Hukum Berpuasa Setelah Malam Nisfu Syaban yang Jatuh pada 8 April 2020, Simak Penjelasan Para Ulama
Setelah malam nisfu Syaban, apakah masih bisa menjalankan ibadah puasa? simak penjelasan para ulama.
Editor: Ika Putri Bramasti
Ada pula ulama yang mengatakan, puasa setelah nisfu Syaban dilarang agar umat muslim dapat menyiapkan tenaga dan kekuatan untuk berpuasa di bulan Ramadan.
Meski demikian, ulama dari mazhab Syafi’i pun tetap membolehkan puasa sunnah bagi orang yang terbiasa mengerjakannya.
Seperti mengerjakan puasa senin dan kamis, puasa ayyamul bidh, puasa nadzar, puasa qadha, ataupun orang yang sudah terbiasa mengerjakan puasa dahar.
Sementara menurut ulama lain, khususnya selain mazhab Syafi’i, hadis di atas dianggap lemah dan termasuk hadis munkar, karena ada perawi hadisnya yang bermasalah.
Dengan demikian, sebagian ulama tidak melarang puasa setelah nisfhu Syaban selama dia mengetahui kapan masuknya awal Ramadhan.
Ibnu Hajar al-‘Asqalani dalam Fathul Bari mengatakan:
وقال جمهور العلماء يجوز الصوم تطوعا بعد النصف من شعبان وضعفوا الحديث الوارد فيه وقال أحمد وبن معين إنه منكر
“Mayoritas ulama membolehkan puasa sunnah setelah nisfu Sya’ban dan mereka melemahkan hadis larangan puasa setelah nishfu Syaban. Imam Ahmad dan Ibnu Ma’in mengatakan hadis tersebut munkar”
Dengan demikian, ulama berbeda pendapat terkait hukum puasa sunnah mutlak setelah nisfu Sya’ban, karena mereka berpeda pendapat dalam memahami dan munghukumi hadis larangan puasa setelah nisfu Sya’ban.
Akan tetapi, pada sisi lain, mereka sepakat akan kebolehan puasa sunnah bagi orang yang sudah terbiasa melakukannya, seperti puasa senin kamis, puasa daud, puasa dahar, dan lain-lain.
Dibolehkan juga puasa bagi orang yang ingin membayar kafarah, qadha puasa, dan orang yang ingin melanjutkan puasa setelah puasa nisfu Sya’ban.
(TribunnewsWiki.com/Niken Aninsi)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul Malam Nisfu Syaban Jatuh Pada 8 April 2020, Bagaimana Hukum Berpuasa Setelah Malam Nisfu Syaban?