Breaking News:

Virus Corona

AS & Kota New York Kini Jadi Pusat Virus Corona, 20.577 Total Kematian, 2000 Meninggal Dalam Sehari

Amerika Serikat (AS) dan kota New York kini menjadi pusat virus corona dunia, 20.577 total kematian, 2000 meninggal dalam sehari, ini yang terjadi.

Penulis: Dhimas Yanuar Nur Rochmat
Editor: vega dhini lestari
ANGELA WEISS / AFP
Seorang petugas medis sedang membawa jenazah pasien corona di sebuah rumah sakit di Brooklyn, New York, Amerika Serikat, untuk dipindahkan ke truk pendingin. 

Pada Jumat (10/4/2020), presiden 73 tahun itu menyatakan sudah membentuk dewan yang khusus menangani dampak medis maupun ekonomi.

Donald Trump menerangkan, dewan itu pada pekan depan bakal membantunya terkait "keputusan besar yang akan diambil" untuk mengatasi kolapsnya ekonomi.

Cara Pendaftaran Tim Penanganan Tes Covid-19 BIN, yang Lolos akan Diprioritaskan Jadi PNS

Nekat Curi Kompor di Sekolah yang Libur karena Corona, Maling Tinggalkan Jejak ini di Papan Tulis

WASHINGTON, DC - 02 MARET: (Kiri) Wakil Presiden AS Mike Pence dan Presiden AS Donald Trump (Kanan) memimpin pertemuan dengan tim khsus virus corona AS dan eksekutif farmasi di Ruang Kabinet Gedung Putih pada 2 Maret 2020 di Washington, DC. Presiden Trump dan tim khusus virus corona bertemu dengan perwakilan perusahaan farmasi yang secara aktif bekerja untuk mengembangkan vaksin COVID-19.
WASHINGTON, DC - 02 MARET: (Kiri) Wakil Presiden AS Mike Pence dan Presiden AS Donald Trump (Kanan) memimpin pertemuan dengan tim khsus virus corona AS dan eksekutif farmasi di Ruang Kabinet Gedung Putih pada 2 Maret 2020 di Washington, DC. Presiden Trump dan tim khusus virus corona bertemu dengan perwakilan perusahaan farmasi yang secara aktif bekerja untuk mengembangkan vaksin COVID-19. (Drew Angerer / Getty Images / AFP)

New York pusat virus corona Amerika Serikat

New York memiliki jumlah kasus Covid-19 terbanyak di dunia, dan sekitar separuh korban meninggal di Amerika Serikat ( AS) akibat virus corona ada di sana.

Mengapa itu bisa terjadi, dan apa yang bisa diupayakan pemerintah untuk mengatasinya?

Kota padat

Lapor AFP dilansir Kompas.com jumlah terinfeksi virus corona di New York melebihi negara-negara Eropa dengan dampak terparah seperti Italia dan Spanyol.

Gubernur New York Andrew Cuomo berulang kali telah mengatakan, bahwa kepadatan dan jumlah pengunjung asing menjadikan New York City tempat penyebaran ideal untuk penyakit menular.

Ibu kota keuangan AS tersebut berpopulasi 8,6 juta jiwa. Ada 10.000 orang per kilometer persegi, menjadikannya kota terpadat di Negeri "Uncle Sam".

 

Virus corona di New York, Amerika Serikat ketika jenazah dimasukkan ke dalam bak truk pendingin karena rumah sakit penuh sesak pada (29/3/2020).
Virus corona di New York, Amerika Serikat ketika jenazah dimasukkan ke dalam bak truk pendingin karena rumah sakit penuh sesak pada (29/3/2020). (Buzzfeednews/Twitter)

Keterlambatan persiapan

Pada 2 Maret ketika kasus kedua dikonfirmasi di New Rochelle bagian utara NYC, Cuomo mengatakan sistem perawatan kesehatannya adalah yang terbaik "di planet ini."

"Kami bahkan tidak berpikir itu akan sama buruknya dengan di negara lain," tambahnya saat itu, dikutip dari AFP.

Setelah banyak keraguan melingkupi, akhirnya Wali Kota New York City Bill de Blasio mengumumkan penutupan sekolah, bar, dan restoran mulai 16 Maret.

Cuomo dan de Blasio dari Partai Demokrat selama berminggu-minggu telah menyesalkan keterlambatan administrasi Trump dalam menjalankan tes Covid-19 di negara-negara bagian.

Bahkan sampai sekarang jumlah tesnya belum mencukupi.

Halaman
123
Sumber: TribunStyle.com
Tags:
virus coronaAmerika SerikatNew Yorkupdate virus corona hari ini
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved