Berita Terpopuler
POPULER Ini Sosok Gadis yang Pernah Disebut Jadi Kekasih Pangeran Brunei Abdul Mateen
Pangeran muda dari Brunei, Abdul Mateen, kembali mencuri perhatian dan viral di media sosial.
Penulis: galuh palupi
Editor: vega dhini lestari
TRIBUNSTYLE.COM - Kisah Pangeran tampan dari negeri dongeng mungkin sempat membuat kita terbuai semasa kecil dulu.
Tapi siapa sangka memang ada sosok-sosok pangeran dari kerajaan yang di kehidupan nyata tak kalah mencuri perhatian.
Kali ini pangeran muda dari Brunei Darussalam, Abdul Mateen, kembali mencuri perhatian dan viral di media sosial.
Hal ini terjadi saat beredar sebuah video Tik Tok yang memperlihatkan Pangeran Abdul Mateen yang ikut mendampingi Sultan Brunei Darussalam, Sultan Hassanal Bolkiah saat melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia.
Momen tersebut rupanya terjadi pada bulan Mei 2019 lalu.
Pesonanya yang gagah dan tampan justru membuat para wanita Indonesia mendadak mengidolakannya.
Lantas, bagaimana sebenarnya kehidupan dari anak Sultan Brunei ini?
• Viral Video Perut Buaya Dibedah, Ditemukan Anak 7 Tahun di Dalamnya, Ini Kronologi Kejadian

Pangeran Abdul Mateen merupakan anak ke-10 dari Sultan Brunei.
Ia adalah anak dari istri kedua Sultan yang bernama Mariam.
Pangeran Abdul Mateen menerima pendidikan dasar di sekolah St. Andrew.
Dia melanjutkan pendidikan menengahnya di Paduka Seri Begawan Sultan Science College dan Sekolah Internasional Jerudong, keduanya merupakan sekolah terbaik di Brunei.
Pada Mei 2010, Pangeran Abdul Mateen diterima di Kursus Komisioning untuk Perwira Tentara Reguler bersama dengan 200 rekrut di Royal Military Academy Sandhurst.
Pada bulan April 2011, Pangeran Abdul Mateen lulus dari kursus komisioning sebagai perwira kadet dari Royal Military Academy Sandhurst, Inggris dan naik pangkat menjadi Letnan Dua.
Pada Juli 2014, Pangeran Abdul Mateen setuju untuk menghadiri dan menerima penganugerahan gelar Sarjana Seni Politik Internasional dari King's College London di Barbican Centre di London.
Pada Juli 2016, Pangeran Abdul Mateen dianugerahi gelar Master of Arts dalam Studi Internasional dan Diplomasi dari The School of Oriental and African Studies, University of London.