Bayar Utang Puasa Ramadhan / Qadha Dulu atau Langsung Melaksanakan Puasa Syawal ? Ini Penjelasannya
Inilah penjelasan mengenai membayar utang puasa Ramadhan / qadha dulu atau langsung melaksanakan puasa Syawal.
Penulis: Listusista Anggeng Rasmi
Editor: Mohammad Rifan Aditya
TRIBUNSTYLE.COM - Inilah penjelasan mengenai membayar utang puasa Ramadhan / qadha dulu atau langsung melaksanakan puasa Syawal.
Setelah bulan Ramadhan berakhir, tibalah bulan Syawal.
Di bulan Syawal terdapat sunah yang sangat dianjurkan yakni puasa Syawal.
Puasa Syawal hukumnya sunah muakkadah, amalan yang sangar dianjurkan.
Dalam melaksanakan puasa Syawal, bisa dimulai setelah Hari Raya Idul Fitri, selama 6 hari di bulan Syawal.
Puasa Syawal mulai bisa dilaksanakan pada tanggal 2 Syawal dan lebih utama jika dilaksanakan secara berurutan selama 6 hari.

• LENGKAP! Niat Puasa Syawal dengan Tulisan Arab dan Latin, Ini Tata Cara, Ketentuan & Keutamaannya
• 4 Amalan Sunnah yang Dianjurkan Dilakukan di Bulan Syawal, Mulai dari Puasa Hingga Menikah!
• Hukum Puasa Syawal Dahulu Sebelum Puasa Ganti Ramadhan, Begini Penjelasan Ustaz Abdul Somad
Kemudian apakah harus membayar hutang puasa Ramadhan / puasa ganti (Qadha) terlebih dahulu sebelum melaksanakan puasa Syawal?
Seperti yang diketahui, bagi muslimah, secara umum pasti memiliki udzur saat Ramadhan yang membuatnya tidak boleh berpuasa, yaitu datangnya haid.
Karena haid, muslimah tidak bisa melaksanakan puasa dan harus menggantinya setelah berakhirnya bulan Ramadhan.
Dikutip TribunStyle.com dari kabarmakkah.com, meskipun besarnya keutamaan puasa syawal, namun akan lebih baik jika menunaikan dahulu tanggungan atau qadha puasa Ramadhan.
Hal itu dikarenakan perkara wajib lebih diutamakan dibanding perkara yang sunnah.
Sementara bagi yang tetap bersikukuh melaksanakan puasa syawal namun belum sempurna puasa Ramadhannya, maka puasa syawalnya dianggap sebagai puasa biasa berdasarkan perkataan Rasulullah yang berbunyi:
“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim)
Jadi, apabila puasa Ramadhannya belum sempurna karena masih ada tanggungan puasa, maka tanggungan tersebut harus ditunaikan terlebih dahulu agar mendapatkan pahala semisal puasa setahun penuh.
Apabila seseorang menunaikan puasa Syawal terlebih dahulu dan masih ada tanggungan puasa, maka puasanya dianggap puasa sunnah muthlaq (puasa sunnah biasa) dan tidak mendapatkan ganjaran puasa Syawal