus corona.

Banyak yang terkecoh dan mengira pria yang sedang berada di Thailand ini berdoa agar wabah virus corona segera berlalu.

Pasalnya kedua tangan pria tersebut terlihat mengatup sembari menutup mata seperti orang sedang berdoa.

Namun tak disangka, ternyata pria tersebut baru saja melemparkan istrinya dari lantai tujuh.

POPULER Pemuda 16 Tahun Meninggal Terindikasi Corona, Awalnya Tangan Kesemutan & Tidur Seharian

POPULER 2 Pegawai Sampoerna Meninggal & Positif Corona, Perusahaan Klarifikasi soal Kesterilan Rokok

Ilustrasi KDRT
Ilustrasi KDRT (Net)

Diketahui pria bernama Dave Mitchell ini sengaja melempar pasangannya, Sukanda dari balkon apartemen mereka di Kota Rayong.

Tak butuh waktu lama, paramedis pun segera mengevakuasi Sukanda yang dilempar oleh suaminya dari lantai tujuh.

Untungnya, Sukanda hanya jatuh satu sampai dua lantai, dan mendarat di atap menonjol yang kemudian menyelamatkan hidupnya.

Dilansir Daily Mail Rabu (29/4/2020), wanita itu segera dilarikan ke rumah sakit menggunakan tandu agar luka-lukanya segera dirawat.

Polisi lalu datang ke apartemen, dan menghabiskan dua jam mencoba membujuk Mitchell, yang membentengi dirinya, untuk keluar.

Dalam foto yang beredar, nampak pria 46 tahun itu duduk di balkon berwarna putih apartemennya.

Ia sembari mengatupkan tangan seperti berdoa.

Belepotan Sampah & Tubuh Geletakan, Dampak Corona Pada Warga Miskin di Subway New York Memilukan

Akhirnya dengan bantuan tetangga, polisi setempat mendobrak masuk ke dalam apartemen, dan segera membelenggu si wisatawan Inggris itu.

Kepolisian menerangkan, istri Mitchell berada dalam pengawasan intensif setelah menderita pinggul patah dan lengan terkilir saat jatuh.

Kepada penyidik, Mitchell mengatakan bahwa dia melakukannya karena stres penerbangannya untuk mudik dibatalkan di tengah pandemi.

Dia menjadi marah karena hanya bisa berdiam diri di rumah, dan mulai mengeluhkan jam malam, penutupan bar, hingga larangan pemerintah Thailand.

Mayor Polisi Narongsak Trairat, Wakil Gubernur Pos Distrik Ban Chang berujar, mereka kini menunggu Sukanda pulih agar bisa mewawancarainya.

Dave tampak berdoa setelah melempar istrinya dari lantai 7 di tengah pandemi virus corona
Dave tampak berdoa setelah melempar istrinya dari lantai 7 di tengah pandemi virus corona (Daily Mail)

Dia menjelaskan jajarannya menerima laporan pada Selasa (28/3/2020) pukul 14.30 waktu setempat, di mana ada pria asing yang bertengkar dengan istrinya.

Pelapor menyatakan bahwa Mitchell melempar si istri dari balkon lantai dan menderita lukar parah, di mana Mitchell hanya termenung dengan kegilaannya.

Trairat melanjutkan, ketika mereka datang, para tetangga sedang mencoba berkomunikasi dengan Mitchell di mana setelah dua jam, susananya menjadi lebih tenang.

"Si pria Inggris mengungkapkan dia bertengkar dengan istrinya karena kesal tak bisa kembali ke negaranya di tengah wabah," ucap Trairat.

Dia melanjutkan, pihaknya menunggu Mitchell untuk tenang sebelum melanjutkan interogasi dan mengungkap motif sebenarnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Stres dengan Lockdown Covid-19, Pria di Thailand Lempar Istrinya dari Lantai 7"

Ilustrasi
Ilustrasi (online.jefferson.edu)

Kemenkes Sebut Pandemi Corona Menambah Penderita Gangguan Jiwa Dua Kali Lipat di Indonesia

Apa yang dialami Dave ternyata juga terjadi di Indonesia.

Akibat pandemi virus corona, Kemenkes menyebut penderita gangguan jiwa meningkat hingga dua kali lipat.

Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI Bambang Wibowo mengatakan, wabah virus corona atau Covid-19 menyebabkan kesehatan jiwa masyarakat ikut terganggu.

Khususnya bagi kelompok masyarakat yang aktivitas perekonomian dan pekerjaannya terhenti akibat pandemi Covid-19.

Hal itu disampaikan Bambang saat peluncuran layanan psikologi Sehat Jiwa (Sejiwa) menghadapi pandemi Covid-19 melalui tayangan streaming Youtube KSP, Rabu (29/5/2020).

"Yang terdampak bukan hanya pasien Covid-19, ODP (Orang Dalam Pemantauan), OTG (Orang Tanpa Gejala), PDP (Pasien Dalam Pengawasan), orang sehat pun terdampak," kata Bambang.

"Ada kelompok rentan petugas medis, termasuk beberapa kelompok lansia, anak remaja, beberapa kelompok lain termasuk orang gangguan jiwa. Dampak Covid-19 ini luas, menyebabkan gangguan kesehatan jiwa," tambahnya.

Bambang juga menyebut, wabah virus corona menambah angka penderita gangguan jiwa di tengah masyarakat.

 UPDATE Corona Dunia 30 April 2020: 3,2 Juta Kasus, Kesembuhan Capai 1 Juta Kasus, Meninggal 228 Ribu

 UPDATE Virus Corona Nasional Kamis 30 April 2020: 9.771 Kasus, Jakarta 4 Ribu, Jawa Barat Capai 1009

Pemeriksaan wisatawan di sebuah bandara di Indonesia terkait pandemi corona
Pemeriksaan wisatawan di sebuah bandara di Indonesia terkait pandemi corona (Kompas.com)

Meski demikian, Bambang tak menyebut secara detail jumlah angka itu.

"Kita perhatikan dampak Covid-19 ini, bandingkan misalnya kasus lain, SARS dan dampak tsunami, wabah ini terjadi peningkatan gangguan kejiwaan dua kali lipat dibandingkan sebelumnya. Dampak bencana ini demikian besar," jelas Bambang.

Sebelumnya, Pemerintah meluncurkan layanan konseling psikologi bagi masyarakat ditengah pandemi virus corona (Covid-19).

Layanan konsultasi melalui layanan telepon ini diberi nama Sehat Jiwa (Sejiwa).

Layanan ini diluncurkan oleh Kantor Staf Presiden (KSP) dan dipimpin langsung oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko melalui tayangan streaming di akun Youtube KSP, pada Rabu (29/5/2020).

Moeldoko mengatakan, layanan Sejiwa ini diluncurkan bagi masyarakat yang saat ini menghadapi situasi yang tak menentu dan ditambah dengan banyaknya pemberitaan bohong yang meresahkan terkait kasus Covid-19.

"Sejiwa ini sangat penting karena masyarakat menghadapi situasi yang tidak menentu, ditambah lagi atau diperburuk oleh pemberitaan media sosial yang kadang-kadang banyak menyesatkan, hoaks, itu menambah kondisi yang tidak baik bagi masyarakat indonesia," kata Moeldoko.

Layanan ini dapat diakses melalui telepon ke nomor 119 ekstension 8.

Masyarakat yang butuh konsultasi psikologi ketika menelepon akan langsung terhubung dengan relawan yang memberikan konseling.

5 Cara Bijak Bersosial Media di Tengah Pandemi agar Kesehatan Mental Tetap Terjaga

Hampir semua orang saat ini memiliki sosial media yang bisa memperlancar komunikasi dan sosialisasi penggunanya.

Terlebih di tengah pandemi virus corona seperti saat ini, sosial media sangat penting untuk tetap terhubung dengan teman-teman dan keluarga.

Akan tetapi, sosial media juga bisa menimbulkan adiksi bagi penggunanya.

Berbagai informasi yang menyebar di sosial media kebanyakan belum diketahui kebenarannya, dan menebar kepanikan di tengah pandemi.

Berita-berita hoax juga banyak terjadi di sosial media sekarang ini, maka kita harus bisa dengan bijak menyaring informasi yang berasal dari sosial media.

Tentu saja, adanya informasi yang belum diketahui kebenarannya yang beredar di sosial media ini bisa berpengaruh pada kesehatan mental penggunanya.

Lalu, bagaimana agar tetap bijak mengunakan sosial media di tengah pandemi virus corona?

Berikut ini adalah cara agar tetap bijak dalam bersosial media agar kesehatan mental terjaga selama pandemi virus corona.

 5 Manfaat Bangun Pagi untuk Kesehatan Fisik dan Mental, dari Pola Makan hingga Konsentrasi

 Konser Musik #dirumahaja Usai, Inilah 5 Program Najwa Shihab untuk Bantu Lawan Corona

  • Batasi waktu dan tempat dalam menggunakan sosial media
Ilustrasi
Ilustrasi (Forbes)

Kebanyakan orang akan melihat sosial media sepanjang waktu, terlebih seperti keadaan sekarang yang mengharuskan seseorang untuk tetap berada di rumah.

Setidaknya mulailah membatasi melihat sosial media dan melakukan aktivitas lainnya di dalam rumah.

Sebab, melihat sosial media setiap saat bisa menimbulkan kecemasan yang berlebih, apalagi jika mendapatkan informasi yang belum tentu benar.

  • Jangan langsung percaya informasi yang ada di sosial media
Ilustrasi
Ilustrasi (venturebeat.com)

Banyak orang yang panik dan menyikapi informasi dari sosial media dengan serius tanpa memeriksa kebenarannya.

Lebih baik, cek fakta terlebih dahulu jika mendapatkan informasi dari sosial media, apalagi informasi yang berkaitan dengan pandemi virus corona.

Pemerintah memiliki beberapa website yang bisa diakses terkait informasi virus corona di Covid19.go.id.

  • Jangan meneruskan informasi yang tidak benar
Ilustrasi
Ilustrasi (TribunStyle.com Kolase/SemogJay)

Biasanya, informasi tidak benar atau hoax yang beredar di sosial media diteruska dan menjadi pesan berantai.

Lebih baik jangan teruskan informasi tersebut, karena akhirnya akan menyebabkan kepanikan yang lebih luas.

Lebih baik pesan berantai mengenai informasi yang tidak benar tersebut berhenti di kita dan jangan mempercayainya.

  • Lakukan diet sosial media
Ilustrasi
Ilustrasi (extra.ie)

Pada masa-masa pandemi, sebaiknya lakukan diet media sosial demi kesehatan mental.

Kurangi waktu melihat media sosial setidaknya 10 menit saja setiap harinya.

Selebihnya, lakukanlah aktivitas yang disukai seperti menonton film dan membaca.

  • Berinteraksi dengan orang sekitar
Ilustrasi
Ilustrasi (kidspot.com.au)

Ketika berada dirumah selama pandemi, lebih baik berinteraksi dengan keluarga daripada melihat sosial media.

Berinteraksi dengan keluarga dan memberikan pendapat-pendapat positif selama pandemi juga akan menguatkan anggota keluarga agar tidak stres dan kesehatan mental tetap terjaga dengan baik.

(TribunStyle.com/Anggie) Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kemenkes: Penderita Gangguan Jiwa Meningkat Dua Kali Lipat Akibat Pandemi Covid-19.

Sumber: Kompas.com
Tags:
virus coronaInggrisThailandlantai tujuhistriberdoaMitchell
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved