Breaking News:

Virus Corona

Jubir Pemerintah Tegaskan: Pasien Virus Corona yang Sudah Sembuh Tidak Akan Menularkan Covid-19

Juru bicara pemerintah, Achmad Yurianto mengatakan, pasien yang telah sembuh dari Covid-19 tidak akan kembali menularkan penyakit tersebut.

Kolase TribunStyle, Kompas TV/Imron-Chandra, Unsplash/Viktor Forgacs
Achmad Yurianto (kiri), dan Ilustrasi Virus Corona (kanan) 

TRIBUNSTYLE.COM - Hingga kini, pasien terinfeksi virus corona kian bertambah.

Namun meski begitu, pasien yang dinyatakan sembuh dari virus corona ini juga mengalami peningkatan.

Terkait hal ini, Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan, pasien yang telah sembuh dari Covid-19 tidak akan kembali menularkan penyakit tersebut.

Yuri menegaskan, masyarakat harus memahami hal ini dengan baik.

"Kami mohon masyarakat agar paham betul bahwa pasien-pasien Covid-19 yang sudah sembuh, mereka tidak akan menularkan penyakitnya (Covid-19) lagi," ujar Yuri dalam konferensi pers yang digelar di Graha BNPB, Sabtu (18/4/2020).

Sebab, kata dia, syarat seorang pasien dinyatakan sembuh dari Covid-19 adalah jika yang bersangkutan sudah menjalani serangkaian perawatan dan pemeriksaan.

ANDAI Wanita Ahli Ini Tidak Dibungkam China, Corona Takkan Bikin Dunia Menderita, Inilah Sosoknya

Bolehkah Buka Puasa Bersama saat Ramadan di Tengah Pandemi Corona? Ini Aturan dari Kemenag

Achmad Yurianto
Achmad Yurianto (Kolase TribunStyle (Humas BNPB/Dume Harjuti Sinaga, Shutterstock))

Kemudian, dari hasil pemeriksaan itu dipastikan bahwa pasien tersebut telah negatif Covid-19.

"Karena persyaratan sembuh adalah bahwa diyakinkan dia negatif (Covid-19) di dalam tubuhnya," tegas Yuri.

Sebelumnya, Yurianto mengonfirmasi penambahan pasien Covid-19 yang sudah sembuh hingga Sabtu (18/4/2020) siang ada 24 orang.

Dengan demikian, total pasien Covid-19 yang sembuh setelah melalui dua kali pengetesan berjumlah 631 orang.

"Ada 24 kasus sembuh, sehingga total menjadi 631 orang," kata Achmad Yurianto, di Graha BNPB, Jakarta pada Sabtu sore.

Dalam periode yang sama, kasus positif Covid-19 bertambah 325 pasien.

Dengan demikian, jumlah total kasus Covid-19 di Indonesia ada 6.248 orang, terhitung sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.

"Sampai hari ini ada 325 kasus baru, sehingga total 6.248 orang," ucap Yuri.

Kemudian, ada penambahan 15 pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

"Ada (penambahan) 15 pasien meninggal, sehingga totalnya menjadi 535," ujar Achmad Yurianto.

Data orang dalam pemantauan (ODP) yang disebutkan Yuri berjumlah 176.344 orang.

Sementara itu, pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 12.979.

Pasien Covid-19 telah menyebar di 34 provinsi di Indonesia, dengan rincian 221 kabupaten/kota yang terdampak. (Kompas.com/Dian Erika Nugraheny).

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemerintah: Pasien yang Sudah Sembuh Tidak Akan Menularkan Covid-19"

Wanita ini menunjukkan proses dilakukannya tes swab
Wanita ini menunjukkan proses dilakukannya tes swab (TribunStyle.com/kolase)

BETAPA Tidak Nyaman Test Swab Corona, Stik Kecil Masuk Lubang Hidung, Meringis Menahan Ngilu

Seorang wanita membagikan kisahnya saat melakukan swab test (uji deteksi corona lewat dahak di tenggorokan) untuk mengetahui paparan virus Covid-19 di kerongkongan. Ia nampak mengerang kesakitan, saat stik dengan panjang sekitar 10 cm itu dimasukkan paksa ke lubang hidung, tembus tenggorokan. Sampai ngilu dan merintih 'Ookkhhhh!'

Virus corona kini makin merebak di seluruh dunia.

Di setiap harinya, angka kasus terinfeksi virus ini semakin bertambah dan tak terelakkan.

Kendati demikian, pemerintah di seluruh dunia juga telah mengupayakan berbagai cara agar masyarakat dapat terhindar dari virus ini.

Upaya yang dilakukan meliputi imbauan untuk menjaga jarak, karantina wilayah dan selalu menjaga kesehatan.

Berbagai tes dilakukan untuk mendeteksi terpaparnya virus corona di tubuh seseorang.

 Benarkah Pasien yang Sembuh dari Covid-19 Menjadi Kebal dari Virus Corona? Begini Penjelasan WHO

 Fakta-fakta Puluhan Tenaga Medis RSUP Kariadi Semarang Positif Corona, Terungkap Kronologinya

pasien virus corona memperlihatkan proses tes swab
pasien virus corona memperlihatkan proses tes swab (twitter @PanamaRedin215)

Misalnya dengan cara rapid test dan swab test.

Pada perkembangannya tes swab dinilai lebih akurat untuk mendeteksi paparan virus corona pada seseorang.

Baru-baru ini sebuah video seseorang yang menunjukkan proses melakukan tes swab viral di dunia maya.

Banyak orang yang belum mengetahui bagaimana cara menjalankan tes ini.

Seorang wanita di Florida, Amerika Serikat memberitahu agar warganet tidak lagi penasaran dengan tes swab.

Mengerang menahan rasa sakit

Pemilik akun twitter @PanamaRedin215 mengunggah video tersebut pada awal bulan April.

"Jika Anda bertanya-tanya seperti apa virus Corona itu diuji. #CoronavirusUSA#coronavirustesting," tulis wanita ini tergolek lemas di sebuah rumah sakit.

Ia menunjukkan bagaimana proses dilakukannya tes swab untuk mendeteksi virus corona.

Mula-mula sang dokter bertanya akan kesiapan wanita ini.

"Ready? 3..2..1," ujar dokter yang mengenakan pakaian alat pelindung diri memberi aba-aba.

Saat tenaga medis akan memasukkan alat tes swab ke hidung pasien
Saat tenaga medis akan memasukkan alat tes swab ke hidung pasien (twitter @PanamaRedin215)

Tenaga medis itu membawa sebuah stik kecil dan panjang untuk dimasukkan ke dalam salah satu lubang hidung wanita ini.

Saat memasukkan kedalam hidung, dokter nampak tak segan-segan dan mendorong ke dalam hidung pasiennya.

Ekspresi wanita itu terlihat sangat tidak nyaman.

Bagaimana tidak, stik panjang itu dibenamkan dalam hidung sepanjang 10 cm.

Ia bahkan berteriak kecil karena menahan nyeri yang ditimbulkan akibat stik kecil yang digunakan untuk tes swab.

Tak sampai di situ, pasien ini harus menunggu stik itu dicabut dari lubang selama kurang lebih 50 detik.

Ia mengernyitkan dahi dan mengerang seperti orang kesakitan.

Nampak sekali ia sangat tegang menunggu detik-detik pencabutan.

Setelah tiba waktunya, dokter itu mencabut tes swab dengan perlahan.

Pemilik video ini kembali berteriak karena menahan sakit saat sang dokter menarik alat tersebut.

Dalam utas twitter milik @PanamaRedin215 ia menambahan sebuah cuitan.

Menurut dirinya, bagian terburuk dari terpapar virus corona bukanlah ujian.

Namun ia menyebutkan jika bagian terburuk adalah mati sendirian.

Bukan tanpa alasan ia mengutarakan hal tersebut.

Seperti yang diketahui, ketika sudah terpapar dan harus dikarantina di rumah sakit, tentunya tidak ada lagi anggota keluarga yang dapat menjenguk dan menemani.

Bagian terburuk selanjutnya adalah jika telah mengalami kegagalan pernapasan, tenaga medis hanya bisa memberi tahu keluarga jika anda telah meninggal.

Pemakaman dari pasien terpapar virus corona pun hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis yang telah ditunjuk.

Kemudian, tak ada keluarga yang bisa mengiringi menuju pemakaman dan hanya dapat mendoakan dari jauh.

Di akhir kalimat, wanita ini mengimbau seluruh orang agar tetap di rumah untuk memutus penyebaran virus corona dan tak mengalami hal yang telah dikatakan olehnya.

(TribunStyle.com/TsaniaF)

 5 Tips Mengendalikan Stres Saat Work From Home di Tengah Pandemi Virus Corona

 Tangis Perawat Pasien Corona di India, Dibayar Rp 6.000 per Hari: Bagaimana Jika Kami Terinfeksi?

Sumber: Kompas.com
Tags:
virus coronaCovid-19Achmad Yurianto
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved