Ramadan 2020
5 Cara Mengatasi Bau Mulut Saat Menjalankan Puasa di Bulan Ramadan
Bau mulut yang terjadi ketika menjalankan puasa ternyata bisa diatasi dengan berbagai cara berikut ini.
Penulis: Anggie Irfansyah
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
TRIBUNSTYLE.COM - Bau mulut yang terjadi ketika menjalankan puasa ternyata bisa diatasi dengan berbagai cara berikut ini.
Ramadan sebentar lagi tiba, di bulan suci Ramadan umat muslim wajib melakukan ibadah puasa selama 30 hari.
Saat menjalankan ibadah puasa, mulut akan kering karena tidak mengonsumsi air.
Kondisi ini tentu saja akan menyebabkan bau mulut yang tidak sedap.
Bau mulut yang tidak sedap ini akan mengganggu aktivitas, terlebih jika bertemu dengan orang lain.
• MARHABAN Ya Ramadan, Jadwal Puasa 1441 H, Bacaan Niat Berbuka, Sahur & Tarawih, Mulai 24 April 2020
• Masa Darurat Diperpanjang 91 Hari, Masyarakat Bakal Jalani Puasa & Idul Fitri Kondisi Darurat Corona

Ternyata, meski sedang berpuasa, ada bebrapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi bau mulut yang tidak sedap ini.
Bagaimanan caranya mengatasi bau mulut yang tidak sedap selama berpuasa? Simak penjelasannya berikut ini.
- Banyak minum air saat berbuka dan sahur

Saat berbuka dan sahur tentunya kita akan memakan makanan kemudian mengisi kebutuhan air dengan minum.
Untuk mengatasi bau mulut saat berpuasa, perbayaklah miinum air putih ketika berbuka atau sahur.
Minum air putih akan membantu produksi air liur dalam mulut.
Jika produksi air liur ini lancar, maka bisa membantu mulut gar tetap bersih dan segar sepanjang hari.
- Bersihkan karang gigi

Untuk menghindari bau mulut saat berpuasa, pergilah ke dokter gigi untuk melakukan scaling atau membersihkan karang gigi.
Keadaan mulut yang tidak bersih dan banyaknya karang gigi bisa menyebabkan bau mulut.
Sebelum bulan Ramadan tiba, sempatkan untuk konsultasi ke dokter gigi dan membersihkan karang gigi.
- Mengonsumsi teh hijau

Selain meminium ait putih saat buka dan sahur, mengonsumsi teh hijau juga bisa dilakukan untuk mengatasi bau mulut.
Akan tetapi, teh hijau harus dikonsumsi tanpa gula agar manfaatnya lebih banyak.
Teh hijau mengandung zat polypenol yang bisa membantu membersihkan bakteri di area saluran napas.
Selain iitu, teh hijau juga efektif untuk mengurangi gangguan pernapasan.
- Rajin sikat gigi

Tetaplah sikat gigi dua kali sehari atau setelah berbuka puasa dan sebelum waktu imsak.
Sikat gigi secara rutin akan menghilangkan bau mulut dan membuat gigi dan mulut tetap sehat selama menjalankan ibadah puasa.
- Hindari makanan yang berbau menyengat

Saat berbuka puasa, ada berbagai menu makanan yang bisa menjadi pilihan.
Akan tetapi, sebisa mungkin hindari makanan yang memiliki bau menyengat seperti jengkol ataupun pete.
Tahanlah dulu selama sebulan untuk tidak mengonsumsi makanan tersebut.
Sebab, jengkol atau pete bisa menjadi salah satu penyebab bau mulut yang tidak sedap, terlebih saat menjalankan ibadah puasa.
(TribunStyle.com/Anggie)
• 6 Manfaat Puasa Syawal bagi Kesehatan juga Penyempurna Pahala Puasa Ramadhan
• Bayar Utang Puasa Ramadhan / Qadha Dulu atau Langsung Melaksanakan Puasa Syawal ? Ini Penjelasannya

MARHABAN Ya Ramadan, Jadwal Puasa 1441 H, Bacaan Niat Berbuka, Sahur & Tarawih, Mulai 24 April 2020
Pemerintah memang belum memutuskan kapan 1 Ramadhan 1441 H dimulai.
Rencananya pemerintah akan menentukan jadwal awal puasa 1 Ramadhan 1441 H pada 23 April 2020.
Namun Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa Ramadhan 1441 H jatuh pada hari Jumat 24 April 2020.
Sebagai pengingat, Anda bisa menyimak bacaan niat puasa Ramadhan 2020, niat buka puasa dan bacaan niat sholat Tarawih di artikel ini.
Seperti diberitakan, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika menyebut penentuan 1 Ramadhan 1441 Hijriyah akan ditentukan pada 23 April 2020.
Hal terkait penentuan awal Ramadhan 2020 ini dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Seperti yang diketahui keteraturan peredaran Bulan dalam mengelilingi Bumi, dan Bumi dengan Bulan dalam mengelilingi Matahari memungkinkan manusia untuk mengetahui penentuan waktu.
Informasi terkait hal ini disampaikan melalui siaran pers dari website bmkg.go.id, Kamis (9/4/2020).
Penentuan awal bulan Hijriah yang didasarkan pada peredaran Bulan mengelilingi Bumi.
Penentuan awal bulan Hijriah ini sangat penting bagi umat Islam dalam penentuan awal tahun baru Hijriah, awal bulan Ramadhan, hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha.
BMKG memberikan data tanda waktu dalam penentuan awal bulan Hijriah.
Untuk itu BMKG menyampaikan informasi Hilal saat Matahari terbenam, pada hari Kamis, tanggal 23 April 2020 M sebagai penentu awal bulan Ramadlan 1441 H.
Konjungsi akan kembali terjadi pada hari Kamis, 23 April 2020 M, pukul 02.26 UT atau pukul 09.26 WIB atau pukul 10.26 WITA atau pukul 11.23 WIT.
Di wilayah Indonesia pada tanggal 23 April 2020, waktu Matahari terbenam paling awal adalah pukul 17.32 WIT di Merauke, Papua dan waktu Matahari terbenam paling akhir adalah pukul 18.46 WIB di Sabang, Aceh.
Dengan memerhatikan waktu konjungsi dan Matahari terbenam, dapat dikatakan konjungsi terjadi sebelum Matahari terbenam tanggal 23 April 2020 di wilayah Indonesia.
Secara astronomis pelaksanaan rukyat Hilal penentu awal bulan Ramadlan 1441 H bagi yang menerapkan rukyat dalam penentuannya adalah setelah Matahari terbenam tanggal 23 April 2020.
Sementara bagi yang menerapkan hisab dalam penentuan awal bulan Ramadlan 1441 H, perlu diperhitungkan kriteria-kriteria hisab saat Matahari terbenam tanggal 23 April 2020 tersebut.
Ini akan menentukan apakah Ramadhan jatuh pada 24 April atau 25 April 2020.
- Waktu Konjungsi (Ijtima') dan Waktu Terbenam Matahari
- Peta Ketinggian
- Hilal
- Peta Elongasi
- Peta Umur Bulan
- Peta Lag
- Peta Fraksi Illuminasi Bulan
- Objek Astronomis Lainnya yang Berpotensi Mengacaukan Rukyat Hilal
- Data Hilal saat Matahari Terbenam untuk Kota-kota di Indonesia
PP Muhammadyah Sudah Tetapkan Jadwal Puasa Ramadhan 2020
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadhan 2020 jatuh pada Jumat, 24 April 2020.
Hal ini tertuang dalam Maklumat PP Muhammadiyah nomor 01/MLM/I.0/E/2020 yang diunggah di situs resmi PP Muhammadiyah.
Dalam maklumat tersebut, penetapan 1 Ramadhan 1441 H/2020 berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
Ijtimak jelang Ramadan 1441 H terjadi pada Kamis Wage, 23 April 2020 pukul 09.29.01 WIB.
Tinggi Bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta ( f= -07°48¢ (LS) dan l= 110°21¢BT ) = +03°53¢09²(hilal sudah wujud).
Sementara di seluruh wilayah Indonesia, pada saat terbenam Matahari, Bulan berada di atas ufuk.
Selain itu, satu di antara organisasi besar umat Islam di Indonesia ini juga telah menentukan 1 Syawal 1441 H.
Menurut PP Muhammadiyah, 1 Syawal 1441 H jatuh pada Minggu, 24 Mei 2020.
Ijtimak jelang Syawal 1441 H terjadi pada Sabtu Wage, 23 Mei 2020 pukul 00.41.57 WIB.
Tinggi Bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta (f= -07°48¢ (LS) dan l= 110°21¢BT) = +06°43¢31²(hilal sudah wujud).
Sementara di seluruh wilayah Indonesia, pada saat terbenam Matahari, Bulan berada di atas ufuk.
Berikut penetapan hasil hisab Ramadhan hingga Zulhijah dari PP Muhammadiyah:
- 1 Ramadan 1441 H jatuh pada hari Jumat Kliwon, 24 April 2020
- 1 Syawal 1441 H jatuh pada hari Minggu Kliwon, 24 Mei 2020
Niat Puasa Ramadan dan Doa Buka Puasa Beserta Niat Salat Tarawih
1. Bacaan niat puasa
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i fardhi syahri ramadhaana haadzihis sanati lillahi ta'aala.
Terjemahannya, "Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala."
2. Doa buka puasa
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthartu birahmatika yaa arhamar raahimiin
Terjemahannya, "Ya Allah keranaMu aku berpuasa, denganMu aku beriman, kepadaMu aku berserah dan dengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmat MU, wahai Allah Tuhan Maha Pengasih."
3. Niat salat tarawih sebagai imam
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى
"Ushallii sunnatat-taraawiihi rak'ataini mustaqbilal qiblati imaaman lillahi ta'alaa"
Niat salat sunah tarawih sendirian
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
"Ushallii sunnatat-taraawiihi rak'ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta'alaa"
Terjemahannya, "Saya niat salat sunah tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala."
4. Niat salat tarawih sebagai ma'mum
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Usholli sunnatat-taraawiihi rak'ataini mustaqbilal qiblati ma'muuman lillaahi ta'alaa
Terjemahannya, "Saya niat salat sunah tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta'ala
Bisa Dibaca Sekaligus Awal Ramadhan untuk Sebulan Penuh?
Puasa hukumnya wajib dilakukan bagi seluruh umat Islam.
Ada orang mengatakan bahwa niat puasa Ramadhan bisa dilakukan sekaligus di awal Ramadhan.
Dengan niat sebulan penuh itu, ia mungkin berharap tidak perlu berniat setiap malam sebelum puasa pada keesokan siangnya.
Perihal ini Syekh Taqiyyuddin Abu Bakar bin Muhammad Al-Hishni dalam Kifayatul Akhyar menerangkan sebagai berikut.
ولا يصح الصوم إلا بالنية للخبر. ومحلها القلب, ولايشترط النطق بها بلا خلاف, وتجب النية لكل ليلة لان كل يوم عبادة مستقلة , ألا ترى أنه لا يفسد بقية الأيام بفساد يوم منه. فلو نوى الشهر كله, صح له اليوم الأول على المذهب.
Terjemahannya, “Puasa tidak sah tanpa niat. Keharusan niat didasarkan pada hadis. Tempat niat itu di hati. Karenanya, niat tidak disyaratkan secara lisan. Ketentuan ini disepakati bulat ulama tanpa perbedaan pendapat.
Niat puasa wajib setiap malam.
Karena, puasa dari hari ke hari sepanjang Ramadhan merupakan ibadah terpisah.
Coba perhatikan, bukankah puasa Ramadhan sebulan tidak menjadi rusak hanya karena batal sehari?
Kalau ada seseorang memasang niat puasa sebulan penuh di awal Ramadhan, maka puasanya hanya sah di hari pertama.
Demikian pendapat madzhab ini (Madzhab Syafi’i),” (Lihat Taqiyuddin Abu Bakar Al-Hishni, Kifayatul Akhyar).
Adapun niat puasa sekaligus sebulan penuh adalah pandangan dari Madzhab Hanafi.
Menurut Madzhab Hanafi, puasa seseorang dengan niat sebulan penuh di awal Ramadhan dinilai sah meskipun ia tidak menetapkan niat puasa setiap malam.
Kendati demikian, mereka juga tetap menganjurkan orang yang telah melakukan niat puasa wajib sebulan penuh di awal Ramadhan untuk mengulang niat puasa di setiap malam Ramadhan.
Karenanya, melihat keistimewaan puasa Ramadhan itu, seseorang wajib memasang niat setiap malam.
Untuk menghindari lupa niat, ada baiknya seseorang mengikuti tarawih berjamaah, dan mengucapkan niat usai sholat Isya, atau Tarawih. (*)
Sebagian artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Penjelasan BMKG, Awal Puasa 1 Ramadhan 1441 H Ditentukan pada 23 April 2020