Ramadhan 2020
4 Dzikir yang Paling Disukai Allah, Amalan untuk Mendapat Pahala dan Ampunan di Bulan Ramadhan 2020
Berdzikir adalah amalan yang paling mudah namun memiliki banyak pahala, di antara banyaknya jenis zikir, ada empat dzikir yang disukai oleh Allah SWT.
Penulis: Anggie Irfansyah
Editor: Suli Hanna
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
Hasbunallah wanikmal wakil.
Artinya: “Cukuplah ALLAH sebagai penolong kami”
Bacaan dzikir ini menegaskan bahwa manusia tidak akan pernah dapat menolong dirinya sendiri.
Segala yang menimpa diri manusia, jika membutuhkan pertolongan maka serahkan pertolongan tersebut hanya kepada Allah SWT.
Lafadz ini berasal dari potongan ayat dalam Al-Quran Surat Ali Imran ayat 173 yang berbunyi:
الَّذِينَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَانًا وَقَالُوا حَسْبُنَا
اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
Allażīna qāla lahumun-nāsu innan-nāsa qad jama’ụ lakum fakhsyauhum fa zādahum īmānaw wa qālụ ḥasbunallāhu wa ni’mal-wakīl
Artinya: (Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka”, maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung”.
Lafadz ini juga pernah diucapkan oleh Nabi Ibrahim ketika akan dilemparkan ke dalam api, sebagaimana dijelaskan dalam hadist Nabi SAW:
“Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka,” maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab, “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung”. (HR. Bukhari no. 4563)

- Amalan dzikir 2
لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Laa Ilaha Illa Anta Subhanaka Inni Kuntu Minadzolimin
Artinya: “Tidak ada Yang yang sesungguhnya disembah tetapi engkau, ya Allah. Tulisan Suci engkau, sesungguhnya saya yakni dari orang yang membuat zalim.” (QS Al-Anbiya’ : 87)