Sebut Soal Konspirasi di Balik Virus Corona, Jerinx SID Siap Disuntik Covid-19, Ajukan Syarat Ini
Nama Jerinx SID kembali menjadi perbincangan usai dirinya menyebutkan jika pandemi corona hanyalan bagian dari konspirasi global.
Penulis: Triroessita Intan
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
Tidak terima dengan tuduhan yang ditudingkan kepada dirinya kerana dianggap mendukung aksi teror penusukan Wiranto, Jerinx lalu menceritakan pengalamannya menjadi menjadi relawan saat tragedi Bom Bali pada tahun 2002 silam.
Menurut Jerinx, gara-gara tragedi Bom Bali itu ia kehilangan 3 orang temannya.
Bahkan sebagian rumah Jerinx hancur karena terkena dampak ledakan.
• 3 TNI Jabatan Dicopot Karena Istri Nyinyiri Wiranto di Medsos, Postingan Bella Saphira Jadi Sorotan
• POPULER - Baru 55 Hari Jadi Dandim Namun Dicopot, Sikap Kolonel Hendi Setelah Istri Sindir Wiranto
"Bom Bali 1 tahun 2002 anda di mana? Saya ada di rumah saya di Gang Poppies 2 Kuta, 100 meter dari lokasi bom, 3 teman saya meninggal, beberapa bagian rumah saya hancur.
Lalu, selama seminggu, bersama @gendovara saya jadi relawan di RS Sanglah, saat itu saya mengurus bagian logistik utk para relawan dokter dan tenaga medis dari Indonesia dan seluruh penjuru Dunia yg membantu mengurus jenazah korban.
Bisnis keluarga saya bangkrut hampir setahun setelah kejadian. Puluhan konser melawan terorisme saya gagas.
Banyak lagu SID yg saya tulis untuk melawan terorisme.
Anda di mana saat Bom Bali 1? Berapa kawan anda yang meninggal? Rumah anda porak poranda juga kah?
Apa yg sudah anda lakukan utk melawan terorisme? Masih menuduh saya membela teroris?" tulis Jerinx.

Suami Nora Alexandra itu mengungkapkan bahwa cuitannya di Twitter itu karena penasaran dengan motif pelaku yang menggunakan pisau kecil untuk menusuk Wiranto.
Jerinx menambahkan, menurut sepengetahuannya percobaan pembunuhan pejabat kelas elite dilakukan dengan senjata api atau bom bunuh diri.
Ia juga mempertanyakan aksi pelaku itu hanya untuk mencari sensasi atau tindakan yang ceroboh.
Sekali lagi Jerinx juga menekankan bahwa ia tidak mendukung aksi penusukan terhadap Wiranto itu.

"Masih tentang teror. Setahu saya, dalam sejarah politik global, percobaan pembunuhan thd pejabat kelas elite selalu dilakukan dengan senjata api/sniper atau bom bunuh diri.
Saya 100% penasaran saja kenapa ada yg memakai pisau? Apakah pelaku hanya mencari sensasi?