Breaking News:

Virus Corona

Studi Sebut Jumlah Kematian Virus Corona Italia Seharusnya 2 Kali Lipat, Banyak yang Tewas di Rumah

Jumlah kematian karena virus corona di Italia diduga bisa 2 kali lipat dari yang tertulis, ahli sebut banyak warga yang tewas di rumah masing-masing.

ANDREAS SOLARO / AFP
Warga Italia bernyanyi, melambaikan tangan, dan bertepuk tangan di sebelah spanduk bertuliskan "Forza ragazzi #andratuttobene, restiamo a casa" (Ayo, teman-teman #semuaakanbaikbaiksaja, tinggal di rumah saja), saat flash mob "Una canzone per l'Italia" ( Lagu untuk Italia) di distrik Magliana di Roma pada 15 Maret 2020. 

TRIBUNSTYLE.COM - Jumlah kematian karena virus corona di Italia diduga bisa 2 kali lipat dari yang tertulis, ahli sebut banyak warga yang tewas di rumah masing-masing.

Penanganan virus corona di Italia sendiri sebenarnya sudah maksimal.

Namun mirisnya, lockdown dan social distancing masih tak bisa menangkal virus corona Covid-19, dan membuat negara itu harus terpuruk.

Dilansir dari Worldometer, total kasus terkonfirmasi positif virus corona berjumlah 128.948 jiwa.

Belum lagi catatan kematian yang berjumlah 15.887 jiwa dengan 21.815 pasien dinyatakan sembuh.

Namun sebuah penilitan tentang catatan kematian di Italia dikutip dari Kompas.com pada (6/4/2020), mengatakan bahwa jumlah korban jiwa bisa saja mencapai dua kali lipat yang tertulis secara resmi.

Studi yang terhitung baru ini menuliskan tentang catatan kematian dengan jumlah kematian di Provinsi Bergamo, Lobardia, Italia.

UPDATE Terbaru Virus Corona di Dunia, 45.595 Kondisi Parah, 69.471 Meninggal Dunia

10 Negara Terbanyak Korban Virus Corona, Indonesia Rendah, Bandingkan dengan 55 Negara Terpadat

Foto truk militer tentara Italia di Bergamo, Lombaridia.
Foto truk militer tentara Italia di Bergamo, Lombaridia saat wabah virus corona melanda pada bulan Maret. (Twitter)

Mereka menuliskan bahwa sebenarnya bisa saja kematian di rumah warga ada lebih dari dua kali lipat jumlah resmi yang didapatkan dari catatan kematian di rumah sakit.

Perjuangan global untuk menyelamatkan jiwa di Italia sekarang berpusat pada peningkatan pasokan ventilator rumah sakit.

Namun beberapa dokter mengatakan kurangnya perawatan kesehatan primer terbukti sama mahalnya.

Sebab, petugas medis tak dapat atau tidak akan melakukan kunjungan rumah, sesuai dengan saran medis untuk beralih ke pengobatan jarak jauh.

"Apa yang menyebabkan situasi ini adalah bahwa banyak dokter keluarga tidak mengunjungi pasien mereka selama berminggu-minggu," kata Riccardo Munda, seorang dokter di Selvino dan Nembro.

Menurutnya, banyak kematian dapat dihindari jika orang-orang di rumah segera menerima bantuan medis.

Akan tetapi, para dokter tidak memiliki cukup masker dan pakaian untuk melindungi diri mereka dari infeksi serta tidak dianjurkan melakukan kunjungan.

Kecuali, jika benar-benar diperlukan baru dokter dan petugas medis bisa mengunjungi pasien di rumah.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Tags:
coronaItalialockdownsocial distancingCovid-19
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved